PART 33
°°°
"Ibu, tolong tambahkan susu dalam gelasku," suruh Arsyila, pada Ibunya.
Mazaya dengan senang hati melakukannya.
"Kau menginginkan yang lain?"
"Tidak, Ini sudah cukup, Ibu. Terima kasih," celetuk Arsyila, menikmati sarapan paginya.
"Gavin, kau perlu sesuatu?" Mazaya beralih pada Gavin, namun tak ada respon dari pria kecil itu.
Tersenyum, Mazaya pun menyendokkan sesuap nasi goreng kedalam mulutnya.
"Dasar wanita tidak tahu malu." Zera mencebik.
Berusaha mengabaikan kehadiran Zera, Mazaya menatap sang suami yang sedari tadi malam, mendiaminya.
"Bagaimana denganmu? Mau aku tambahkan-"
"Sudah cukup," tukas Emilio, saat Mazaya akan menambah nasi goreng, di piringnya.
"Kau mengingankan sesuatu yang lain?"
"Tidak." Entah kenapa, sikap Emilio hari ini terkesan cuek dan sedikit dingin pada Mazaya.
"Sepertinya kau memerlukan ini, untuk menambah stamina tubuhmu." Mazaya hendak menaruh sepotong daging di piring Emilio, tapi Pria itu malah membanting piringnya ke lantai.
Mazaya, Arsyila, juga Gavin, nampak kaget dengan respon yang Pria itu.
"Ada apa? Apa yang membuatmu menjadi sangat marah seperti ini?" tanya Mazaya dengan lembut. Ia ingin menenangkan hati Sang Suami.
Berbeda dengan Mazaya, yang menampakkan raut khawatir, Zera malah menikmati tontonan dihadapannya itu.
"Bagus Emilio, kau harus melakukan itu," batin Zera, tersenyum puas.
Tatapan Mazaya beralih pada Arsyila dan Gavin, yang kini menunduk takut.
"Bu Laila," panggil Mazaya, yang langsung mendapat sahutan.
"Iya, Nyonya?"
"Tolong bawa Gavin, dan Arsyila ke kamarnya."
"Baik, Nyonya."
Kini tinggallah mereka bertiga. Dengan Zera yang terlihat lahap menyantap makanannya. Sementara Emilio, rahangnya terlihat mengetat, dengan kedua tangan mengepal kuat.
"Bisakah kau mengatakan, apa yang terjadi padamu?" tanya Mazaya, hati- hati. Tangannya terulur, hendak menyentuh jemari sang Suami, tapi Emilio malah menarik diri, dan pergi dari sana, tanpa mengucap sepatah kata pun.
Melihat kepergian Emilio, Zera menyunggingkan senyumnya, dengan ekspresi mengejek.
"Lihat? Aku memiliki beribu cara, untuk membalikkan keadaan," ucap Zera terdengar angkuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hikayat Cinta Sang Iblis
RomanceAkankah kisah tragis terulang kembali? °°° 'Hikayat cinta Sang Iblis', lanjutan dari cerita 'Di bawah naungan Sang Iblis' Cover by Pinterest and Me