09. Awal bertemu

28 15 0
                                    

"Kamu tunggu di sini dulu ya, kunci motor ku ketinggalan di kelas" ujar Ghava yang hanya mendapat anggukan dari Ayyara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu tunggu di sini dulu ya, kunci motor ku ketinggalan di kelas" ujar Ghava yang hanya mendapat anggukan dari Ayyara.

Ayyara duduk di kursi bawah pohon di area parkiran sekolah sambil menatap punggung Ghava yang mulai menjauh dari posisinya.

Beberapa menit kemudian Ayyara belum juga melihat Ghava. Ia mulai gusar karena merasa sendirian. Ia mengedarkan pandangannya berharap ada seseorang yang dapat ia aja bicara. Namun yang ia lihat hanyalah beberapa kakak kelas yang satupun tak ada yang di kenalinya.

*Tap tap tap

Terdengar suara langkah kaki yang sepertinya mengarah kepada Ayyara.

Ia menatap pemilik suara langkah tersebut dengan tatapan datar. Harapannya yang datang adalah Ghava, akan tetapi malah orang lain.

"Hai" sapa Aksa saat melihat Ayyara yang duduk menatapnya dengan menyipitkan mata akibat terkena silau matahari.

"Mau gue antar pulang?" Lanjutnya menawarkan tumpangan.

"Nggak usah" tolak Ayyara menegakan posisi duduknya.

"Kenapa? Takut dikirain pacaran ya?" Tanya Aksa.

"Nggak" jawab Ayyara singkat.

"Lo-"

"Lo duluan aja kak, gue udah ada janji mau pulang sama seseorang". Ujar Ayyara memotong ucapan Aksa. Ia tak mau jika Ghava melihat ia dan Aksa sedang berbicara berdua. Bukan karena apa, ia hanya ingin menjaga perasaan Ghava.

"Okey, ati ati yah cantik" pamitnya mengedipkan sebelah matanya dan berlalu pergi meninggalkan Ayyara yang masih duduk di bangku bawah pohon.

"Dih, gajelas" gumam Ayyara memutar bola matanya.

Tak lama setelah itu Ghava datang dengan benda yang diambilnya.

Ghava mengendarai kuda besinya dengan Ayyara yang duduk di jok belakang.

Mereka berhenti di salah satu supermarket terdekat.

"Mau ngapain?" Tanya Ayyara seraya turun dari motor Ghava.

"Nggak mau jajan?" Ghava melepas helm nya sambil menatap Ayyara dalam.

"Mau!!" Seru Ayyara menampakan sederetan giginya yang rapi.

"Yaudah ayo masuk"

10 menit setelahnya, mereka masih berada di deretan rak yang berisi tatanan makanan ringan.

Sebuah keranjang yang saat ini di tenteng oleh Ayyara sudah terisi setengah. Mereka masih berkeliling untuk mencari camilan.

"Kebanyakan nggak sih?"

"Ambil lagi juga nggak apa apa" sahut Ghava sambil memasukan tiga kotak susu cokelat.

"Emangnya nggak papa?"

"Iyaa cantiiik" Ghava tersenyum melihat rona merah yang mewarnai pipi Ayyara yang lembut.

"Mau apa lagi? Minuman? Apa makanan?" Lanjutnya

"Mie instan" Ayyara berucap.

"Yang lain aja ya, jangan mie instan"

"Satu aja ya, pliis" pintanya menautkan kedua telapak tangannya di depan wajahnya.

"Yaudah, tapi satu aja ya" ujar Ghava masih setia Dangan nada lembutnya.

"Okey"

🦋🦋🦋

"Hati hati ya" ujar Ayyara melambaikan tangan kanannya. Tangan kirinya saat ini sedang menenteng kantong plastik berukuran besar yang berisi belanjaannya tadi.

"Iya, udah sana masuk" Ghava menunjuk pagar rumah Ayyara menggunakan dagu nya yang terbalut helm full face.

Ayyara menurutinya ia masuk kedalam dengan pandangan yang masih terarahkan pada Ghava, sedangkan Ghava sudah melajukan kembali motornya menuju rumahnya.

Ayyara membuka pintu rumahnya dan menutupnya kembali. Ia mulai berjalan menuju kamarnya. Karena ia yakin takan ada satu orang pun di rumah ini kecuali dirinya sendiri.

Shaka pasti masih berada di kantor, kedua orang tuanya juga masih sibuk dengan pekerjaan mereka yang mengharuskannya pagi tadi pergi keluar kota. Sedangkan Gevan, ia hanya melihatnya tadi pagi saat sarapan. Setelahnya, ia tak tau.

*Ting

Bang Shaka

S : Udah pulang??

A : Udah, bang Shaka kapan pulang?

S : bentar lagi, ini masih di jalan. Kamu udah makan?

A : Belum, ini aja baru masuk kamar.

S : yaudah, kamu mau sate yang kemarin malam nggak? Kalau mau sekalian Abang beliin.

A : mau, tapi cabainya dikit aja ya!

S : okey

Setelah pesan tersebut berakhir, Ayyara meletakan ponselnya diatas nakas dan berjalan masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

10 menit kemudian ia sudah siap dengan one set pendek yang biasa ia kenakan saat bersantai di rumah.

Ia berjalan menuruni tangga dan berhenti untuk duduk di ruang keluarga. Ia mulai menyalakan tv untuk menonton Drakor favoritnya.

Tak terasa 30 menit telah berlalu

*Ceklek..

"Ahahahahaha" gelak tawa Ayyara memenuhi ruangan tersebut.

Tanpa sadar ada yang telah membuka pintu rumahnya. Pandangannya masih tetap fokus pada adegan drama tersebut. Tangannya menyuapi mulutnya sendiri dengan makanan yang di belikan Ghava untuknya.

"Ayyara" panggil Shaka dengan berbisik di belakang sofa yang di duduki adiknya.

"Aaaa" teriak Ayyara terlonjak kaget. Ia menatap manik mata Shaka dengan tatapan kesal.

"Apa sih bang, ngagetin aja" protesnya.

"Yaelah kaget dikit aja juga" Shaka duduk di sebelah Ayyara dan meletakan sebuah bungkusan di atas meja.

"Itu sate ya?"

"Iya, yuk makan" setelah mengatakan itu mereka mulai menyiapkan peralatan makan untuk digunakan.

Bersambung......

TAKAN TERGANTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang