Perjodohan| 9. Acara Tunangan

444 45 10
                                    

Sebuah ballroom yang dihias dengan sangat cantik dan mewah. Banyak bunga-bunga hias yang cantik mengelilingi ruangan tersebut. Lampu kuning remang, sebuah panggung, dan beberapa tempat duduk untuk para tamu di tata sekedemikian rupa.

Gladis di sebuah kamar hotel yang mereka sewa untuk acara pertunangan mereka yang mewah atas permintaan orang tua Hugo. Ia sedang di dandani oleh sang penata rias yang sangat ahli. Wajahnya dipoles oleh beberapa brand kosmetik yang sangat terkenal.

Sebuah kebaya cantik berwarna rose gold dan kain songket batik sebagai roknya menambah keanggunan Gladis nanti ketika acara tersebut dimulai.

Kedua tangannya saling mengenggam. Rasa cemas dan khawatir merenggut perasaannya. Sang penata rias melihat itu terkekeh gemas.

"Gak usah terlalu gugup mbak, santai aja. Baca-baca aja, bismillah lancar acaranya" Gladis tersenyum tipis.

"Iya mbak. Makasih"

Suara pintu terbuka. Key masuk ke dalam ruangan Gladis menatap sahabatnya yang tengah di dandani oleh penata rias. Ia tersenyum senang dan bahagia melihat Gladis, yang kini nampak seperti wanita dewasa.

"Uuu... sahabat gue cantik banget sih!"

"Diem deh Key. Gue lagi gugup ini"

"Bisa gugup juga lo sama acara ginian" Gladis tak memberi tanggapan.

Key berjalan mendekat untuk melihat sang sahabat.

"Bagus banget mbak make up nya!" Sang penata rias tersenyum bangga.

"Makasih mbak. Mbaknya juga make upnya bagus banget, make up sendiri ya?"

"Hehe iya. Demi sahabat saya ini, belajar make up buat acara resmi kayak gini"

"Wah bagus banget hasilnya"

"Makasih..."

Setelah selesai di dandanin oleh penata rias. Gladis diarahkan untuk memakai kebayanya. Tatapan Key tak lepas dari Gladis, ia sangat terharu dan senang melihat sahabatnya yang akan melangkah lebih jauh kearah jenjang yang lebih serius.

Rambut yang disanggul rapih, make up yang sangat flawless, kebaya dan songket yang sangat cantik dan anggun. Semua sangat sempurna di tubuh dan wajah Gladis.

"Dikasih sentuhan sedikit" Sang penata rias memberikan tiga semprotan parfum kearah Gladis.

"Siap deh! Cantik banget mbak Gladis" Gladis yang dipuji pun tersipu malu.

Hugo menatap dirinya di depan cermin memakai baju batik dengan warna senada seperti kebaya Gladis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hugo menatap dirinya di depan cermin memakai baju batik dengan warna senada seperti kebaya Gladis. Dan rambutnya yang dimodeli sangat rapih.

Tampan dan gagah.

Jargas dan Miko yang berada di dalam ruangan tersebut jengah melihat sahabat dan sepupu mereka.

"Lo udah berdiri di depan cermin setengah jam sendiri" Tegur Jargas.

Perjodohan ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang