Keesokan harinya, salsya dan ketiga sahabat nya sudah berkumpul di taman.
" sya, nomber enam apa sih maksudnya? " tanya Cecil " masa gak tau sih? Pikir aja sendiri " ucap salsya.
" terus, buat apa punya kelompok kalo di kerjainnya sendiri sendiri " ucap Cecil " gak tau juga, ngapain ya sampe harus bikin Kelompok " ucap Agatha bingung.
" gak usah di pikiran lah yang kayak gitu mah " ucap evanna " nomber berapa yang gak ngerti? " tanya salsya, kepada Cecil. Membuat Cecil yang tadi nya murung sekarang menjadi tersenyum, dan senang hati memberi tahu Salya.
" langsung senyum lo " ejek Agatha " tha, lo ngerti semua? Atau ada yang gak ngerti? " tanya salsya " sejauh ini, masih ngerti ko, masih bisa jawab " jawab Agatha.
" ouhh yaudah " ucap salsya " ngapain bikin kelompok kalo jawabannya beda beda, tolol emang " ucap Cecil.
" kenapa tanya ke kita, tanya aja sama bu salma sanah " ucap evanna kesal " iya iya maaf, jangan marah dong, ahhh elahhh " ucap Cecil dan malah diam melamun.
" heh, lo malah ngelamun lagi, kerjain buruan biar cepet jalan jalan " ucap salsya " yang ini gak ngerti " ucap Cecil.
Salsya memutar bola matanya malas, dan menoleh kepada Cecil, melihat soal mana yang Cecil tidak tahu.
" yaudah lo liat ke gue aja lah, lama lo, kita bertiga udah nomor dua puluh lima, lo masih nomor sepuluh, dasar lo " ucap salsya, evanna dan Agatha yang mendengar itu hanya bisa menggeleng geleng kan kepala nya.
Cecil pun akhirnya hanya melihat kepada salsya, dan setelah hampir dua jam, mereka akhirnya selesai mengerjakan tugas itu.
" nah selesai, saat nya kita jalan jalan" ucap Cecil senang " kalo gak liat ke gue lo belum beres pasti " ejek salsya.
" iya lah, makasih ya salsya " ucap Cecil " hmm, udah yok lah jalan jalan" ajak salsya.
Mereka pun membereskan buku buku yang mereka bawa tadi, lalu pergi berjalan ke parkiran untuk menyimpan buku buku itu ke mobil.
" gue mau jajan es krim itu, tha anter yok " ucap Cecil " yok, gue juga mau beli, kalian berdua mau gak? " tanya Agatha kepada salsya dan evanna.
" boleh, cuacanya juga lagi panas banget, jadi kayaknya enak " ucap salsya " gue juga mau " ucap evanna singkat.
" oke, gue sama Cecil pergi dulu ya " pamit Agatha, salsya dan evanna pun menganggukan.
Beberapa menit kemudian, Cecil dan Agatha kembali " nihh es krim nya " ucap Cecil " makasih " ucap salsya dan evanna.
" kita naik sepeda itu yok " ajak Cecil " boleh, itu sepeda nya ada yang buat berempat gak sih? " tanya salsya.
" kayaknya ada deh, yok liat dulu " ajak Cecil " ada tuhh, nihh bayar cil " suruh salsya, memberikan tiga lembar uang berwarna merah kepada Cecil.
" anjirr, banyak amat duit nya, emang mau sewa berapa coba " batin Cecil, menatap uang itu " udah sana sewa " suruh salsya.
" yaudah gue sewa bentar ya " ucap Cecil, setelah itu ia pergi untuk menyewa sepedah itu, gak sampe lima menit, Cecil sudah kembali.
" yukk tinggal bawa sepedanya, masa gue bawa sendiri, berat lah " ucap Cecil " iya ayo " jawab salsya, mareka pun mengambil sepeda itu dan menaikinya.
Mereka terus bermain main di taman itu,sampe akhirnya mereka selesai dan sekarang mereka sedang berjalan kaki menuju ke parkiran.
Tapi tiba tiba mereka mendengar sesuatu " ehhh, itu bukannya suara anji*g gak sih? " tanya Cecil panik " dari mana ya suara nya " tanya Agatha juga panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARASALSYA
Teen FictionNo plagiat🚫⚠️ kisah perjodohan anak SMA yang bernama salsya veronica Arellia & sagara Rajendra Abigail. salsya dulu nya adalah seorang gadis culun yang sering di bully di sekolah nya, dan pembully nya adalah sagara. Apakah salsya akan menerima per...