09

995 207 6
                                    

Beberapa hari kemudian setelah pas sarmi membuka studionya.. Christy kembali kemasa lalu dan kembali menyelinap masuk kerumah besar dengan tingkat pengawasan yang ketat. Christy berjalan mengendap-endap menuju kearah jendela samping kanan dimana jendela tersebut adalah jendela kamar utama..Dalam samarnya gordeng tipis Christy mengintip dari jendela...

Gracio memegang kuat rahang shani kuat "kurang baik apa aku sama kamu hah! Aku memberikan semua fasilitas yang terbaik.. tapi kamu justru memilih hujan-hujanan dengan lelaki itu"

Gracio mendorong shani ke kasur. Lalu menarik sabuk dipinggang nya" aku mencintamu shani! Bisakah kamu berdamai dengan semuanya.. kita sudah menikah dan akan segera memiliki anak ke dua.."

"Aku lebih baik mati dari pada hidup selamanya dengan pria gila seperti anda.. agrhhh"

Gracio melayangkan sabuknya ke kaki shani "pria gila!"gracio menarik tangan shani hingga mereka bisa berhadapan

"Pria gila ini adalah suamimu.. suami sah mu.."

"AKU TIDAK SUDI MEMILIKI SUAMI SEPERTI MU.. lelaki tidak setia, lelaki yang memainkan perasaan wanita..  "

tamparan keras melayang tepat di pipi. Suara tamparan itu sudah terdengar keras hingga ke telinga Christy..

"Aku hanya bersenang-senang dengan anin.. istriku cuman kamu.. jadi jika kamu tidak mau aku dengan anin lagi.. bersikaplah seperti seorang istri"

"Tidak akan pernah!!"

Gracio sudah kepalang emosi. Melempar parfum kearah shani lalu terkena bahu kirinya. Christy yang melihat itu syok berat..

"Christy" suara itu membuat Christy menoleh dan dia kembali ke studio

Ternyata yang memanggilnya adalah azizi "zoy.." Christy memeluk azizi

"Untung aku ikuti kamu.. kamu ngapain sih disini? Ini studio tua.. kamu gak takut apa!" Azizi memarahi adiknya

"Zoy selama ini kita selalu dengar hal-hal buruk tentang mami kan! Soal mami selingkuh.. ambisi.. dan tidak peduli dengan kita itu semuanya bohong zoy.. itu akal-akalan papi aja "ucap Christy

"Kamu tau dari mana kalau itu bohong!"

Christy berjalan kearah camera "ini.. ini camera bisa bawa aku ke masa lalu.. aku bisa melihat mami, papi.."

"Astaga toy.. ini sudah tahun 2045 loh.. kamu cukuplah halu gitu"azizi tidak percaya

"Aku gak halu zoy.. aku lihat dengan mataku kalau mami sering disiksa papi.. mami dipaksa menikah dengan papi, mami diancam.."

"Kamu kesambet kali ya.. udah udah kita pulang aja.. ayok.." tangan Christy menahan azizi

"Aku mau nolong mami!"

"Oke.. aku percaya! Sekarang kamu mau nolong mami kaya gimana?" Azizi mempertanyakan cara Christy menolong shani

Christy menyeting kembali camera lalu keduanya berfoto. Azizi sempat terkejut dengan cahaya camera itu "toy itu apa sih!"ketika azizi buka mata betapa terkejutnya dia melihatdia bukan di studio lagi melainkan rumahnya saat ini..

"Ini apa Christy?"tanya azizi

Christy menarik azizi kearah kamar utama. Sejujurnya kamar utama ini tidak pernah terpakai lagi dan selalu terkunci..

"Ini kamar utama kan?"

"Udah lihat aja!" Christy meminta azizi melihat kedalam kamar terlihat shani menangis

"Dia siapa?"tanya azizi

"Dia shani! Mami kita zoy"jawab Christy

Azizi tidak percaya dengan yang baru dia lihat. Azizi menangis melihat shani menangis membersihkan luka di bibirnya..

Azizi mengenal anak kecil yang tertidur disamping shani, ya itu azizi saat kecil. Tangan kanannya bisa untuk mengobati sedangkan tangan kirinya untuk memegangi dot susunya..

"Siapa yang tega melakukan itu?" Azizi melihat Christy

"Kamu tau jawabannya.. sekarang kamu percayakan kenapa aku selalu membela mami!"

"Belum.. aku masih ingin tau, kemana mami selama ini"ucap azizi

Christy mengajak azizi untuk menutup mata yang tandanya mereka kembali ke masa depan..

"Kalian sudah menemui shani!" Bapak itu mendekat

"Oh ya zoy.. ini pak sarmi, dia pemilik studio ini.. dulu pak sarmi bekerja sama dengan papi kita.. dan pak sarmi juga mengenal mami"jelas Christy

Pak sarmi tersenyum "kamu pasti azizi bukan! Sudah besar ya kamu.. dulu mami mu selalu ajak kamu kesini tapi belum sempat bapak foto karna dulu bapak banyak kerjaan"

"Pak sarmi tau mami dimana?" Tanya azizi to the poin

"Uhmm kalau bapak tau.. bapak pasti memberi tau kalian.. "

"Tunggu! Bapak tau soal perselingkuhan mami?"tanya azizi

"Selingkuh? Boro-boro selingkuh.. jalan berdua dengan lawan mainnya saja , gracio sudah marah besar.. jalan dengan saya saja , gracio bisa menyeretnya tampa ampun" bapak sarmi adalah saksi hidup seorang shani

"Zoy.. cerita papi semuanya salah.. itu hanya untuk membuat kita benci mami"ucap Christy

Pak sarmi memberikan camera itu pada Christy"kalian bisa temukan jawabannya di lensa camera ini.. dan satu lagi jika kalian dimasa lalu bertemu dengan shani tolong beri dia semangat karna selama ini dia tidak mendapatkan semangat dari orang terdekatnya"

Azizi dan Christy mengangguk paham. Azizi tidak percaya bahwa dia baru saja melihat masa lalu..

Bersambung

https://saweria.co/Kkisah11

Yuk boleh yang mau sawer.. biar aku semakin semangat berkarya lagi..

 biar aku semakin semangat berkarya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lensa Camera Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang