13

1.1K 117 29
                                    

Rada sepi ya akhir- akhir ini,ini reader pada kemana si,aku jdi bingung mau update takut ga ada yang nungguin,sampai mikir apa ceritanya kurang ngefill, karna aku ngerasain juga gitu
mau update jadi mikir ini fillnya berasa ngak ya...
biasanya banyak yang ninggalin komen😌
Ayo dong guys tunjukin kalau kalian emang nungguin cerita ini,biar aku lebih semangat updatenya.

Vote nya di kencengin lagi!
.
.
.
.
.
Selamat menikmati

Mengejutkan saat kau melihat suamimu keluar dari kamar yang tidak seharusnya dia berada di sana,jeane mematung di depan pintu kamar Lisa dengan tatapan lurus memandang presensi Jekha yang baru saja keluar dari kamar adiknya"oppa!"

Jeka terdiam untuk beberapa saat mendapati sang istri berdiri di hadapnya dengan tatapan tak terbaca,keduanya sama-sama terkejut bedanya Jekha jauh lebih terlihat tenang,sama sekali tidak ada raut kepanikan di wajahnya begitu tatapannya bertemu dengan jeane"Jeane"

Jeane masih terdiam memandang sang suami kemudian melirik kedalam dimana Lisa sedang tertidur di ranjangnya lalu kembali menatap ke arah jekha"apa yang kau lakukan di sini?"

"Aku membantu lisa memapahnya masuk ke dalam kamar,beberapa saat yang lalu dia tiba-tiba mengeluh perutnya sakit usai dari apotek,kami sempat ke rumah sakit dan memeriksanya"jawab Jekha menjelaskan tanpa beban seolah memang itu yang terjadi.

Jeane memandang wajah Jekha penjelasan pemuda itu cukup masuk akal,akan tetapi tidak seharusnya Jekha berada di kamar adik iparnya,bagaimana jika ada yang melihatnya dan berujung salah paham"kenapa tidak membangunkan ku?"

Jekha mengusap pundak sang istri lalu berujar lembut"mana mungkin aku membangunkanmu,aku tidak tega mengganggu tidurmu"

Terdiam sekejap Jeane kemudian tersenyum tipis lalu memandang ke arah tempat tidur Lisa.

"Unnie..."suara Lisa mengalihkan perhatian keduanya gadis itu tiba-tiba terbangun.

Jeane melangkah menghampiri Lisa ia kemudian duduk di tepi tempat tidur memandang sang adik""bagaimana keadaan mu sekarang,apa perutmu masih sakit,suami ku bilang asam lambung mu naik?"

Lisa memandang Jeane dari nada bicara dan raut wajah wanita itu terlihat begitu mencemaskannya,ia kemudian melirik Jekha yang masih berdiri di ambang pintu , lisa kemudian kembali menatap ke arah Jeane"aku baik-baik saja unnie,tadi memang lumayan sakit beruntung ada Jekha oppa yang membantuku,maaf merepotkan suamimu kau pasti menunggunya lama"

Jeane tersenyum tipis lalu meyentuh pundak Lisa"syukurlah kau baik-baik saja,kau lihatkan perasaanku tidak pernah salah,beruntung aku menyuruh kau pergi dengan suamiku,bagaimana jika tadi tidak ada suamiku siapa yang akan membantumu"

Lisa merasa tercubit mendengar penuturan Jeane,apa ia sudah keterlaluan menipu Jeane,perempuan itu terlalu baik untuk ia tusuk dari belakang"terima kasih unnie,kau kembali lah ke kamar,unnie pasti butuh istirahat kasian bayimu"

"Ya sudah kalau begitu aku ke kamar dulu,kalau perlu sesuatu atau perutmu sakit lagi panggil saja aku atau suamiku"ujarnya tersenyum meninggalkan kamar Lisa.

Lisa terdiam begitu Jeane dan Jekha menutup pintu kamarnya,ia menarik nafas panjang tadi itu hampir saja.

Benar beberapa saat yang lalu tepatnya sebelum Jeane datang ke kamarnya entah kenapa Lisa tiba-tiba mempunyai firasat kalau seseorang akan datang,Jekha bersikeras ingin tidur dengannya hingga besok pagi,mendengar hal gila itu Lisa tiba-tiba berfikir bisa saja saat mereka sedang terlelap salah satu anggota kelurganya datang ke kamarnya ,atau bisa saja mereka kesiangan dan Jeane masuk untuk membangunkannya, tentu lisa ingin mengantisipasi hal itu terjadi,karna meski sudah mengetahui bagaimana hubungan Jeane dengan Jekha Lisa tidak bisa leluasa berhubungan dengan pemuda itu karna keduanya masih terikat dalam ikatan pernikahan.

SISTER IN-LAW {LISKOOK}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang