"Ren, ada cemilan nggak?"
Arbi membuka pintu ruangan temannya yang bernama Aren, lalu masuk begitu saja dan membuka laci meja Aren meskipun Aren-nya ada disana.
Arbi mengambil satu permen coklat milik Aren, lalu memakannya sambil duduk di sofa.
Aren hanya mendengus pasrah karena sudah biasa baginya kalau Arbi mengambil asal cemilan miliknya.
"Tumben lo sudah Di rumah sakit?"
Aren menghampiri Arbi yang duduk di sofa ruangannya."Dini hari tadi ada Operasi usus buntu, ini baru selesai." Jawab Arbi.
Arbi menyandarkan kepalanya kebelakang lalu mengambil ponselnya dan memutar lagu 'Keras kepala milik Meiska'.
Arbi ikut bernyanyi dengan bergumam ketika lagu itu mulai memasuki reffnya.
"Aku pernah menjadi,"
"Yang paling keras jatuh hati,"
"Perjuangkan cinta,"
"Tanpa henti,"
"Namun tak semua yang ku ingini,"
"Bisa ku miliki,"
"Meski patah hati ini."
Melihat temannya yang bernyanyi dengan keadaan mata terpejam, Aren pun bertanya, "ada masalah lagi sama Istri lo?"
Arbi membuka matanya lalu duduk dengan tegak. "Gue udah cerai."
"Kapan?"
"Malam tadi."
"Malam tadi gue berantem lagi sama dia, terus dia ngasih surat cerai ke gue, jadi langsung aja gue tanda tangani suratnya." Jelas Arbi dengan santai."Berarti dia emang udah nyiapin surat cerai dari lama berarti." Sahut Aren.
Arbi mengangguk. "Iya."
"Lo nanti hadir ke pengadilan?" tanya Aren lagi.
Arbi menggeleng, "diwakili kuasa hukum gue aja nanti, lagian gue nggak ada waktu buat kesana, sibuk." Jawab Arbi.
"Ren, minta cemilan lagi." Sambung Arbi.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNITE?
General Fiction@vsoo Katanya Reporter dan Atlet tidak bisa bersatu, tapi bagaimana dengan Dokter dan Atlet, apakah bisa bersatu? ── Menceritakan tentang jatuhnya karir sang atlet secara tiba-tiba karena mengalami kecelakaan saat bertanding, disitu pula tanpa sad...