15 | Luna

550 155 144
                                    

Aku menarik napas dalam-dalam untuk mempersiapkan mental

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menarik napas dalam-dalam untuk mempersiapkan mental. Pagi ini, aku duduk menghadap meja kerja di kamarku. Laptop butut di hadapanku menampilkan kanvas kosong. Aku sudah bertekad membuat konten Instagram lagi. Beberapa hari lalu, aku sudah mengumpulkan banyak referensi desain, riset kompetitor, dan membuat content plan.

Sekarang, saatnya eksekusi. Namun, tanganku hanya mematung di atas mouse dan keyboard. Otakku mendadak blank.

Gimana kalau hasilnya jelek?

Coba aja dulu.

Tapi kamu enggak punya ilmu desain kayak Kak Elio.

Enggak apa-apa, aku masih punya ilmu marketing.

Yakin mau buat konten yang desainnya kayak gini?

Kompetitor juga model desainnya begini. Rame kok.

Iya, itu kompetitor. Kalau konten buatanmu sepi gimana?

Pokoknya usaha dulu. Terlalu banyak berpikir cuma buang-buang waktu.

Mau bagaimanapun juga usahamu selalu sia-sia, Lun.

Kuangkat tangan dari keyboard dan mouse, lalu kuempaskan tubuh ke sandaran kursi. Kuacak-acak rambutku sampai banyak helaian yang terlepas dari ikatannya. Rasanya ingin berteriak karena frustasi, tetapi aku tidak punya tenaga untuk melakukannya. Mengapa seisi kepalaku selalu mendebat satu sama lain? Detik ini aku merasa percaya diri, tetapi sedetik kemudian aku selalu merasa ada yang salah.

Aku menengadah sambil memejamkan mata. Kulakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk menenangkan diri. Setelahnya, aku melepas ikatan rambutku yang berantakan, lalu menguncirnya kembali menjadi buntut kuda yang lebih rapi.

Kembali kutatap layar laptop. Aku menarik napas panjang dan memaksakan diri membuat konten meskipun kepalaku rasanya berisik sekali. Aku melakukan semuanya persis seperti catatan Kak Elio. Beberapa puluh menit ke depan aku sibuk berkutat dengan Canva, mencari-cari background dan elemen desain yang menurutku bagus, lalu kugabungkan dengan foto-foto pastry yang pernah Kak Elio ambil.

Konten pertamaku sudah sembilan puluh persen selesai. Aku memaksakan diri mengerjakan sepuluh persennya lagi meskipun cemas setengah mati. Setelah pekerjaanku selesai, kecemasanku hilang begitu saja. Kepalaku hening dan perasaanku menjadi lebih tenang.

Ternyata ... aku mampu menyelesaikannya.

Setelah itu, kukirimkan desain yang baru saja kubuat ke Kak Elio.

Luna Swastamita
[Sent an image]
Kak
Aku bikin konten buat ngenalin pastry-pastry best seller-nya Délice
Aneh enggak sih?
Aku udah bikin mirip-mirip sama post-nya kompetitor, kayak gini
[Sent an image]
Tapi tetep enggak pede

Serene Night [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang