18. Salting brutal

18 2 0
                                    

Saat ini Ayyara tengah duduk di teras depan rumahnya, menatap langit yang mulai menenggelamkan matahari secara perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Ayyara tengah duduk di teras depan rumahnya, menatap langit yang mulai menenggelamkan matahari secara perlahan. Ia terus mengamatinya hingga tak sadar ada 57 pesan belum dibaca dari Ghava.

"Jadi sebagai ganti nya aku ajak kamu keluar malam ini, nanti jam set7 aku jemput ya! Sampai ketemu cantik,,,💗"
Itulah isi pesan paling bawah yang Ghava kirimkan.
Yang mampu membuat Ayyara dengan tergopoh gopoh masuk kedalam rumah untuk segera mengganti pakaiannya.

Pukul 18.20

"Mau kemana ayy?" Shaka menuruni tangga untuk menghampiri Ayyara.

"Mau jalan sama kak Ghava, boleh ya bang." Ayyara menatap Shaka penuh harap.

"Iya, nanti pas dia udah Sampai, suruh nunggu dulu ya! Bilang aja, bang Shaka mau ngomong sesuatu." Pesan Shaka berlalu masuk kedalam kamar mandi.

Tak lama setelahnya, terdengar suara deruman mesin mobil berhenti di depan pekarangan rumah Ayyara.
Ayyara segera berlari membukakan pintu sebelum cowok itu menelfon-nya untuk segera keluar.

"Yuk! Udah izin kan?" Tanya Ghava.

"Udah, tapi kata bang Shaka kamu di suruh nunggu dulu, katanya bang Shaka mau ngomong sesuatu."

"Udah sampai aja gav." Shaka berjalan menghampiri Ghava yang turun dari mercedes putih.

Shaka menepuk nepuk pundak Ghava, "gimana kabarnya brow?" Tanya Shaka kemudian merangkul pundak Shaka.

"Baik, gimana Lo sendiri bang?" Ghava membalas rangkulan Shaka.

"Gue juga baik." Jawab Shaka.

"O ya bang, gue izin buat minjem Ayyara buat gue ajak keluar ya."

"Iya, tapi awas aja kalo Sampek dia pulang nangis, apa lagi gara gara Lo, gue nggak segan segan buat nginjek batang leher Lo!" Pesannya penuh penekanan.

"Yaelah, santai aja bang."

"Gue percayain semuanya ke Lo, inget! Jangan sampai kegores" Shaka melepas rangkulannya dipundak Ghava.

"Iya!" Jawab Ghava santai.

"Yaudah sana, nanti keburu malem. Oh ya, Lo anter Ayyara pulang sebelum jam setengah 11."

"Iya, yaudah duluan bang." Setelah mengatakan itu Ghava mengitari mobilnya untuk membukakan pintu untuk Ayyara. Dan mengitarinya lagi untuk masuk kedalam mobilnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TAKAN TERGANTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang