"Kini, Dia dan kehilangan akan menjadi kutipan terakhir"
Setelah hampir satu bulan Aruna tidak ada kabar, tidak ada sedikit pun gadis itu menghubungi Chaka.
Chaka rindu? Tentu saja. Ada banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang sekian lama ia simpan, Chaka ingin kejelasan. Pernikahan nya dengan Aruna menjadi abu-abu, Chaka mulai hilang pendirian, ia pasrah, hampir putus asa.Jiwanya berkecamuk, ada rasa kecewa pada sang kekasih karena telah menghilang tanpa menjelaskan apapun, ada rasa rindu, karena sungguh, Chaka masih ingin bersama. Chaka mencintainya dengan begitu dalam.
Ketukan pintu ruangan kantor, sedikit membuat Chaka terkesiap, pria itu memijat sekilas tulang hidung nya yang terasa berdenyut.
Hidup nya seakan hampa, tidak ada lagi yang bisa ia peluk ketika lelah, tidak ada lagi penyemangat ketika ia harus berkutat pada pekerjaan-pekerjaan yang luar biasa banyak nya.
Chaka mengangkat tubuh dari atas kursi, ia berjalan mendekat ke arah pintu untuk membukanya.
Netranya menangkap sosok Daniel yang berdiri dengan wajah sendu ketika pintu sudah terbuka sempurna.
"Masuk, bang!" Pinta Chaka.
Daniel menurut, ia mengikuti Chaka dari belakang untuk masuk ke dalam ruangan."To the point aja, Lo bawa kabar buruk apa baik?" Tanya Chaka setelah kini ia sudah duduk berhadapan dengan Daniel.
Daniel menyodorkan sebuah kertas berwarna putih ke hadapan Chaka yang membuat kekasih adiknya nampak terlihat kebingungan.
"M-maksud nya apa ya?" Jantung Chaka berdegup. Daniel memintanya untuk membaca sendiri tulisan yang tertera di dalam kertas tersebut.
Chaka menatap tidak percaya pada sepasang nama yang di ketik dengan indah menggunakan warna emas. Chaka menelan saliva, tenggorokan nya kian mengering. Hatinya hancur, ia kecewa sedalam-dalam nya.
Membaca nama Aruna dan Baskara di dasar kertas undangan itu membuat Chaka benar-benar sesak.Ia menatap Daniel penuh tanda tanya.
"Kenapa?" Tanya Chaka pada Daniel."Ayah di ancam, keluarga kita di ancam, ibu Aruna di jepang bakal di siksa terus kalo Aruna gak nikah sama Baskara!" Jelas Daniel.
"Bukan berarti Aruna yang di harus jadi korban, gak ada cara lain apa?" Chaka menatap lekat mata Daniel, berharap jika Daniel menjawab sesuai ekspektasi nya.
"Gue udah tanya berkali-kali ke Aruna, tapi dia tetep maksa buat Nerima semuanya!"
Chaka menyandarkan tubuh nya pada kursi dengan putus asa, ia menarik nafas panjang.
"Gue harus ketemu Aruna!" Ujar Chaka, Daniel terdiam sejenak, bingung apa yang harus di jawab, karena orang tuanya tidak memperbolehkan Chaka bertemu dengan Aruna.
"Untuk yang terakhir kali!" Sambung Chaka pada akhirnya.
...Chaka duduk di atas tempat tidur yang di tutupi dengan seprai berwarna biru muda.
Dinding yang bercat putih membawa kesan mewah dan elegan pada kamar ini, Chaka memandang gadisnya yang tengah berdiri, menatap suasana sore hari dari jendela yang Terbuka."Udah lama gak liat Annalise! Makin cantik ya, Run?" Suara Chaka akhirnya terdengar, setelah kesunyian yang menyelimuti, Chaka memberanikan diri untuk berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST [END]
RomanceMenyayangi bukan kepada yang seharusnya. Mencintai bukan pada pemiliknya. Dan menjaga bukan tanggung jawabnya. Tapi, perkara, tragedi, dan takdir datang tanpa di undang. Sehingga mau tidak mau, penolakan pun tertolak, menjalani yang bukan semesti n...