15

1K 129 28
                                    

Guys aku cuma mau ngingetin kalau berkomentar tolong dengan bahasa yang halus ya,aku tau kalian emosi tapi tolong ketikannya di perhatikan,siapa tau ada anak di bawah umur yang baca cerita ini,
tapi semoga saja ngak ada ya

Oh ya yang belum follow akun aku sialahkan follow dulu ya.

Votenya jangan lupa.
.
.
.
.
.
.
.
Selamat menikmati.



Jeka berdiri di Balkon kamarnya sambil sesekali melihat ke arah pintu gerbang berharap Lisa segera kembali,pemuda itu bergerak gelisah sudah hampir pukul dua pagi tapi Lisa tak kunjung pulang kemana perginya gadis itu,Jeka tidak bisa pergi mencari Lisa begitu saja sebab tidak mungkin ia meninggalkan Jeane sendirian, juga alasan logis apa yang bisa ia katakan jika Jeane bertanya padanya nanti,ia juga tidak tau kemana Lisa pergi mencari roti ikan itu,gadis itu bahkan tidak mengangkat telfonnya dan bahkan nomornya juga sudah tidak aktif.

Cukup lama ia berdiri di sana sampai akhirnya ia melihat mobil Lisa memasuki gerbang,Jeka akhirnya bisa bernafas lega itu artinya Lisa baik-baik saja,meski tidak menutup kemungkinan ia begitu mencemaskan gadis itu.

Beruntung Jeane sudah tertidur Jeka jadi sedikit leluasa menemui Lisa,pemuda itu bergegas keluar dari kamar menemui Lisa percayalah saat ini Jeka benar-benar benar merasa bersalah pada Lisa juga bayi Yang di kandung gadis itu.

Lisa baru saja memasuki rumah dan langkah gadis itu terhenti begitu melihat presensi Jeka yang berdiri di undakan tangga,tatapan keduanya bertemu dimana di sana Jeka menatap dengan tatapan cemas dan menyesal.

Jeka melihat ke arah Lisa dimana gadis itu tidak membawa apapun di tangannya selain kunci mobil dan juga Sling bag nya, hatinya tercubit menyadari Lisa tidak mendapatkan roti ikan itu.

Sementara itu Lisa tak menunjukan reaksi apapun ia  melanjutkan langkahnya menaiki undakan tangga menuju kamarnya melewati Jeka yang masih berdiri di tempatnya,dapat ia rasakan saat tangannya di tahan oleh Jeka begitu ia melewati pemuda itu.

"Aku minta maaf"ujar Jeka menatap pada Lisa yang membelakangi dirinya.

Lisa memejamkan matanya sekejap sambil menarik nafas kemudian berkata lemah tanpa menoleh pada Jeka"bicaralah lain kali,aku benar-benar lelah hari ini"

"Ponsel ku tertinggal aku tidak tau kau menghubungiku,aku.."

"Bisa kau jauhkan tanganmu,aku sedang tidak ingin membahas apapun saat ini"ujar Lisa menoleh dengan tatapan lelah.

Sedikit tidak rela Jeka melepas kan genggaman tangannya,pemuda itu terenyuh begitu  melihat sorot mata Lisa yang memerah dapat di pastikan gadis itu menangis di luar sana.

Lisa kembali memutar tubuhnya melanjutkan langkahnya menuju kamar meninggalkan Jeka yang menatap punggungnya dengan rasa bersalah.

*****

Dua hari berlalu Jeka tidak bisa berbuat apapun dimana Lisa tanpak terang-terangan menutup diri darinya,gadis itu benar-benar tidak memberi Jeka kesempatan untuk berbicara,bahkan Lisa sengaja melewatkan sarapan atau makan malam bersama keluarga demi tidak bertemu dengan Jeka.

Jeka mulai merasa cemas tatkala Lisa tanpak begitu menyibukan diri dengan pekerjaannya,gadis itu seperti menjadikan pekerjaannya sebagai pelampiasan akan apa yang ia rasakan akhir-akhir ini,Jeka tau ia telah salah mengabaikan Lisa di saat sedang mengidam, tapi jika Lisa bersikap seperti ini bagaimana ia bisa menebus kesalahannya,bahkan gadis itu mengunci pintu kamarnya yang sebelumnya tidak pernah ia kunci karna ia tau Jeka akan sering berkunjung,dan karna kejadian beberapa hari yang lalu Lisa mengunci pintu kamarnya agar Jeka tidak bisa masuk.

SISTER IN-LAW {LISKOOK}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang