Ayyara Zivanna arkanaya adalah seorang cewek beruntung yang mendapatkan hati seorang Deiro Alghava denathan. Hubungan mereka adalah hubungan yang orang orang impikan. Namun ada satu hal yang menjadi benalu dalam hubungan mereka. Yaitu restu orang tu...
Jangan lupa vote dan komen. Warning!!️⚠️ Typo bertaburan, baca pelan pelan!! Tandai bagian typonya!! Makasih..... .
. . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Namamu terlanjur Amerta dalam Locita. Sehingga Atma ini tak bisa Menerima lain hati, yang bisa dijadikan sebagai Pengganti." . . . .
Kanaya memberi isyarat pada Ayyara agar segera mengambilkan suguhan untuk tamu yang datang. Ayyara yang memang sudah mengerti segera melaksanakan perintah mamanya.
Ia membawa sebuah nampan yang diatasnya terdapat dua gelas jus jeruk yang sudah ia siapkan. Kemudian ia letakan diatas meja bertujuan untuk memberikan minuman tersebut pada tamunya.
"Silahkan diminum tan." Ujar Ayyara. Kemudian ia berjalan cepat menuju dapur setelah mendapatkan balasan senyum dari Vina yang merupakan teman dari kanaya.
"Wah! Ini anak mu yang biasanya kamu ceritain itu ya nay?" Vina mengambil segelas jus jeruk buatan Ayyara.
"Iya. Ay, ini Tante Vina. Tante Vina ini temen mama sewaktu SMA." Jelas Kanaya pada putrinya setelah kembali duduk disebelahnya.
"Saya Ayyara Tante." Ayyara mengulurkan tangannya bermaksud untuk berjabat tangan dengan wanita yang berada di depannya saat ini. Dan uluran tangannya dibalas oleh Vina. "iya. Oh ya, kenalin, ini anak Tante. Namanya Aksa." Jelas Vina setelah Ayyara melepaskan jabatan tangannya.
"Aksa, ayo dong, kenalan dulu saya ayya. Masa iya kamu diem aja?" Protes Vina.
"Kita udah kenal ma. Iya kan Ayy?" Aksa menatap Ayyara penuh arti.
Ayyara hanya diam dengan tatapan lurus kedepan tanpa berminat untuk menimpali ucapan aksa.
"Loh sudah kenal rupanya?" Kanaya membulatkan mata tidak percaya, ternyata dunia sesempit itu.
"Kita satu sekolah tan, tapi saya udah kelas 12." Jelas Aksa.
"Kebetulan banget ya." Vina menatap Ayyara.
Sedangkan yang ditatap hanya menampilkan senyuman singkat. Sepertinya Ayyara sudah tau kemana arah pembicaraan kedua ibu ibu ini.
2 jam berlalu. Ayyara berjalan ke kamar untuk mengambil ponselnya yang ketinggalan.
Setelah mengambil ponselnya Ayyara kembali ke ruang tamu.
