16

1K 127 22
                                    


Dari sekian banyak part aku belum  melihat ada satupun part yang mencapai 100  vote.

Kalau aku minta part kali ini tembus 100 vote kira-kira
bisa ngak ya...

Yuk bisa yu 100 votenya.

Jangan lupa di komen uneg-uneg kalian😁
.
.
.
.
.
.selamat menikmati"

~~~~~~

Entah ini keputusan yang benar atau salah, tapi bagi Lisa ini adalah langkah paling tepat untuk dirinya,bayinya, juga Jeka dan keluarga ini,Lisa tau kalau orang yang paling bersalah di sini adalah dirinya sendiri,semua kesulitan yang ia rasakan kini bermula dari kecerobohan dan kebodohannya sendiri,dan kini Lisa akan menikmati konsekuensinya sendiri.

Tidak... Lisa tidak bermaksud menghilangkan andil Jeka atau tidak mengakui pemuda itu sebagai ayah dari bayi yang sedang ia kandung,tapi  kekacauan keluarganya tidak bisa Lisa abaikan begitu saja,meski hubungan antara jeane dan Jeka  bisa di bilang sudah tidak sehat lagi tapi keduanya masihlah terikat dalam pernikahan,sekalipun Jeka mengaku bayi yang di kandung Jeane bukan lah bayinya tapi apakah ada jaminan kalau memang itu bukan darah dagingnya.

Meski bayi yang sedang ia kandung saat ini membutuhkan peran dari ayah biologisnya, Lisa tetap tidak bisa memaksakan untuk Jeka bertanggung jawab,karna jika ia meminta pertanggung jawaban pemuda itu bukankah Jeka harus menceraikan Jeane terlebih dahulu,dan untuk menceraikan Jeane bukankah harus menunggu hingga gadis itu melahirkan bayinya,lalu apakah semudah itu mendapat restu dari kedua orang tua mereka untuk menerima hubungan terlarang ini,Lisa tidak semerta-merta mengambil keputusan ini hanya karna perasaan marahnya sebab di abaikan oleh Jeka beberapa saat yang lalu,ia tidak sechildish itu dalam mengambil keputusan,kendati harus menanggung beban malu dan mental seorang diri, Lisa benar-benar tidak keberatan  sekalipun harus membesarkan bayinya seorang diri,yang terpenting baginya kelurganya bisa terselamatkan dari perpecahan dan perbuatan terlarangnya bersama dengan Jeka tidak di ketahui siapa pun.

Setelah mengetahui kalau putrinya tengah mengandung minhoo meminta Lisa untuk mengurangi pekerjaannya terlebih dahulu,meski masih merasakan kecewa mendalam atas apa yang telah terjadi pada putrinya minhoo semerta-merta tidak bisa mengabaikan kondisi lisa,bagaimanapun bayi yang di kandung Lisa tetaplah cucunya, kendati tidak tau siapa ayahnya,minhoo tetap akan menerima calon penerusnya itu.

Pukul delapan malam Jeane masuk kedalam kamar Lisa ia menghampiri sang adik yang berdiri menghadap jendela tampak memikirkan sesuatu" kau tau jika sedang mengandung kita tidak boleh banyak pikiran,itu akan berpengaruh pada janin kita nantinya" ujar Jeane berdiri di samping Lisa.

Lisa sedikit terkesiap melihat Jeane tiba-tiba berada di sebelahnya"unnie kau mengejutkanku"

Jeane hanya tersenyum"memikirkan sesuatu?"

Lisa memandang Jeane sesaat gadis itu kemudian menggelengkan kepalanya"aniyo,aku hanya merasa bosan"

"Kemarilah"ajak Jeane menarik tangan Lisa untuk duduk di ranjang gadis itu.

"Berapa usianya?"tanya Jeane.

Lisa sedikit menunduk lalu mengusap perutnya"dua bulan"

Jeane mengangguk"Hanya bertaut satu bulan denganku berarti"

Lisa terdiam dengan kepala yang masih tertunduk,ketahuilah saat ini Lisa begitu malu manatap sang kakak.

"Kau benar-benar tidak tau siapa ayahnya,atau memang dia tidak mau bertanggung jawab?"tanya Jeane sepertinya gadis itu masih kurang puas dengan penjelasan Lisa,setidaknya Lisa pasti mengingat wajah pria itu.

SISTER IN-LAW {LISKOOK}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang