17 | Luna

474 138 110
                                    

Saat ini, aku sedang berkonsentrasi penuh menghias cupcake

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini, aku sedang berkonsentrasi penuh menghias cupcake. Kutekan piping bag pelan. Butter cream yang bentuknya menyesuaikan bentuk spuit perlahan keluar dari sana. Tanganku membuat gerakan memutar sesuai bentuk cupcake yang bulat. Keningku sampai berkerut. Sudah lama sekali aku tidak membuat cupcake, bahkan mungkin sampai setengah tahun. Keahlianku tidak sepenuhnya hilang. Namun, tetap saja aku gugup karena sudah lama tidak membuatnya. Aku takut hasilnya mengecewakan pelanggan.

Bunda yang berdiri di sebelahku tertawa kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bunda yang berdiri di sebelahku tertawa kecil. "Sampai kerung-kerung (mengerutkan dahi) gitu, Lun."

Setelah selesai aku menegakkan tubuh, mendesah panjang lalu mengelap keringat di dahi. "Habisnya udah lama aku enggak bikin cupcake."

"Rapi, kok," puji Bunda. Beliau menoleh ke arah loyang alumunium. "Masih ada lima lagi. Istirahat aja dulu, Lun. Ini cupcake-nya diambil sore. Sekarang jam dua belas aja belum."

"Nanti aja, Bun, biar cepat selesai," kataku.

Tiba-tiba ponselku bergetar dan nama Kak Elio muncul di layar. Ia mengirimiku beberapa pesan, tetapi tidak terbaca semua lewat notifikasi. Akhirnya, aku membuka WhatsApp. Di ruang obrolanku bersama Kak Elio, kutekan gambar mikrofon lalu berkata, "Bentar ya, Kak. Lagi bikin kue."

Bunda spontan bertanya. "Kamu ngomong sama siapa?"

Aku pun menoleh. "Eh? Enggak. Ini ... lagi ngirim VN ke teman."

Teman, ya? Sebutan itu rasanya kurang tepat karena kami tidak seakrab itu. Mau menjelaskan ke Bunda kalau Kak Elio ini fotografer random yang kutemui di pernikahan Teh Mika, lalu tiba-tiba kami jadi sering berkirim pesan, rasanya terlalu rumit. Rekan bisnis? Iya, sih, tetapi rasanya kami lebih dari sekadar rekan karena kami sering membicarakan hal lain selain bisnis.

Jadi ... sebutannya apa? Ya sudahlah, untuk apa kupikirkan. Toh Bunda juga tidak bertanya.

Sisa cupcake yang ada di loyang segera kuhias dengan butter cream. Kuletakkan dark chocolate pipih berbentuk lingkaran di atasnya. Terdapat tulisan 'Happy', 'Anniversary', dan 'My Sweetheart' berbahan cokelat putih di atasnya. Sisanya yang tidak diberi dark chocolate kutaburi sprinkle. Setelah selesai menghias, kususun kue-kue itu di dalam boks mika.

Serene Night [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang