Sudah kesekian kalinya Hugo melakukan acara perjodohan ini. Rasanya sangat lelah. Ia ingin menyudahi acara ini, tapi lagi-lagi sang abang selalu membuatnya mengurungkan niat untuk mengakhiri acara perjodohan yang dibuat oleh kedua orang tuanya.
Kini Hugo sedang berada di kantin rumah sakit bersama Miko dan Jargas.
"Gimana acara perjodohan dari nyokap bokap lo? Udah ada yang nyangkut belum?" Tanya Jargas.
"Lo gak tau Hugo aja. Dia bakal ngelakuin apa pun buat rencana perjodohannya batal" Sahut Miko.
"Go... go... lo gak capek jomblo terus. Udah tua loh elu go"
"Ngaca! Lo sama gua gak jauh beda. Lagi pula anaknya bokap sama nyokap gua aneh-aneh semua. Kalau gak pick me ya sok kaya. Gak ada yang waras sama sekali"
"Terus ini masih lanjut?" Tanya Jargas.
Hugo mengangguk "Iya. Tapi kata nyokap bokap gua sih ini yang terakhir. Kalau yang terakhir gak nyangkut juga, gua bakal dijodohin sama temen kakek gua yanh punya cucu cewek"
"Gila lu go! Semua keluarga lu pada bantuin lu buat nyari jodoh. Gua iri dah" Sahut Jargas.
"Lo mending pacaran sama kucing aja, gas. Dari pada sama manusia, belum apa-apa udah tremor aja nanti" Balasan Hugo membuat Miko tertawa. Dan Jargas berdecih mendengarnya.
"Lo tuh lebih parah dari gua, gas! Lo sama cewek aja cupu banget. Pake segala malu, gak bisa ngomong, tremor lagi" Sahut Hugo.
"Gas... gas..." Miko pun menggelengkan kepalanya heran dengan sahabatnya Hugo yang sudah merambat menjadi temannya.
Jargas si paling tidak bisa berdekatan dengan seorang perempuan terlebih ia menyukai perempuan tersebut. Sudah dipastikan jika ia dipaksa untuk berhadapan dengan perempuan yang dia suka, seketika tubuhnya akan kaku, bergetar, gugup, dan ngeblank.
Mereka pun menghabiskan waktu makan siang dengan curhatan Hugo tentang acara perjodohannya. Lalu menggoda Jargas yang sama sekali tidak bisa berinteraksi dengan perempuan, terlebih perempuan tersebut merupakan gadis yang ia suka.
"Gue kesel banget kenapa sih nyokap gue tuh ngotot banget gue nikah?!! Umur gua aja masih 29, masih banyak pengalaman yang mau gue rasain! Kalau nikah kan gak mungkin gue bisa bebas! Mana nyokap gue kenalin cowok-cowok yang gak jelas semua lagi! Yang tiba-tiba bahas nikah, patriarki, yang mokondo, yang si super bersih!"
Key hanya menatap Gladis. Wajahnya memerah dan kedua matanya melotot ketika membicarakan pengalamannya dengan laki-laki yang mau dijodohkan kepadanya.
"Tapi nyokap lo gak maksa lo kan buat lanjut sama mereka?"
"Untungnya nggak. Kalau iya gua bakal mencak-mencak sih"
"Terus kapan lagi lo ketemu cowok?"
"Hari ini abis pulang kerja. Kata nyokap gue sih ini terakhir, abis itu nyokap gue gak mau maksa gue buat jalanin acara perjodohan ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan ✅
FanfictionSebuah cerita perjodohan dari dua manusia yang tak sama sekali mengenal. Mereka dipaksa untuk melaksanakan perjodohan karena umur mereka sudah tak lagi muda. Dituntut untuk menikah adalah sesuatu hal yang mereka kesalkan. Apalagi dengan manusia ya...