14. Camer

20 4 0
                                    

"Pulangnya hati hati ya, nggak usah ngebut ngebutan!" Tutur Ayyara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pulangnya hati hati ya, nggak usah ngebut ngebutan!" Tutur Ayyara.

"Iya iya cantik" Ghava menatap manik mata Ayyara yang selalu membuatnya candu.

"Kenapa?" Tanya Ayyara.

"Apanya?"

"Ngeliatinnya gitu banget" Ayyara menyipitkan matanya.

"Cantik" Gumam Ghava masih memandangi wajah gadis itu.

"Aaaaa!! Jangan gitu iiiih!!" Ayyara menjatuhkan kepalanya pada pundak tegap milik Ghava.

"Kebiasaan banget sih bikin anak orang salting!" Protesnya yang mengundang gelak tawa Ghava.

"Mana liat saltingnya?" Ghava menjauhkan pundaknya sehingga membuat Ayyara dengan terpaksa harus memundurkan wajahnya.

"Ish jail banget sih!" Ayyara mencabikan bibirnya.

"Udah udah, aku pulang dulu ya Ayyara, cantiknya Ghava!" Pamit lelaki itu dengan lembut dan senyum yang terlihat amatlah tulus.

"Iya hati hati di jalan ya Ghava, gantengnya Ayyara" Ayyara menirukan Ghava yang tersenyum padanya.

Keduanya sama sama tertawa kecil karena melihat tingkah laku mereka sendiri.

"I love you" ujar Ghava tersenyum manis.

Ayyara tersenyum "i love you too" balasnya.

Senyum itu tak luntur hingga Ghava sudah mengendarai kuda besinya menghilang dari pandangan Ayyara.

Sore itu adalah sore yang indah bagi mereka berdua, namun enggan untuk sahabat Ayyara yang sedang bersedih di belahan dunia lainnya.

🦋🦋🦋

"Thanks kak, udah mau nganter gue pulang dan gue minta, yang tadi tolong di rahasiain dari yang lain ya" pesan keyzia saat mereka berdua sudah sampai di depan rumahnya.

"Iya, Lo tenang aja. Udah sana masuk!" Pintanya.

"Sekali lagi makasih ya kak!" Ujar keyzia dan membuka pagar besi yang terpasang didepan rumahnya.

"Keyzia? Kamu pulang sama siapa?" Tanya Arumi *orang tua perempuan keyzia*

"Keyzia di anter sama temen mah' jawab keyzia ragu ragu.

"Loh! Kok nggak disuruh masuk dulu?" Tanya Arumi dan berlalu menghampiri Helga yang masih duduk diatas kuda besinya.

Arumi tersenyum melihat Helga yang saat ia datang langsung turun dan membuka helm yang membungkus kepalanya.

"Kamu temennya keyzia ya?" Tanya Arumi.

"Iya Tante, saya Helga. Maaf sudah lancang mengantar keyzia pulang tanpa persetujuan Tante" ujar Helga tersenyum ramah namun jantung hatinya terasa begitu berdebar.

TAKAN TERGANTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang