PART 16

14.4K 961 373
                                    

Gimana? Inikan yang kalian mau, aku udah double up nih😊

Klo PART 15 sama 16, Vomennya nggak bisa melebihi PART 14, berarti fix! Aku up nya 1 part aja, dalam 2 sampai 3 hari😁

Klo PART 15 sama 16, Vomennya nggak bisa melebihi PART 14, berarti fix! Aku up nya 1 part aja, dalam 2 sampai 3 hari😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PART 16

°°°

Mazaya membuka salah satu pintu kamar, yang memang diperuntukkan oleh pelayan di Mansion ini.

"Mulai sekarang, ini akan menjadi kamar tidur kita." ucap Mazaya, mengajak Arsyila untuk masuk ke dalam kamar itu.

"Wah, kamar ini bagus sekali Bu." kagum Arsyila, menatap setiap sudut ruangan.

Mazaya hanya tersenyum getir. Jika saja Arsyila tahu, bahwa yang mereka tempati, adalah ruangan yang paling biasa di mansion ini.

"Dengarkan Ibu," Mazaya menatap putrinya, dengan wajah serius.

"Selama ibu bekerja, kau harus tetap berada di kamar ini. Kau tidak boleh berkeliaran seperti tadi."

"Kenapa?" tanya Arsyila, hendak melayangkan protes. Bagaimana mungkin ia bisa menghabiskan waktu di kamar ini, sendiri. Itu akan sangat membosankan.

"Di Rumah ini memiliki banyak aturan, dan kita harus mematuhi aturan itu."

"Kau tidak boleh berkeliaran seenaknya. Kau mengerti?" tambah Mazaya, berharap Arsyila mematuhi ucapannya.

"Iya, bu." Arsyila mengangguk kecil.

"Bagus." ucap Mazaya, membelai lembut pipi Arsyila.

Setelahnya, Mazaya pun pamit pergi. Tak lupa ia mencium kening putrinya terlebih dahulu.

...

"Semua barang telah dikemas dengan baik, Tuan. Kami tinggal mengirimnya ke Tuan Delson." ucap Vino, memberi laporan.

"Bagaimana dengan kapal yang akan mengangkut barang itu? Kau sudah memastikan, kapal itu aman." tanya Emilio, berkacak pinggang.

"Tentu saja, Tuan. Lagipula, nahkoda kapal itu merupakan anggota kita sendiri." jawab Vino, terlihat yakin.

"Bagaimana dengan penumpang kapal, kau sudah menyuruh seseorang untuk mengawasi pergerakan mereka semua?" kali ini Emilio terkesan protektif. Karena sebelumnya, pendistribusian senjata illegalnya sempat di curigai oleh petugas keamanan setempat.

"Soal itu, Tuan juga tidak perlu khawatir. Saya sudah mengintruksikan anggota Ahli, untuk ikut mengawasi barang itu, agar sampai ke tempat Tuan Delson dengan baik."

Hikayat Cinta Sang IblisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang