*Hari kedua MPLS
Para siswa telah bersiap dengan memakai seragam olahraga, mereka dikumpulkan di lapangan besar berbaris rapih layaknya upacara bendera.
Seorang pria yang tidak asing bagi Zeea naik keatas podium,"Perkenalkan nama saya Dean Argani sebagai ketuplak game kali ini, semoga kalian suka dengan game yang kami adakan. Have fun semuanya," sahut Dean sebagai pembuka game.
Game pertama dimulai dengan estafet air, namun berbeda seperti biasanya estafet air ini menggunakan tangan yang dioper dari 1 ke yang lainnya. Kendala di sini adalah air yang mereka peroleh otomatis sedikit dan itulah yang menjadi tantangan para siswa. Air yang menyimprat ke sana-kemari membasahi sebagian baju para siswa. Namun itulah keseruannya mereka tertawa gembira begitu pula Zeea dan Medina.
"Medin, Zee gabisa ngambil airnya," keluh Zeea.
"Gapapa Zee kita seru-seruan aja ini," jawab Medina.
Ide aneh Zeea lagi-lagi muncul, air yang ia ambil bukannya dioper ke Medina malah digunakannya untuk menciprat wajah Medina,"Hahaha," tawa puas Zeea.
Medina yang tidak terima mengambil air lalu membalas seperti apa yang dilakukan Zeea. Mereka saling serang menggunakan air begitu pula siswa lainnya mengikuti apa yang Zeea lakukan, aksi perang air pun tidak bisa dihindari, semua keadaannya ceos.
Tidak ada yang menang diantara mereka, tetapi mereka terlihat bahagia menikmati permainan tersebut.
Digame selanjutnya juga sama, Zeea selalu saja mengacaukan game tersebut dan membuat semuanya menjadi ceos.
Digame terakhir ini, yaitu game keseimbangan di mana para siswa disuruh berdiri dengan satu kaki, bola diletakan di atas kepala mereka sebagai tantangannya siapa yang paling lama itulah pemenangnya.
Awal mula permainan, beberapa orang gugur karena kelelahan begitu pula dibeberapa menit kemudian. Namun Zeea dan Medina masih bertahan. Galen dan 2 cunguk datang ditengah permainan, Zeea tersebut tipis.
"Medin, keknya Zee dah gakuat ini kepala Zee juga pusing," keluh Zeea, sedetik kemudian Zeea jatuh pingsan tepat di hadapan Galen.
Bruk!
"Zee...," teriak Medina. Galen yang melihat itu tanpa ba-bi-bu langsung menggendong Zeea ala bridal style ke UKS, diikuti Medina dan Dean.
Sesampainya di UKS Zeea langsung ditangani oleh petugas di sana. Medina begitu panik melihat Zeea yang belum saja sadar,"Zee bangun Zee, gue khawatir sama lo," sahut Medina sambil menepuk-nepuk Zeea berharap ia segera tersadar.
"Sepertinya siswa ini hanya kelelahan, dia hanya butuh istirahat saja dan minum banyak air," ucap petugas UKS, lalu pergi setelah memberi segelas air dan selimut.
"Gue pergi harus urus yang lain," ucap Galen yang dibalas anggukan oleh Medina.
Sebelum Galen benar-benar pergi sebuah tangan berhasil menghentikan langkahnya,"ka Galen jangan pergi," sambar Zeea yang langsung bangkit dari tidurnya.
"Zee lo? Jadi lo pura-pura pingsan Zee?" shock Medina.
"Zee pura-pura pingsan cuman pengen narik perhatian ka Galen," ungkap Zeea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zeea untuk Galen
RomanceMenceritakan tentang Zeea Paradisa sebagai seorang cewe abnormal yang ugal-ugalan mengejar cinta seorang ketos dingin yaitu Galen Sadipta. Bersekolah di SMA Dirmaga hanyalah alasannya, tujuan utamanya adalah mendekati Galen. Setiap hari, bahkan seti...