Perjodohan| 15. Nikah Yuk!

140 23 25
                                    

Gladis menatap Bayu dari meja kerjanya yang berada di belakang pria tersebut dengan tatapan tajam. Kalau saja di kedua matanya ada laser, sudah dipastikan punggung Bayu akan berlubang karena tatapan Gladis.

"Lama-lama bola mata lo keluar liatin Bayu..." Tiba-tiba teman rekan kerjanya mengejutkan Gladis.

"Ih lo mah!" Ia terkekeh, kemudian memberikan selembar uang berwarna biru ke Gladis.

"Yang kemarin, gue sempet minjem uang lo kan buat makan siang..."

"Oh iya. Makasih!"

"Gue yang makasih..."

Seorang rekan kerja pria tiba-tiba mendekati meja Gladis dengan keheranan "Itu Bayu dipanggil sekertaris direktur, ngapain anjir? Ada urusan apa sama direktur si Bayu?" Gladis dan teman rekan kerjanya menoleh ke arah Bayu dan sekertaris itu.

Seketika Gladis teringat akan ucapan Key. Kalau ia akan mengurus persoalan Bayu.

Disisi lain. Seorang perempuan rambutnya dikuncir ekor kuda dengan jas hitam, kemeja putih, dan celana bahan hitam tengah duduk di sebuah kursi kebesaran direktur.

Wajahnya tegas dan cantik dihiasi sebuah kacamata dengan bingkai hitam tebal.

Gerak tangannya sangat cepat mendatangani berkas-berkas yang ada di meja kerjanya.

Suara ketukan pintu membuat tangannya terhenti tanpa mendongak, gadis itu menjawab "Masuk!" Kemudian ia kembali mendatangani sisa berkas lainnya.

"Pak Bayu sudah datang, bu Key..." Ucap pemuda berjas navy.

Pas sekali dengan tanda tangan yang ia selesaikan. Ia menaruh berkas tersebut di atas berkas yang sudah ia susun, kemudian menaruh pulpen di atas mejanya.

"Baik terimakasih, Tian. Kamu bisa bawa berkas ini" Tian, nama sekertarisnya mengangguk patuh. Ia membawa berkas tersebut dan meninggalkan Bayu menatap Key bingung.

"Lo?"

Key tidak merespon kebingungan dan keterkejutan Bayu. Ia mengambil sebuah amplop di dalam laci. Kemudian ia memberikannya pada Bayu.

"Mau resign atau di pecat?"

"Huh? Maksud lo apa nanya gitu? Dan lo sejak kapan lo jadi direktur?"

"Saya maksa kamu untuk menentukan pilihan tersebut. Jika kamu tidak bisa milih, maka pilihan terakhir lah jawabannya"

"Kenapa gue harus keluar dari kantor ini?!!"

"Selain lo membuat keributan sama tunangan Gladis, lo ternyata kerja sama dengan competitor perusahaan. Lo sudah ngebuka beberapa akses penting dari perusahaan dan lo kasih ke mereka!!"

"Temen yang bantu lo, dia milih resign. Sekarang lo pilih resign atau pecat?"

Kedua mata Bayu bergetar takut dan panik.

"Tadi lo nanya kan kenapa gue bisa jadi direktur? Karena emang udah waktunya gue gantiin nenek gue..."

"Maksud lo, lo cucu dari—"

"Gue Keysyah Chandra Tarumanegara. Gue cucu dari Rosalia Fredinac Tarumanegara"

Bayu membulatkan kedua matanya terkejut. Sementara Key menyandarkan punggungnya pada kepala kursi dengan santai.

PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang