Eighteen

330 39 3
                                    

"Brengsek, apa ini yang kau lakukan dibelakang ku dan juga anak-anak" Ucap taehyung penuh amarah.

"Tae.. Kau salah paham ini tidak benar" Elak jeongguk.

"Tidak benar katamu, lalu tanda apa di lehermu itu jeongguk. Kau.. " Jawab taehyung penuh amarah yang membara. Anak-anak sedang berjuang untuk tetap bertahan di rumah sakit sedangkan ayah mereka saat ini sedang berpelukan dan berciuman dengan seorang wanita. Ini hadiah yang menyakitkan yang tidak ia sangka, cukup membuatnya syok dan hampir gila. Jeongguk selingkuh dibelakang nya.

Plakk

Taehyung membulatkan matanya terkejut, jeongguk berani bermain tangan padanya.

"Kau menampar ku"

"Tidak sayang, aku ... aku"

"Jangan panggil aku sayang, kamu menjijikan paman" tekan taehyung.

"Dan kau.. dasar jalang tidak tau diri" ucap taehyung sambil menunjuk baekhyun dan setelah itu taehyung berencana menampar baekhyun namun dihentikan oleh jeongguk.

"Lepaskan jeongguk"

Plakk

"Kau menampar ku lagi, kau membelanya"

"Cukup tae" ucap jeongguk.

Taehyung kecewa penuh sakit hati, dengan perasaan kacau taehyung pergi dari sana. Jeongguk mencoba untuk menarik taehyung namun dihentikan oleh baekhyun.

Pintu ruangan tertutup dan taehyung sudah hilang dari pandangan jeongguk.






_Rumah sakit

"Sayang bertahan oke.. Mama akan menjaga kalian berdua" tidak ada cinta dimatanya lagi semuanya lenyap. hati taehyung sudah membatu. Ia muak dan juga lelah Ternyata prasangka buruk yang ia curiga ternyata itu terjadi bahkan di hadapannya sendiri.

"Selamat nyonya, anak-anak sudah dapat ditemui"

"Benarkah dok, syukurlah" Ucap syukur taehyung.

Taehyung menangis meratapi nasib nya dan juga anak anak. Kejadian tadi masih sangat membekas di ingatannya. Hatinya hancur harapan nya sirna. Bagaimana jeongguk bisa setega itu kepadanya dan juga bagaimana ia harus menjelaskan kepada anak-anak. Taehyung menghela napas, dadanya sesak.

Setelah kejadian itu jeongguk tidak mencari taehyung, kecewa benci dan juga amarah itu yang taehyung rasakan. Tak ia sangka jeongguk seperti itu.

Dari awal anak-anak masuk rumah sakit sampai mereka pulang jeongguk tak sekalipun menemani mereka. Taehyung benci dan kebencian yang ia rasakan membuatnya ingin membunuh jeongguk.

Sepuluh hari berlalu, kondisi anak-anak juga sudah baik, hanya saja dokter berpesan untuk selalu kontrol disetiap bulannya. Dan menghindari benturan benturan dikepala.

"Sayang ayo kita pulang" ajak taehyung kepada anak-anak nya.

"Taehyung kuat, taehyung hebat. London saksi bisu betapa kotornya jeongguk di mata nya"

Eomma, apa kenapa tidak menemani kita. Aku merindukan appa eomma. Kenapa appa tidak menjenguk kita" Ucap bungsu. Hati taehyung terenyuh.

"Appa sedang sibuk sayang, sebenarnya saat kalian tidur appa selalu menemani kalian" Ucap Taehyung hanya sekedar untuk menenangkan anak-anaknya.









_Di Korea

Kediaman ini ia dan jeongguk selalu berbagi apa itu rasa sakit apa itu senang namun saat ini jeongguk sudah membuktikan bahwasanya rumah ini sudah Tidak berarti apa-apa lagi.

Tak

Tak

Tak

Suara derap langkah sepatu mendekati, taehyung mengkerut kan keningnya ia tahu siapa pemilik sepatu itu.

"Tae... " Panggilnya, dengan lembut.

Taehyung mencoba untuk terlihat biasa-biasa saja. Ia menoleh dan tersenyum manis.

"Ya..." Jawabnya terdengar lembut tapi terkesan ketus.

Taehyung tersenyum tapi jujur hatinya sakit. Untuk apa semua ini, ini tidak berarti sama sekali. Taehyung patah sepatah patahnya. jeongguk bahkan tidak menjelaskan apapun. jeongguk ingin memeluk taehyung tapi taehyung menghindarinya.

"Sepertinya anak-anak sudah bangun" Ucap taehyung.

"Mommy" ucap si bungsu.

"Iya sayang, mommy disini. Daddy.. Mau daddy" Taehyung terenyuh hatinya terluka tapi ini demi anak-anak.

"Iya, sekarang daddy ada di meja makan, Kita makan bersama-sama oke. Tapi putra mommy harus mandi dulu"

"Chiappp" Taehyung tersenyum mendengar ucapan putra nya.

_dimeja makan

"Daddy...." Panggil taeby.

Jeongguk langsung menangkap putranya.

" Daddy kemana aja, aku merindukan daddy.."

" Daddy.. Daddy... " Ucap jeongguk terbata bata.

"Daddy sibuk berkerja sayang, biar taeby bisa beli mainan. Taeby suka mainan kan" Jelas taehyung.

"Taeby cukaa mommy"

"Sudah, sudah sekarang kita makan"

Mereka berempat makan bersama-sama. Jeongguk menatap taehyung ada rasa bersalah dihatinya. Ia berencana untuk berbicara dengan nya nanti.


UNCLE JEON || K.VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang