16. Bulu babi

17 2 2
                                    

Ayyara dan keyzia kini tengah berada di kepadatan kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayyara dan keyzia kini tengah berada di kepadatan kantin. Mereka berdua duduk di salah satu meja yang berada tepat di tengah tengah kantin.

"Ayyara!!" Panggil seseorang dari arah belakang Ayyara duduk.

Tanpa ada sebuah jawaban Ayyara menatap orang itu.

"Gue mau minta maaf atas kejadian kemarin." Ujar Aksa.

"Sebagai imbalannya, gue traktir Lo makan di kantin hari ini." Lanjutnya.

"Udah gue maafin." ujar Ayyara singkat.

"Yaudah kalo gitu, Lo mau makan apa?" Tanya Aksa kemudian.

"Gue nggak perlu traktiran Lo." Ayyara memalingkan pandangannya.

"Tapi lo udah maafin gue, jadi gue harus traktir Lo makan! Nggak ada penolakan!!" Ujar Aksa.

"Terserah!! Intinya gue nggak perlu." Ayyara meminum segelas es jeruknya hingga tak tersisa lagi.

"Ayo key!" Ayyara menarik tangan keyzia dan berlalu pergi dari kantin.
 

🦋🦋🦋

"Tumben nggak sama Ayyara lo?" Tanya helga saat melihat ghava sedang bermain game di bangku kelasnya.

"Diem lo! Kalo sama Ayyara, gue nggak bisa main game. Pasti gue dikirain nggak perhatian lah, dikira lebih sayang game lah, ada semua alasannya. Apalagi kalo marah, wajahnya garang banget, udah hampir kemakan gue." Sahut Ghava dengan mata yang masih terarah-kan pada layar ponselnya.

"Gue cepuin ke Ayyara Lo.." Helga berjalan keluar kelas.

"Heh! Bulu babi! Balik nggak Lo!" Teriak Ghava.

"Ogah, gue mau nyariin Ayyara." Mendengar jawaban itu, dengan cepat Ghava memasukan ponselnya kedalam saku celananya.

"Lo cari Ayyara beneran gue tempeleng juga Lo!" Gertaknya sembari terus mengejar Helga yang juga berlari saat mengetahui keberadaannya.

"Pemaksaan banget sih tu orang" celoteh keyzia dengan langkah kaki yang sedikit terhentak.

"Udah lah biarin aja, bikin kesel aja" sahut Ayyara.

"Ayyara!" Panggil Helga. Ia semakin mempercepat larinya saat sudah melihat Ayyara di depan mata.

Sang pemilik nama hanya diam menyaksikan pertandingan lomba lari yang hanya di ikuti dua peserta di depannya, yaitu Ghava dan Helga.

Saat sudah berhenti, Helga ingin segera menyampaikan tujuannya, namun nafasnya yang tersengal sengal membuatnya kesulitan untuk berbicara.

"Kalian ngapain?" Tanya Ayyara saat keduanya sudah berhenti dan sedang mengatur nafas masing masing.

"Jah- dih-" ujar Helga terbata bata.

"Jah- Ngan dengerin dia seng!" Sahut Ghava dengan napas yang mulai membaik.

"Ayy, asal Lo tau. Tadi di kela-." Ujar Helga terpotong karena Ghava dengan cekatan membungkam mulutnya menggunakan lengannya yang kekar.

"Udah, kamu ke kelas aja seng! Bulu babi ini biar aku yang urus, agak gangguan jiwa soalnya."

"Dada seng, aku ke kelas dulu yaa, hati hati nanti kalo kamu ketancap bulu babi." Pesan Ayyara disambung dengan gelak tawa keyzia yang menggelegar.

Bersambung.......

TAKAN TERGANTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang