Perjodohan| 5. Gladis Kabur Dari Rumah

596 40 14
                                    

"Gue gak habis pikir sama nyokap gue. Kenapa nyokap gue masih ngelanjutin acara perjodohan gue sama Hugo??!!!"

"Sebentar, Hugo itu cowok yang kemarin lo tonjok?"

"Ya siapa lagi cowok yang berhasil buat gue emosi sampe gue tonjok?!"

"Oke... oke lanjutin"

"Padahal gue udah bilang lalau dia itu cowok gak bener. Gak punya etika, gak berperikemanusiaan—"

"Tapi dia dokter, dis. Gak mungkin dia gak berperikemanusiaan?"

"Sama pasiennya dia berperikemanusiaan. Tapi sama gue?? Bahkan kemarin dia aja mau ngajak gue ribut. Berarti dia berani dong buat mukul gue??"

"Ya oke, terus"

"Dia tuh bener-bener defisini dokter gila! Gue gak mau dijodohin sama dia. Yang ada gue emosi dan makan hati terus kalau sama dia. Muka songongnya tuh pengen gue tonjok tau gak!" Gladis bercerita tersungut-sungut. Bahkan wajahnya memerah saking emosinya ia mengingat kejadian itu.

"Tapi dis, jalanin aja dulu"

"Maksud lo?!"

"Ya maksud gue, lo sama dia baru ketemu pas kalian bermasalah—" Kedua mata Gladis melotot kearah Key ketika mendengar ucapan sahabatnya. Key langsung merubah kalimatnya ketika ia mendapatkan tatapan mengerikan itu.

"Oke, dia yang bermasalah. Coba aja dulu kalian saling kenal. Mungkin aja ada sifat Hugo yang gak bermasalah. Dia kemarin itu emang lagi aneh aja"

"Kok lo belain dia?"

"Manusia punya variabilitas kepribadian, bisa berubah-ubah sifatnya. Kemarin ketika lo ketemu sama dia, pas dia lagi reseknya. Tapi bisa aja lo pas jalanin perjodohan kalian lo nemuin sifat baiknya dia. Dan bisa aja lo suka sama sifat dia yang itu. Gak ada yang tau, dis. Nanti kalau lo emang udah gak kuat dan dia emang nyebelin, lo bilang deh ke orang tua lo buat hentiin perjodohan ini"

"Gak akan pernah gue suka sama dia!"

"Jangan gitu, nanti kalau lo mulai suka sama dia gue bakal ngajak lo ke tempat karoke. Kita ambil paket yang 2 jam ruangannya gede"

"Orang gila emang. Dikira suara gue bisa diisi ulang?!"

"Ya makanya hati-hati sama omongan lo. Lo sekarang bisa aja gak suka sama dia bahkan benci. Tapi tuhan bisa aja membolak-balikin hati lo ke dia"

Gladis menghela nafasnya. Pandangannya kini mengarah keatas sembari bersandar pada kepala kursi "Kayaknya gue mau kabur dari rumah aja" Key memutar bola matanya malas.

"Serah lo deh. Asal jangan bunuh diri aja" Key menyuruput minumannya.

Gladis dan Key sedang berada di salah satu restoran dekat kantor. Mereka ingin makan siang di suasa yang berbeda. Tidak di kantin kantor saja. Walaupun mereka harus menguras dompet lebih banyak.

 Walaupun mereka harus menguras dompet lebih banyak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perjodohan ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang