SMA Dirmaga

165 105 132
                                    


Zeea terlihat sibuk berdandan di kamarnya, mengenakan seragam putih biru miliknya tak lupa Zeea menguncir rambutnya di kanan dan kiri.

"Ga kerasa yah anak kecil ini udah masuk SMA aja hihihi," sahut Zeea sambil memandangi dirinya di depan kaca berukuran persis sebadan Zeea.

"Ka Galen bakal terpesona sih liat aku hihihi," ucap Zeea dengan pede.

"You galen wait for me ihihi," lanjut Zeea sambil mengibas-gibaskan roknya layaknya princess.

Sangking lamanya Zeea berada di dalam kamar sampai-sampai seorang wanita tua memanggilnya berulang kali.

"Non?"

"Non?"

"Non, sudah siap? ditunggu Bunda di bawah non,"sambil mengetuk pintu dengan
tergesa-gesa.

"Iya bi, tunggu Zee bentar lagi keluar," teriak Zeea.

Cukup lama Zeea berdandan padahal tidak banyak polesan yang Zeea kenakan hanya memakai sedikit pelembab dan pewarna bibir saja. Yah, layaknya wanita pada umumnya ketika berdandan pasti lama, apalagi ini hari pertama Zeea bersekolah di SMA Dirmaga, Zeea harus terlihat perfect.

Bahkan Zeea telah mengebet salah satu the most wanted boy di sana yang bernama Galen sadipta. Galen juga merupakan selebgram, jadi wajar saja namanya tersebar dimana-mana.

"Ka galen,I can definitely get you" desisnya.

...

Zeea menuruni tangga dengan Menteng tas pinknya, dengan rambut yang dikuncir dan memiliki poni kecil di sana membuat dirinya persis seperti anak TK bukan anak SMA pada umumnya.

"Wah anak Bunda, cantik banget hari ini," ujar Ariny.

"Iya dong siapa dulu dong Bundanya," balas Zeea dengan sedikit menyombongkan diri.

"Iya iya deh anak Bunda pasti cantik," cibir Ariny.

"Bunda anter Zee kesekolahkan?" tanya Zeea.

"Maaf sayang bunda gabisa anter yah Bunda harus kerja. Apalagi sekarang Zee udah SMA jadi Bunda harus kerja lebih keras lagi buat kebutuhan Zee sekolah nanti," sahut Ariny dengan lembut agar Zeea mengerti keadaannya.

"Kalau aja Ayah ga pergi, pasti Ayah yang kerja bukan Bunda," keluh Zeea.

"Zee benci Ayahh!!" sentak Zeea.

"Sutt gaboleh ngomong gitu sayang, mau bagaimanapun juga dia adalah Ayah kamu," sahut Ariny dengan penuh kelembutan.

"Mana ada Ayah yang tega melantarkan anaknya sendiri, pokoknya Zee benci Ayah," gerutu Zeea.

"Sutt udah dong sayang jangan ngomong gitu lagi yah, Bunda sedih loh kamu ngomongnya gitu," rintih Ariny sambil memeluk Zeea dengan erat dan tanpa disadari Ariny meneteskan airmata mendengar perkataan Zeea.

"Eh Bunda jangan nangis Zee minta maaf yah udah buat Bunda sedih. Zee janji gakan ngomong itu lagi.

"Maafin Zee Bund," pinta Zeea sambil membalas pelukan Ariny.

Zeea untuk Galen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang