5

142 23 2
                                    

Di kebun kecilnya yang terletak di sudut depan rumah, Seonghwa sedang sibuk dengan tanaman-tanamannya. Rambutnya yang panjang dikuncir ke belakang, menyisakan beberapa helai di depan yang menjuntai lembut di wajahnya. Dia mengenakan sepatu bot kebun yang sudah usang, tetapi masih nyaman dipakai. Sambil memindahkan tanah dengan sekop kecil, Seonghwa bersenandung pelan.

Suasana damai itu tiba-tiba terganggu oleh suara nyaring yang memanggil dari kejauhan.

"KAK SEONGHWA!"

Seonghwa menoleh dan melihat Wooyoung yang melambaikan tangan dengan antusias dari pintu pagar.

Seonghwa tersenyum dan berdiri, lalu menepuk-nepuk tanah yang menempel di tangannya pada apron kebun berwarna cokelat yang ia kenakan.

"Wooyoung? Kau datang sendirian?" tanya Seonghwa sambil berjalan mendekat.

"Ya, aku membawakan ini untukmu," kata Wooyoung, mengangkat sebuah wadah besar berisi Rawon.

"Tadi ibu membuatnya terlalu banyak."

Seonghwa menerima wadah itu dengan kedua tangannya. "Wah terima kasih banyak! Ayo masuk, kebetulan aku baru saja selesai membuat kue."

Wooyoung yang awalnya berencana untuk melanjutkan jalan-jalan, seketika berubah pikiran saat mendengar kata 'kue.' Dia teringat betapa lezatnya kue buatan Seonghwa yang pernah ia cicipi di sekolah KQ. Tanpa pikir panjang, Wooyoung pun setuju untuk mampir dulu.

Mereka berjalan masuk ke dalam rumah, percakapan ringan menghiasi perjalanan mereka menuju ruang tamu. Setelah tiba di dalam, Wooyoung melirik sekeliling mencari seseorang.

"Mingi ke mana Kak?" tanyanya penasaran.

Seonghwa meletakkan wadah Rawon itu di atas meja. "Mingi sedang kencan dengan Yunho."

Wooyoung merespon dengan cemberut lucu, "Ahh aku jadi rindu Sannie..."

Seonghwa tertawa kecil melihat tingkah lucu Wooyoung. Wooyoung selalu tampak menggemaskan, sangat berbeda dengan Mingi.

"Kalau rindu kenapa tidak bertemu saja? Apa dia sedang sibuk?" tanya Seonghwa.

Wooyoung mengangguk, mengambil tempat duduk di sofa. "Iya, dia sedang sibuk membantu Paman Jaewook."

Seonghwa kembali dari dapur dengan piring yang berisi potongan kue cokelat yang terlihat menggiurkan. Dia meletakkan piring itu di atas meja di depan Wooyoung.

Wooyoung mengambil sepotong kue dengan senyum lebar. "Kenapa kau tidak berkencan juga dengan Hongjoong hari ini?" tanya Wooyoung tiba-tiba, sambil mengunyah kue dengan semangat.

Seonghwa merapikan rambutnya yang sedikit berantakan sebelum menjawab, "Tadi Hongjoong mengajakku, tapi aku lebih ingin bersantai di rumah hari ini."

"AKU PULANG, KAKAKKU TERSAYANG!"

Disana, Mingi muncul dengan senyum lebar yang terpancar di wajahnya, lalu melangkah ringan menuju ruang tamu.

Saat pandangannya tertuju pada Wooyoung yang sedang duduk di sofa sambil menikmati kue buatan Seonghwa, ekspresinya berubah. Dengan nada yang sedikit menyebalkan, Mingi menunjuk ke arah Wooyoung.

"Hei, sedang apa si kurcaci ini di sini?"

Wooyoung mendongak dan menatap Mingi dengan kesal. Dia selalu heran mengapa Yunho bisa jatuh cinta pada seseorang seperti Mingi, yang menurutnya tidak lebih dari 'tiang sipit berjalan'

"Kau tidak lihat, huh?!" balas Wooyoung dengan nada sarkastik.

Seonghwa yang sudah terbiasa dengan pertengkaran kecil di antara mereka, hanya menggeleng pelan.

URBAN ARCANA [ Ateez BXB ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang