"YA! Tunggu dulu! Hei! Akk-"
Seruan pemuda itu terputus ketika tubuhnya tiba-tiba ditarik ke dalam sungai oleh Seonghwa, Yunho, dan Wooyoung.
Gelombang air bercipratan, sementara Yeosang yang menyaksikan dari tepi sungai tak bisa menahan diri untuk tertawa melihat kejadian itu.
Pemuda tersebut muncul kembali ke permukaan, terengah-engah sambil mengusap wajahnya yang basah.
"Apa salahku? Aku hany-"
"Hanya apa?!" Seonghwa memotong cepat.
"Dasar mesum!" Bentakan itu terdengar keras di antara gemericik air, Tubuhnya masih basah kuyup dan ia berdiri di depan pemuda tersebut dengan tangan di pinggang bersama dengan yang lainnya.
Mereka semua masih telanjang tanpa sehelai pakaian pun, tubuh mereka hanya setengah tertutupi oleh air sungai.
"Aku tidak sengaja lewat tahu!" pemuda itu membela diri, ia mengelap wajahnya dengan tangan.
Tapi sekejap kemudian, bibirnya melengkung ke dalam senyuman nakal, matanya berkilat dengan pikiran jahil.
"Tapi ngomong-ngomong, apa kalian sedang mengajakku mandi bersama? Ahh... aku bisa memandikan kalian satu per satu kalau kalian mau." Pemuda itu menaik-turunkan alisnya dengan pandangan melekat ke tubuh Yunho yang putih dan berkilauan di bawah sinar matahari.
Matanya bergerak perlahan, menikmati pemandangan dari atas hingga ke bawah, benar-benar penuh niat.
Wajah Yunho memerah, matanya membelalak marah.
"Kau saja yang ku mandikan!" teriaknya, sebelum dengan cepat menukik tajam ke arah pemuda itu, mengayunkan lengannya untuk menyeret pemuda itu ke dalam air lebih dalam lagi.
Pemuda tersebut terkejut dan meronta, namun tiba-tiba ia merasakan beban lain di punggungnya.
Wooyoung yang sejak tadi hanya menonton dengan geli, langsung melompat ke atas tubuh pemuda itu menambah berat hingga ia terpaksa tenggelam kembali lebih dalam.
Air berkecipak keras saat pemuda itu tenggelam, sementara Seonghwa, Yunho, dan Wooyoung segera berenang ke tepi dan dengan cepat keluar dari air.
Tanpa membuang waktu, mereka segera mengambil jubah yang tergeletak di atas batu-batu besar di tepi sungai. Dengan gesit, mereka mengenakan jubah masing-masing.
Tubuh mereka yang basah membasahi kain saat mereka mencoba mengikat tali dengan cepat.
Yeosang yang sejak tadi duduk santai di atas batu dengan jubah yang sudah terbalut rapi di tubuhnya, hanya terkekeh menyaksikan kekacauan yang dibuat oleh teman-temannya.
Tiba-tiba, suara langkah kaki cepat terdengar mendekat dari arah jalan menurun di samping mereka.
Pak Darman muncul bersama empat orang lainnya, wajah mereka tampak panik.
"Apa terjadi sesuatu?! saya mendengar teriakan tadi."
Seonghwa menoleh cepat, masih sibuk mengikat tali jubahnya dengan tangan gemetar akibat dinginnya air sungai.
KAMU SEDANG MEMBACA
URBAN ARCANA [ Ateez BXB ]
HorrorDi kota yang penuh dengan kejanggalan, delapan jiwa terpilih berkumpul, masing-masing menguasai elemen yang memancar dalam kegelapan. Di antara bayang-bayang, mereka mencari harapan, bertarung melawan takdir yang tak terlihat dalam labirin yang meme...