chapter 16 : menikah 2

26 2 0
                                    

Pagi harinya salsya terbangun akibat cahaya matahari yang bersinar menembus gorden kamar mereka.

" Jam berapa sih sekarang " ucap salsya dan melihat jam di ponsel nya,mata salsya melotot saat melihat jam di ponsel nya yang menunjukkan pukul sepuluh siang.

" udahh jam sepuluh, aduhh ke siangan gue " ucap salsya dan menoleh ke pada sagara " ouhh iya gue lupa kalo gue udahh nikah, dasar salsya tololl emang " batin salsya.

Setelah itu ia turun dan pergi ke kamar mandi " tadi malem ka sagara gak ngelakuin apa apa kan ke gue? " ucap salsya sambil menatap dirinya di cermin.

" aduhh gue lupa lagi gak bawa baju, masa keluar pake handuk doang sih " ucap salsya " ka sagara masih tidur kan? " tanya salsya dan langsung mengintip sagara

" untung aja masih tidur " ucap salsya dan langsung perjalanan pelan untuk mengambil baju.

Tiba tiba sagara terbangun, sagara melihat salsya yang sedang memilih milih baju dan hanya menggunkan handuk pendek saja.

Salsya sudah selesai memilih baju dan saat ia akan pergi ke kamar mandi lagi, salsya tidak senjata melihat sagara yang sedang memperhatikan nya.

" Aaaaaa, kaka udah bangun? " tanya salsya kaget " gak usah teriak teriak, berisik tau gak " ucap sagara.

" m-maaf " ucap salsya setelah itu pergi ke kamar mandi lagi " aduhh, malu banget anjirr " ucap salsya.

Setelah selesai mandi, salsya langsung turun ke bawah " baru bangun? " tanya mami Diandra sambil tersenyum.

" i-iya mi, maaf tadi kesiangan bangun nya " ucap salsya " gak papa namanya juga pengantin baru, mami paham ko" ucap mami diandra.

" apa yang mami pikirin ya, ko aku curiga " gumam salsya " ayo makan sayang " ajak mami diandra.

Beberapa menit kemudian sagara turun, di meja makan semua nya sudah menunggu sagara.

" lo abiss keramas sa? " tanya bang satrova " iya kenapa emang nya? " tanya sagara.

" ehh, keramas? Gue kan abis nik.. " gumam sagara, tau apa maksud bang satrova bertanya seperti itu.

Sagara menatap tajam abang nya itu membuat semua orang yang ada di sana tertawa.

" kalian berarti udah " goda bang satrova " apaan sih lo bang, gue sama salsya gak ngapa ngapain juga " ucap sagara.

" beneran sya? " tanya bang satrova " beneran ko, aku sama ka sagara gak ngapa ngapain " ucap salsya.

" ouhh gitu, yaudah kalo gitu " ucap bang satrova " Sagara, kamu mau bawa istri kamu tinggal di apartemen kamu, atau mau langsung kamu bawa ke rumah yang sudah kamu beli? " tanya mami diandra.

" kayaknya ke apartemen dulu aja mi" ucap Sagara " ouhh yasudah, kalian kapan pengen pindah nya? " tanya mami diandra.

" secepatnya " jawab Sagara singkat " gak sabar banget ya pengen tinggal berdua " goda ka satrova membuat Sagara menatap nya tajam.

" salsya, kalo Sagara nyakitin kamu, kamu bilang aja ya sama mami, papi atau ka satrova " ucap mami diandra " bener sya, bilang aja kalo ni anak nyakitin lo " ucap ka satrova.

" i-iya bang, makasih " ucap salsya tersenyum " lo manis banget sya, kenapa lo malah dapet jodoh kayak gini " ucap ka satrova.

Salsya hanya membalas dengan senyuman, karna dia tidak tahu harus menjawab apa.

" Sagara kamu mau kemana? " tanya mami diandra, saat melihat sagara yang seperti nya akan pergi.

" Sagara mau ke markas dulu " ucap Sagara " gak boleh, kamu mending ajak salsya jalan jalan " ucap mami diandra.

SAGARASALSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang