06

1K 173 8
                                    

Setelah meeting tahunan Christy diam-diam mengikuti mobil shani sampai akhirnya mobil itu berhenti tepat di rumahnya..

Christy tidak mungkin bisa masuk kedalam rumahnya itu karena dia tau penjagaannya cukup ketat. Sehingga Christy memutar kearah belakang rumah dimana ada pintu sampah yang cukup besar..

Christy pun membuka pintu itu dan untungnya tidak ada sampah, sehingga Christy dengan mudah masuk ke dalam rumah..

Ini rumahnya jadi Christy tau dimana saja titik yang diawasi cctv dan tempat yang tidak terkena cctv.. walaupun begitu Christy tetap waspada..

Christy mengendap-endap menuju ke arah kamar orang tuanya, disana memang tidak ada cctv karna Christy tau papinya tidak mungkin pasang cctv di area privasinya termasuk taman dibelakang kamarnya..

Christy mengintip dari sedikit celah gordeng yang terbuka.. shani terlihat melepaskan ikatan diperutnya, shani terpaksa mengikat perutnya agar tidak ada yang tau dirinya hamil..

"Maafin mami ya sayang.. kamu harus menderita karna mami"shani mengelus-elus perut buncitnya

Tok tok tok
Ketukan pintu terdengar terlihat bibi datang membawa seorang balita cantik sekali..

"Mamiii"balita itu turun dari gendongan bibi lalu berlari ke arah shani, wajah sedihnya seketika berubah riang

"Hallo zizinya mami.. kangen ya" shani memeluk azizi kecil

"Non.. ini ada surat dari pengadilan" bibi memberikan surat itu

Shani menarik nafas "hah.. shani sudah tau jawabannya bi.. tadi pengacara kirim lewat email juga"

"Ya ampun non.. yang sabar ya non.. bibi yakin suatu hari nanti non dapat keadilan"bibi mengusap pundak shani

Tidak lama gracio muncul dan menarik rambut shani "duh tuan.. kasihan non shaninya tuan!" Bibi berusaha melepaskan tangan gracio tapi hempasan tangan itu membuat bibi tersungkur

"JANGAN IKUT CAMPUR! BAWA ANAK ITU PERGI " perintah gracio

Bibi menangis sambil memangku azizi yang enggan lepas dari shani

Christy yang mengintip tidak pernah menyangka jika masa lalu maminya begitu sakit, Christy menahan mulutnya dengan gemetar melihat shani di cambuk oleh gesper milik Gracio..

Gemetar tubuh Christy dan dia menangis.. melihat kesakitan itu sampai sebuah tangan menyentuh pundaknya..

Ketika Christy menoleh, pak sarmi sudah berdiri dan Christy sudah kembali ke masa depan..

"Apa yang kamu lihat itu , itulah yang terjadi.. mamimu menderita sekali.. andai saat itu pengadilan memberikan keadilan untuknya mungkin semua ini tidak akan terjadi"ucap pak sarmi

Pak sarmi pergi kesebuah rak buku dan dia mengambil 1 foto untuk Christy..

Pak sarmi pergi kesebuah rak buku dan dia mengambil 1 foto untuk Christy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ini foto tersedih menurut bapak ya.. karna dimoment ini kaki shani terluka, entah kenapa? Tapi saat itu kakinya diperban.." pak sarmi melihat Christy

"Christy.. jika kamu mengatakan mamimu jahat karna pergi tampa pamit.. dia memang jahat! Tapi akan lebih jahat jika dia bertahan dengan papimu"ucap pak sarmi

Mi.. masalalumu terlalu menyakitkan

Gracio melihat vidio azizi main gitar, penampilan azizi memang keren banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gracio melihat vidio azizi main gitar, penampilan azizi memang keren banget.. bahkan gracio bisa mengatakan azizi sangat berbakat.

"Nan!" Panggil gracio

Hanan mendekat "iya pak.."

"Tolong hubungi Andi dan minta dia belikan gitar terbaik.. satu lagi jangan beri tau itu gitar dari saya.."ucap gracio

"Baik pak.." hanan segera menghubungi Andi yaitu papah dari adel sahabat terdekat gracio

Selama ini jika gracio merusak apa pun barang anak-anaknya pasti diganti tapi lewat sang sahabat.

Maafkan papi zee.. papi terlalu keras tapi papi melakukan ini hanya karna papi takut kamu akan meninggalkan papi juga.. papi belum siap hidup tampa kalian..

Bersambung

Lensa Camera Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang