Bab 20. The Anonymous Reveal

61 35 70
                                    

"Orang jahat bisa datang dari orang terdekat!"




Baskara kali ini sudah cukup tenang ketika teror-teror itu tidak pernah muncul lagi dalam beberapa hari kebelakang.
Ia kini berjalan penuh semangat keluar dari rumahnya untuk menuju kantor, bersiap untuk bergelut dalam pekerjaan yang membuat nya sangat penat.

Ancamannya untuk menuntut Daniel ia tarik kembali karena permohonan dari orang tua Daniel, kerja sama bisnis pun tetap di lanjut kan, walaupun Daniel sangat menolak keras.
Namun ayah Daniel, Hadi Rahardja, tetap ingin bisnisnya lancar. Mengingat perusahaan Baskara yang saat ini berada di puncak, membuat Hadi menyayangkan jika kontrak kolaborasi nya di cabut begitu saja.

Iya juga melakukan ini semata-mata hanya untuk mengamankan citra nya di kalangan pebisnis dan menghentikan teror-an yang sering kali di dapat nya.

Baskara terbelalak ketika matanya melihat seseorang tengah mencoret-coret body mobil mewahnya dengan sebuah pilox.
Baskara berlari dari teras rumah, kemudian membaca sekilas coretan yang bertuliskan "KRIMINAL" di sisi kanan mobil. Baskara kemudian lanjut mengejar seseorang yang memakai baju serba hitam tertutup itu.

"WOY! BERENTI LO, SETAN!" Teriak Baskara, tenaganya di kerahkan agar bisa melampaui orang tidak di kenal yang sudah memberinya teror-teror jahat selama berbulan-bulan.

"WOY!!" Baskara sekali lagi berseru. Peluh sudah membanjir tubuhnya, nafasnya sudah tersengal, debaran di dadanya begitu kencang.
Baskara terus mengejar si laki-laki itu, ia ingin menangkap nya lalu menghabisinya.

Sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menyerempet tubuh si Anonymous sehingga membuat nya terjatuh dan meringis kesakitan karena siku nya mendapat kan luka yang cukup parah, terlihat goresan yang mengeluarkan darah segar di sana.

Melihat itu Baskara tidak membuang waktu, ia bergegas menghampiri.
Baskara langsung menarik baju bagian belakang milik si Anonymous, ia membawa tubuh  pria ber-masker hitam itu berdiri kemudian memberikan pukulan yang bertubi-tubi sampai si Anonymous kelimpungan tak berdaya.

Baskara menjambak rambut pria yang sudah menakut-nakuti nya dengan kotak-kotak hitam, ia membuka masker yang menutupi wajah nya.
Ia menatap bingung pada si Anonymous, pasalnya wajah si Anonymous sangat familiar, ia pernah bertemu orang ini beberapa kali, walau hanya berpapasan dan tanpa bertegur sapa.
Baskara mencoba berpikir, di mana terkahir kali dia bertemu dengan pria ini.

Saat party di kantor Daniel? Betul, Baskara ingat, orang ini hadir dalam acara pesta yang Daniel gelar waktu itu.

"Lo temennya Chaka kan?" Tanya Baskara, dengan nafas yang masih memburu. Tangannya masih meremas kencang rambut pria yang wajahnya sudah bonyok karena di pukuli.
"Sandiego? Nama Lo, iya kan?" Tanya Baskara sekali lagi.

"Lo ada masalah apa sama gue, anjing?" Desis Baskara, ia menarik kuat rambut Sandiego hingga Sandiego mengerang kesakitan.
"JAWAB!" Bentak Baskara.

Sandiego bak cermin untuk Baskara, pria itu bukannya takut malah menyeringai seperti iblis.

"Lo itu cuman alat!" Ungkap Sandiego, sembari menatap tajam mata Baskara. "Masalah gue sama Chaka!" Kekeh-an menyeramkan keluar dari bibir Sandiego.

"Dia udah bikin adek gue mati, gue gak rela, gue gak ikhlas ketika adek gue terpuruk dia malah pacaran sama Aruna!" Jelas Sandiego.

Cengkeraman lengan Baskara di rambut Sandiego mengendur, hingga Sandiego mampu menghempaskan tangan Baskara dari atas kepalanya.
Ia berdiri kemudian berhadapan dengan Baskara.

"Lo cukup bantu gue buat bikin Chaka gila karena kehilangan Aruna, atau dia mati sekalian kaya adek gue!" Mata yang membulat dan seringai-an iblis itu tercipta begitu jelas.
Baskara masih terdiam, menatap dengan nafas yang memburu dan tangan yang mengepal keras.
"Kalo Lo gak ikutin apa yang gue mau!" Sandiego menepuk pundak Baskara dengan sedikit keras. "Gue bakal sebar bukti-buktinya! Pilihannya cuma dua, Lo mau tanggung jawab sendiri atau nunggu gue beritain kejahatan Lo?" Tegas Sandiego, kemudian ia beranjak dari hadapan Baskara yang berdiam diri tanpa pergerakan sama sekali.

LOST [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang