Aku membuka pintu dan mulai berjalan hati-hati menyusuri lorong, dengan berjinjit.
Namun setelah beberapa saat, saya harus berhenti berjalan.
Tiba-tiba, pandanganku berputar-putar. Mungkin karena pusing, aku merasa mual.
…Oh, ada apa denganku?
Lebih parahnya lagi, saya tersedak dan tidak bisa bernapas dengan baik. Saya tersentak dan bersandar ke dinding.
Ah, kalau dipikir-pikir, saya mengalami situasi serupa pagi ini.
Saya tiba-tiba mengalami sakit kepala dan demam tinggi, dan sempat pingsan. Ketika saya bangun, saya menemukan bahwa saya adalah manusia.
Dalam pandangan yang kabur itu, saya merasakan ketinggian mata saya menurun tajam. Seolah-olah saya telah kembali ke bentuk penguin asli saya.
'Aku… aku tidak bisa.'
'Jika paus tahu siapa aku... aku tidak bisa.'
Tetapi bertentangan dengan apa yang kupikirkan, tubuhku sudah di luar kendaliku.
Gedebuk.
Pikiranku melayang seperti mimpi. Sudah berapa lama sejak aku terjatuh ke lantai?
Sebuah suara yang familiar terdengar; kedengarannya seperti halusinasi.
“Saya tahu ini akan terjadi. Anda bahkan tidak tahu kondisi fisik Anda sendiri.”
Saya merasakan suhu tubuh seseorang yang hangat, bersamaan dengan tubuh saya yang melayang.
“Kamu harus bernapas perlahan, Lia.”
Mendengar suara rendah itu menembus gendang telingaku, aku perlahan menarik dan mengembuskannya, sesuai dengan apa yang dikatakan suara itu.
“Benar sekali. Kamu melakukannya dengan baik.”
Mungkin karena suaranya yang sangat ramah, air mata yang selama ini aku tahan mulai mengalir di pipiku.
'Ayah.'
'Saya takut.'
Aku berpura-pura baik-baik saja, tapi sebenarnya aku takut.
Tiba-tiba menjadi manusia. Melarikan diri. Dan diculik.
"Aku takut keluarga Weil akan mengetahui identitasku. Aku takut aku akan ditinggal sendirian di tanah kosong tanpa ada yang bisa kuajak bicara."
Sejujurnya, aku takut ayahku akan meninggalkanku. Itulah yang paling kutakuti.
Lelaki yang memberiku kasih sayang tak berbalas saat aku dilanda rasa frustrasi dan takut yang tak berujung setelah terlahir kembali sebagai binatang.
Orang pertama yang membuatku menyadari apa itu cinta keluarga.
Segala sesuatu di duniaku.
'Bagaimana aku akan hidup jika dia meninggalkanku?'
"Tolong jangan tinggalkan aku. Tolong."
“…Tidak apa-apa, Lia. Saat kamu bangun, semuanya akan baik-baik saja.”
Rasa hangat menjalar ke dahiku. Kepalaku yang tadinya sakit seperti mau pecah, kini tenang dan mulai terasa nyaman.
“Aku akan tinggal bersamamu.”
Itulah terakhir kali aku mendengar suara itu. Aku pingsan.
⋆﹥━━━━━━━━━━━━━━━﹤⋆
Matahari bersinar di mataku, seakan-akan memberi tanda bahwa pagi telah tiba.
“Uung…”
Aku memberontak, memutar badanku ke sana kemari, namun akhirnya aku pun dengan susah payah mengangkat kelopak mataku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crazy Killer Whale's Favourite Penguin Favorit Paus Pembunuh Gila
Romance[Terjemahan bahasa indonesia novel dari Penguin Favorit Paus Pembunuh Gila] Sinopsis : Lahir sebagai penguin, aku secara ajaib berhasil menjadi manusia. Masalahnya adalah penguasa menara sihir yang membesarkanku membenci makhluk setengah binatang. ...