Bab 94

23 1 0
                                    

"Aku mencintaimu."

Mendengar pengakuan Lia, suara Suradel bergetar.

“Lia, sangat… kurasa kau sangat mabuk.”

“Tidak…?”

Lia menyandarkan tubuhnya pada Suradel dan menatapnya.

“Kenapa kamu terus bertanya apakah aku mabuk atau tidak? Yang penting hatiku.”

Kedua pipinya memerah karena mabuk.

Alis terangkat dan pipi menggembung, seakan mengekspresikan ketidakpuasan.

Dia jelas-jelas kesal, tetapi hati Suradel meleleh mendengar nada bicara yang luar biasa menawan itu.

Jika keadaan seperti ini terus berlanjut… dia tidak yakin bisa tetap waras.

Napasnya menjadi tidak teratur.

Suradel memejamkan matanya untuk mencoba mengurangi rangsangan berlebihan.

“Tapi, kecuali ini mimpi atau kamu mabuk dan bicara omong kosong, ini konyol.”

“Tidak, Su. Aku suka melakukan skinship denganmu, aku suka menciummu, dan juga, aku ingin berhubungan seks denganmu… eup!”

Suradel segera menutup mulut Lia dan berbicara seperti sedang memohon.

“Lia. Itu, itu… menurutku itu pernyataan yang sangat berbahaya untuk diucapkan saat kamu sedang mabuk.”

Bagaimana penguin ini akan memperbaikinya besok!

Wajah Suradel memerah, seperti akan meledak jika disentuh.

Dia menghela napas.

Dia terbiasa mendorong, jadi sikap langsung Lia memalukan dan membebani.

Namun Lia yang tidak suka dengan kelakuan itu pun mulai cemberut dalam pelukannya.

“Lia, kumohon. Semakin kamu bergerak dalam pelukanku, semakin sulit bagiku untuk tetap waras.”

Suradel benar-benar ingin menangis.

'Mengapa saya diuji?'

Pria macam apa yang tidak menginginkan situasi di mana orang yang ditaksirnya menyatakan cinta padanya?

Namun, ada masalah di sini.

Yang pertama, Lia mabuk karena alkohol.

Kedua, Suradel pun tak luput dari kelucuan dan skinship Lia.

Terakhir, yang ketiga… adalah masalah terbesar… 

Dia mencintai Lia dan merupakan sosok yang setia pada nalurinya.

Bibir Lia… hasrat untuk menciumnya begitu kuat.

Namun dia mengertakkan gigi dan bertahan.

Ada konflik batin antara keinginan melindungi Lia yang pemabuk dan gagasan bahwa ini adalah satu-satunya kesempatannya untuk melakukan banyak skinship dengan Lia. 

Sambil menghembuskan napas, Suradel nyaris tak bisa memahami pikirannya yang jauh.

“Jika kau ingin membunuhku di sini, kau sudah setengah jalan, Lia.”

"Hah…?"

“Saat ini saya tidak bisa bernapas dengan baik. Jantung saya akan segera berhenti berdetak.”

“Apa? Kalau begitu itu berbahaya!”

Terkejut, Lia menarik lengan baju Suradel dan membawanya ke tempat tidur.

“Sekarang, pernapasan buatan!”

Kulit yang bersentuhan dengan kulit Lia terasa panas seperti terbakar.

The Crazy Killer Whale's Favourite Penguin Favorit Paus Pembunuh GilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang