The Crazy Killer Whale's Favourite Penguin Favorit Paus Pembunuh Gila

Bab 77

Saat mengucapkan kata-kata itu, terlintas pikiran 'Baiklah, begitulah' di benak saya.

Sesuai dengan yang diharapkan.

Mendengar usulanku yang tidak biasa itu, mata Suradel terbelalak tak percaya.

“Perut…gemuk? Benarkah?”

Dengan wajah penuh harap, tatapannya beralih ke perutku. Lalu tampak bingung harus berbuat apa.

Sambil gemetar, aku buru-buru menutupi perutku dengan kedua tangan dan berteriak.

“Kamu lihat ke mana?! Tentu saja tidak saat aku jadi manusia, tapi saat aku berubah jadi penguin nanti, aku akan membiarkanmu menyentuhnya sedikit!”

Namun, seolah-olah itu hal yang baik, dia akhirnya menutup mulutnya, tampak sangat tersentuh.

“A… Beraninya aku, perut penguin…?”

'Mengapa kamu bertingkah seolah-olah menyentuh perut penguin adalah impianmu seumur hidup?'

Saya secara impulsif mengatakan hal yang salah tetapi dia sangat menyukainya, jadi itu menjadi situasi di mana saya tidak dapat berbuat apa-apa untuk memperbaikinya.

'Ah, lemak perutku yang berharga, seperti ini…'

Wajah Suradel, lalu dia mengembuskan napas pelan seolah menenangkan pikirannya yang gelisah.

“Ha… Kau tidak tahu betapa aku iri pada Lord Reynos setiap kali kau berada di pelukannya.”

Mengapa…?

“Kau tak akan tahu karena kau sedang dipeluk, tapi Lord Reynos menyeringai padaku saat dia menyentuh perutmu.”

Mereka pasti telah melakukan segala macam pertengkaran kekanak-kanakan tanpa sepengetahuanku.

Suradel bergumam dengan ekspresi sangat sedih, mungkin teringat memori saat itu.

“Pengecut yang menggunakan posisi seorang ayah untuk mendapatkan izin bertubuh gemuk…!”

Oh, saya belum pernah memberikan yang seperti itu.

Saya menghela napas kecil dan mencoba menjelaskan standarnya.

“Hanya sekali. Lain kali aku kembali menjadi penguin, aku akan mengizinkanmu.”

“Oh, hari seperti ini akan segera tiba. Aku tidak percaya…”

Dia masih mengetuk-ngetukkan kakinya tanda tidak percaya, tapi di satu titik matanya berbinar dan dia mendesakku terus maju.

“Lia. Kapan kamu kembali ke bentuk penguinmu?”

Aku menghela napas dalam-dalam.

Suradel nampaknya menjadi gila karena ingin menyentuh perutku.

“Kau tahu aku tidak bisa bebas menjadi binatang. Bersabarlah.”

“Tapi kau pernah berhasil di tanah milik keluarga Weil.”

“Jika saya kembali menjadi binatang, lalu bagaimana dengan humanisasi?”

“…Dengan menciumku?”

Omong kosong.

Aku menyipitkan mataku dan menatapnya dengan pandangan tidak setuju.

“Jika kau terus mendesakku seperti itu…”

“Bagaimana jika aku terburu-buru?”

“Saat aku menjadi penguin, aku akan dipeluk oleh Lord Primo dan Madam Bella sepanjang waktu.”

Suradel hanya bisa menyaksikan mereka membelaiku.

Jika Primo dan Bella, mereka akan dapat mengolok-olok Suradel secara efektif.