"Bang Gevan, bang Shaka, aku berangkat duluan ya!" Pamit Ayyara mencium punggung tangan kedua kakaknya.
"Buru buru banget, apa nggak sarapan dulu?" Tanya Shaka.
"Enggak usah, udah di tungguin soalnya" Ayyara sudah siap dengan segala perlengkapan sekolah nya dan berdiri di area meja makan.
"Mau bibi bikinin bekal enggak non?" Tanya bik Lina.
Bik Lina adalah art di rumah itu. Beberapa hari lalu ia sedang berlibur di rumah orang tuanya. Dan pagi ini ia baru mulai kerja kembali di rumah Ayyara."Enggak usah bik, nanti Ayya beli sarapan di kantin aja" jawab Ayyara menolak dengan sopan.
"Emangnya di tungguin siapa, Sampek seburu buru itu?" Tanya Shaka.
"Di tungguin ayang lah bang masak gitu aja nggak peka sih" sahut Gevan seraya memasukan sesuap nasi goreng buatan bik Lina.
"Apasih bang" alibi Ayyara mengalihkan pandangannya.
"Yaudah hati hati ya, Abang antar Sampek depan pintu" Shaka mengelap bibirnya menggunakan tisu.
Ia melangkah mengikuti Ayyara yang membuka pintu rumahnya. Shaka menghampiri Ghava yang duduk di atas motor dengan helm full face yang membalut kepalanya.
Ia melepas helm dan turun dari motornya tatkala melihat Shaka berjarjalan menghampirinya.
"Pacarnya Ayyara ya?" Tanya Shaka
"Iya bang" Ghava tersenyum ramah.
"Gue Shaka, Abang pertamanya Ayya. Sebenernya gue belum sama kenal Lo. Tapi dari tatapan mata Lo, gue yakin Lo kayaknya orang baik. Dan kayaknya, gue pernah liat Lo kesini bareng Gevan? Lo kenal Gevan?"
"Iya bang, gue temen sekelasnya Gevan" jawab Ghava
"Pantesan gue kayak pernah liat. Yaudah kalian berangkat gih, inget! Lo itu cowok pertama yang gue kasih kepercayaan buat jadi pacarnya Ayyara. Lo itu orang pertama yang jadi pacarnya Ayyara. Jangan pernah coba coba Lo sakitin hatinya! Kalau sampai itu terjadi, gue nggak akan segan segan cabut kepercayaan gue ke Lo!"
"Iya bang, pasti!" Ujar Ghava meyakinkan hati lelaki yang sedang berada di depannya itu.
"Yaudah, kalian hati hati ya!" Shaka berjalan masuk kedalam rumah saat motor Ghava sudah di stater oleh pemiliknya.
Ayyara duduk di jok belakang dengan helm yang Ghava belikan khusus untuknya.
*Tin*
Shaka tersenyum tipis mendengar klakson motor Ghava. Setelah membunyikan klakson tersebut, motor Ghava melesat menjauh dan menghilang dari pandangan Shaka.
🦋🦋🦋
Ghava memberhentikan motornya di parkiran sekolah. Beberapa pasang mata menatapnya dan Ayyara dengan tatapan yang bervariasi.
Sedangkan Ayyara hanya menatap keyzia yang berdiri di parkiran bersama Helga.
"Tumben banget, dia udah uncrush kali ya dari bang Gevan" batin Ayyara berujar.
Ayyara turun dari motor Ghava saat sang pemilik motor sudah mematikan mesinnya.
Ghava tersenyum melihat Ayyara yang masih diam tanpa melepas helmnya.
"Lucu banget sih" gumam Ghava lalu melepaskan helm yang Ayyara gunakan.
Senyum Ayyara mengembang sempurna saat Ghava sudah mengerti apa yang di inginkannya.
"Yuk masuk kelas" ujar Ghava yang hanya mendapat anggukan serta senyuman dari Ayyara.
Keyzia berlari kecil menghampiri Ayyara dan Ghava dengan Helga yang mengekor di belakangnya.
"Tumben banget kalian barengan" celutuk Ghava secara tiba tiba di balas pelototan oleh keyzia.
"Ini nih, temennya si Ayyara tadi gue temuin di jalan" Helga menunjuk keyzia menggunakan dagunya.
*Flashback on
"Loh kok berhenti di sini pa?" Tanya keyzia pada papanya yang tiba tiba memberhentikan mobilnya di pinggir jalan.
"Aduuh, pasti ini mobilnya macet lagi! Gimana sih bengkelnya, katanya udah nggak akan macet lagi, tapi sekarang buktinya....!" Papa keyzia terus mengomel sendiri seraya turun dari mobil untuk mengecek keadaan mesin mobilnya.
"Kamu berangkat naik taksi aja ya sayang, ini mobil papa kayaknya rusak lagi deh." Papa keyzia memberitahu putrinya lewat cendela mobil.
"Yaudah deh pah" keyzia turun dari mobil untuk segera mencari taksi online.
Tetapi, entah bagaimana. Tak ada sinyal sedikitpun di tempat tersebut sehingga membuatnya sedikit kesusahan untuk memesan taksi online.
🦋🦋🦋
"Buset, ganteng bet gue kalau kayak gini" gumam Helga di atas kuda besinya. Saat ini ia tengah berada di jalan raya, ia sedang berhenti di persimpangan, dikarenakan lampu lalu lintas sedang menunjukan warna merah.
Lampu sudah berubah menjadi hijau, dengan satu tarikan gas, motor Helga melesat membelah jalan raya yang sedang padat pengendara.
Meskipun ia sedang menyetir tapi matanya sangatlah jeli. Pandangannya menangkap seorang keyzia yang sedang berdiri di pinggir jalan bersama seorang lelaki paruh baya.
Helga mengurangi kecepatan motornya, ia menghampiri keyzia.
Helga turun dan melepas helm nya.
"Halo permisi om, maaf. Saya temannya keyzia, kalau boleh tau ini mobilnya kenapa om, mungkin aja saya bisa membantu" sapa Helga sedikit menundukkan kepalanya."Iya? Mobil saya mogok kayaknya mesinnya bermasalah lagi deh, kalau boleh tau siapa nama kamu" tanya papa keyzia.
"Nama saya Helga om" jawab Helga dengan sopan.
"Oh ya Helga, saya boleh minta tolong nggak? Kamu bawa keyzia sekalian ke sekolah, soalnya om nggak bisa nganterin dia ke sekolah, ya ya, seperti yang kamu lihat, mobil saya lagi macet."
"Bisa kok om, tapi om sendiri gimana?" Tanya Helga merasa kasian.
"Saya sudah telfon bengkel buat jemput mobil saya"jelas papa keyzia.
"Ooh yaudah om kami berangkat dulu ya" Helga berpamitan bersamaan dengan mencium punggung tangan papa keyzia.
Tanpa ada pertengkaran maupun penolakan keyzia hanya menurut saja. Ia segera berpamitan dengan papanya dan naik ke atas motor Helga bersamaan dengan pemiliknya yang sudah menyalakan mesinnya.
Helga mulai melakukan kembali motornya.
*Flashback off
Bersambung....
Arshaka raydan diwangkara 🦋 Cha Eunwoo
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKAN TERGANTI
Roman pour AdolescentsAyyara Zivanna arkanaya adalah seorang cewek beruntung yang mendapatkan hati seorang Deiro Alghava denathan. Hubungan mereka adalah hubungan yang orang orang impikan. Namun ada satu hal yang menjadi benalu dalam hubungan mereka. Yaitu restu orang tu...