Aku butuh uluran tanganmu, untuk menggenggam jemariku, seraya berkata, "Tenang, ada aku disisimu!"
Tapi, apakah itu mungkin?
Mazaya| 2024
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PART 7Kilas Balik
°°°
"Ayo kita pergi, kak! Ayo!" ajak Mazaya, menarik lengan Jack.
"Tapi-"
"Ayo kak, kumohon!"
"Pembalasan kita, belum setimpal!"
"Untuk apa kak? Balas dendam, tidak akan membuat Ayah dan semua orang, hidup kembali! Situasinya akan jauh lebih buruk, jika kita tidak segera pergi dari sini!" tutur Mazaya, berharap Jack mau mendengarkannya.
"Iblis seperti dia, tidak pantas untuk hidup!"
"Jika kak Jack membunuhnya, apa bedanya kita dengan dia, kak?" ucapan Mazaya, membuat Jack terdiam.
"Baiklah!" Jack menghembuskan nafas, berusaha meredam amarahnya.
Jack menatap Emilio.
"Berterima kasihlah pada adikku! Meskipun kau sudah menyakitinya, dia tetap tak ingin melihatmu terluka!" ucap Jack, melangkah pergi.
Ia merangkul Mazaya, yang kini beradu pandang dengan Emilio.
"Selamat tinggal!" pamit Mazaya, berusaha menahan isak tangis.
"Tidak! Jangan tinggalkan aku, sayang! Jangan!" Emilio terlihat frustasi. Tubuhnya benar- benar tidak berdaya.
Melihat langkah Jack dan Mazaya yang kian menjauh, Emilio dengan terpaksa harus melakukan usaha terakhirnya.
"Mazaya!" teriak Emilio, dengan lantang.
Mazaya dan Jack, menoleh.
"Maaf! Kali ini, kau harus kehilangan salah satu anggota keluargamu lagi!" setelah mengatakan itu, Emilio langsung mengarahkan pistol kearah Jack.
Bersamaan dengan suara tembakan, burung- burung terlihat berterbangan, membuat dedaunan satu- persatu, jatuh menyentuh tanah.
Waktu seakan berhenti, dan suasana mendadak hening.
"Akhh!" Jack memegang dadanya.
Melihat tangan Jack, yang kini berlumuran darah, tubuh Mazaya menjadi kaku.
Ia berusaha mencerna, apa yang baru saja terjadi.
Saat tubuh Jack, jatuh ke tanah. Barulah Mazaya tersadar.