Gladis dan Key sedang berjalan-jalan di mall untuk melepaskan penat setelah menjalani hari-hari mereka sebagai budak korporat. Apalagi Gladis, sudah melewati banyak sekali kejadian yang membuatnya harus refreshing.
Kegiatan yang mau mereka lakukan di mall ini, mereka akan menonton film di bioskop, photobox, berbelanja, dan makan di salah satu restoran mie.
Gladis dan Key sudah melakukan dua kegiatan. Yakni menonton bioskop dan photobox. Sekarang mereka akan pergi ke salah satu toko baju.
"Kayaknya kemarin gue liat tuh brand mereka lagi ngeluarin baju baru tau!" Ujar Key.
"Yang kayak gimana?" Key mengeluarkan ponselnya. Membuka aplikasi instagram kemudian ia memperlihatkan Gladis postingan dari brand tersebut yang ia simpan.
Gladis melihatnya dengan seksama. Ia pun cukup tertarik dengan model bajunya.
"Boleh juga"
"Ya kann... bagus tau. Gue mau beli baju ini pokoknya!"
Mereka pun masuk ke store tersebut. Memilah-milah beberapa model baju yang mereka suka.
Key sudah menaruh ke dalam tas belanjaannya sebanyak 5 baju, 3 rok, dan 3 celana. Sementara Gladis baru satu 1 baju dan 1 celana.
Sebenarnya Gladis tidak terlalu tertarik untuk beli baju di store dengan brand ternama. Walaupun kualitas bagus tapi melihat dompetnya jika beli satu stel pakaian saja sudah bisa dikuras habis, lebih baik ia simpan uangnya sampai kertas uang Rp. 100.000 berubah menjadi warna ungu telo (ubi/singkong).
"Gladis?" Gladis menoleh ke orang yang tiba-tiba memanggilnya.
"Ya?" Ia agak bingung siapa pemuda yang ada di depannya.
Penampilannya cukup rapih, dan wajahnya manis. Tapi ia juga tak asing dengan pemuda itu.
"Masih inget gue gak?"
Gladis merenyit. Mengingat-ingat rupa dari pemuda ini. Walaupun lumayan agak lama, Gladis dapat mengingat siapa pemuda di depannya. Namun ia tidak cukup yakin.
"Bayu?"
Pemuda itu tersenyum "Iya, gue bayu"
Wajah Gladis memberikan kesan lega setelah mengingat rupa dari pemuda itu. Namun ia lumayan kikuk dan canggung mengingat kejadian pengalamannya dengan pemuda itu.
"Apa kabar lo? Udah lama gak keliatan semenjak lulus SMA, lo makin cantik ya..."
Gladis tersenyum dengan perasaan yang masih sama "Gue baik sejauh ini. Makasih, lo juga banyak berubah ya..."
Bayu menunduk memperlihatkan tubuhnya dengan tatapan dan senyuman bangga "Kurusan?"
"Iya, lo kurusan dan lo keliatan bersih sama rapih"
"Karena gua udah punya pemasukkan jadi gue bisa rawat diri juga"
"Bagus. Perubahan yang lebih baik" Gladis sangat terlalu kaku dan resah berhadapan dengan Bayu.
"Dis, lo udah—Bayu?" Key terkejut melihat siapa pemuda yang sedang bersama Gladis. Ia menghampiri sahabatnya.
"Hai, Key. Ternyata kalian masih kemana-mana berdua. Lo juga masih sama cantiknya"
Key tersenyum seadanya ke Bayu "Thank's. Lo banyak berubah juga ya"
"Tapi lo masih bisa kenalin gue"
"Hehe... iya. Kalau gitu gue sama Gladis duluan ya, kita mau pergi lagi soalnya" Ucap Key langsung menggandeng tangan Gladis.
"Ohh iya, gue seneng ketemu kalian" Gladis dan Key hanya tersenyum canggung sebagai tanggapan mereka. Kemudian mereka pun pergi ke kasir untuk membayar semua belanjaan mereka yang ada di tas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan ✅
FanfictionSebuah cerita perjodohan dari dua manusia yang tak sama sekali mengenal. Mereka dipaksa untuk melaksanakan perjodohan karena umur mereka sudah tak lagi muda. Dituntut untuk menikah adalah sesuatu hal yang mereka kesalkan. Apalagi dengan manusia ya...