Azizi penasaran sebenarnya apa yang terjadi setelah konser terakhir maminya. Azizi pagi-pagi sekali datang ke studio dan memohon pak sarmi untuk membantu nya kembali ke masa lalu..
Mau tidak mau pak sarmi membantu azizi karna entah kenapa perasaan pak sarmi tidak enak soal ini. Dengan kepercayaan diri azizi pun kembali ke masa lalu..
Azizi kembali ke masa lalu, saat itu dia berasa disuasana yang sangat tidak enak.. azizi bingung kenapa suasanya tidak seperti biasanya..
Ketika azizi lihat dia sudah ada dirumah sakit dan menyaksikan semuanya. Azizi bisa menyaksikan semuanya dan tubuhnya gemetar air matanya jatuh melihat kondisi shani pasca dinyatakan menghilang dari rumah sakit.
Azizi bingung kenapa dia muncul diwaktu ini. Shani koma karna trauma otak, azizi yang mengikuti mobil ambulans yang membawa shani pergi hanya bisa menangis selama perjalannya..
Sampai pada akhirnya mereka sampai di sebuah rumah besar, dimana disana sudah ada orang tua shani. Lelaki berjaket dan bermasker itu kini membuka maskernya..
"Om Hendri!" Azizi memang mengenal kakak dari maminya itu karna sesekali mereka bertemu untuk memberi kado di hari ulang tahun
"Hendri berhasil mah pah! Kini giliran kita untuk siap-siap mendapatkan intimidasi dari gracio"
"Iyaaa.. setidaknya papa lega bisa membawa adekmu lepas dari pria gila itu"
Azizi mengusap air matanya. Dia harus segera menemui Christy, dia harus bangun.. azizi tutup mata sekejap lalu saat buka mata dihadapannya sudah ada gracio.
"Untuk apa kamu disini?"tanya gracio
"Papi.."
"BAWA DIA PERGI DAN BAKAR STUDIO INI!"perintah gracio
"Nooo papi.. jangan lakukan itu" azizi ditarik keluar, azizi berontak untuk menghentikan bodyguard membakar studio itu dimana ada camera tersebut..
Ketika api muncul dan membakar studio tersebut, lemas sudah azizi melihat harapannya terbakar "mami hiksss.."
Dilain sisi..
Mata yang lama terpejam tiba-tiba terbuka, suster yang menjaga langsung berlari untuk memberi tau keluarga dan dokter..Keluarga yang mendengar itu langsung menghampiri terutama sang ibu yang menunggu dan berharap anaknya terbangun "shani! Ya tuhan ini keajaiban.."
Shani melirik kearah kanannya dimana jendela besar yang mengarah langsung kearah taman" zoya.. toya.."
"Sayang kamu bilang apa? "Suara shani terlalu kecil sehingga tidak terdengar apa pun
"Zoyaa.. toyaaa"
"Zoyaa?toyaaa?" Hendri melihat orang tuanya
"Kenapa dia tau panggilan anak-anaknya?"Hendri bingung
Dirumah gracio terdengar pertengkaran hebat antara azizi dan gracio..
"SEKARANG ZEE TAU KENAPA MAMI PERGI! PAPI ITU GILAAA! BAJINGAN!"
Teriak azizi"AZIZIII" tamparan keras mendarat di pipi azizi
Mata azizi sudah terlihat memerah menahan emosinya "tampar saja terus.. sampai papi puas! Kalau perlu sampai seperti mami! Jika papi tidak mencintai mami, kenapa papi jebak mami dalam pernikahan!"
Gracio melihat azizi dan tangannya mengepal kuat, gracio pun memilih pergi meninggalkan azizi..
Sepeninggalnya gracio bibi langsung mendekati azizi yang jatuh terduduk dilantai, bibi memeluk azizi "nonnn"
Azizi menangis dipelukan bibi "hiks.. kini zee tau bi hiks.. zee tau semuanya hiks.. kasihan mami bi hiks hiks.."
"Iya non iyaaa hiks hiks duh gusti.." bibi juga ikut menangis
Malam itu hujan turun deras sekali, saking derasnya jalanan sudah tidak terlihat lagi.. gracio pergi menembus jalanan malam dengan derasnya hujan..
Flashback
Gracio berlari menuju ruangan dokter, gracio memohon untuk dokter mau melakukan tindakan untuk menyelamatkan istrinya..
"Tolong.. tolong istriku dok, aku akan bayar berapa pun.. asalkan dia selamat!"gracio bersimpuh di kaki dokter
Dokter menarik nafas "jika aku bisa.. aku pasti menolongnya.. tapi trauma otak yang shani alami sungguh berat.."
"Tolong.. tolonglah.. kasihan anak-anak ku.. bagaimana mereka hidup tampanya?"gracio masih memohon
Dokter pun berlalu begitu saja, walaupun gracio terus memohon. Gracio sudah tidak ada harapan lagi, gracio pergi keruang rawat shani tapi bukan shani yang ditemui tapi seseorang yang mengaku sebagai kekasih shani..
Pria berjas itu tertawa "haha.. kamu seperti orang bodoh gracio! Shani baik-baik saja.. dia sudah pergi jauh.. dia akan melanjutkan hidup yang jauh lebih membahagiakan"
Gracio yang emosi menarik kerahnya "maksud lo apa?"
Pria itu menyingkirkan tangan gracio lalu membuka pintu rawat shani "kosong kan.. tentu karna shani sudah pergi! Dia berhasil lolos dari tanganmu.. oh ya satu lagi, dia aktris hebat bukan.. dia bisa membuatmu tertipu.. menangis-nangis haha.. hahaha" pria itu tertawa sambil meninggalkan gracio dengan tatapan kosong kearah kasur yang kosong
Tangannya mengepal kuat sekali "SHANIIIII.."teriak gracio
Flashback off
Gracio rem mendadak ketika mengingat malam itu, seketika tangannya mengepal kuat "shani.. kau yang membuatku gila, kau juga yang membuatku jahat dan sekarang kau juga yang membuat aku dibenci anak-anakku.. tega!"
Disisi lain shani melihat kosong langit kamarnya..
Gracio andai kamu bisa mengerti bahwa cinta itu tidak semuanya menyakitkan, andai kamu tau cinta itu hadir karena ketulusan bukan ambisi atau dendam masa lalu..
Bersambung
![](https://img.wattpad.com/cover/374964089-288-k558105.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lensa Camera
Short Storykenapa dunia menyalahkan mami?kenapa papi pun menyalahkan mami dengan apa yang terjadi? kepergian mami entah kemana, menjadi bola liar yang terus menerus berputar. entah apa yang terjadi di masa lalu sehingga membuat mami terus menerus disalahkan...