Hello guys, kembali lagi dengan cerita Asher dan Ophelia.
Sebelum baca klik tanda '⭐' dulu, yaa
Nanti jangan lupa komen di setiap paragraf, yaa
Semoga suka💗
Happy Reading❣️
***
Bunyi kendaraan sahut-sahutan menjadi backsound pagi ini bagi setiap orang yang berada di jalan raya. Pagi ini semua manusia menyambut hari mereka dengan melakukan aktivitas masing-masing. Ada yang pergi bekerja, berjualan, sekolah, dan ada juga yang hanya ingin menambah padatnya jalan raya.
Begitu juga dengan Asher, ia pergi sekolah seorang diri. Biasanya ia ditemani oleh pacarnya, Ophelia. Tetapi karena Lia dalam masa hukuman, Lia berada di apartemennya sekarang. Entah apa yang dia lakukan, Asher bisa memantaunya nanti di kamera CCTV.
Di depan mata, gerbang gagah nan kokoh dengan huruf besar AJ Senior High School telah tampak. Asher memelankan laju kendaraanya, memberi klakson pada satpam yang berjaga, Asher segera memarkirkan mobilnya di tempat khusus untuknya seorang. Lebih tepatnya itu tempat parkir pemilik sekolah, Daddy Asher. Tapi karena Daddy-nya sangat jarang berkunjung, jadi tempat parkir ini ia yang mengisi.
Seperti biasa, ketika mobil Asher memasuki gerbang sekolah, semua perhatian siswa maupun siswi tertuju ke arahnya. Tatapan memuja, menilai, hingga jeritan antusias itu yang selalu Asher dapatkan.
Kyaa gantengnya...
Pekikan itu terdengar ketika Asher mengacak rambutnya. Tak lama ke-empat teman Asher datang menghampiri.
"Brother!" Seru Ares.
"Hah, sayang banget lu gak ikut pesta kami semalam. Ceweknya...beuhh mantep," Max memberi tunjuk dengan kedua tangannya membentuk lekukan ideal yang hot.
"Gimana Lia?" Tanya Kevin ingin tahu.
"Gak gue biarin sekolah selama dua hari," ucap Asher tenang. Damian yang berdiri di sampingnya hanya diam, berbeda dengan ketiga temannya langsung heboh tak tertahan.
"Lo apain, cok?" Tanya Ares syok.
"Jangan-jangan.." Di otak mereka bertiga telah tersusun pikiran-pikiran kotor. Memindai tubuh Asher, tepatnya di leher dan punggung tangan terdapat bekas cakaran. Oh, no! What are they did last night?
Plak
Plak
Plak
"Apasih?! Kok gue dipukul?" Geram Max ketika Damian memukul kening mereka bertiga.
"Pikirannya dijaga," ucap Damian datar. Yang diikuti lirikan tajam Asher.
"Hehehe, sorry bos," cengir Ares.
Permintaan maaf mereka Asher hiraukan. Lebih baik ia menuju kelasnya hari ini, sebagai pewaris tahta, Asher tidak mungkin bolos sekolah. Daddy-nya sangat memantau kegiatan Asher agar selalu produktif dan tidak banyak main-main di masa remajanya.
Begitupun dengan keempat temannya. Jangan pikir mereka semua berasal dari keluarga pengusaha penggerak ekonomi negara, tidak sama sekali. Hanya Asher, Damian, dan Max yang keluarganya turun temurun adalah pebisnis terkenal.
Sedangkan Kevin, orangtuanya berkecimpung di dunia perpolitikan. Ayahnya adalah seorang perdana menteri sedangkan ibunya menjabat sebagai ketua umum partai demokrasi. Sungguh bukan main-main bibit bobotnya.
Dan yang mengherankan adalah Ares. Laki-laki yang gila perempuan, pecandu hiburan malam, dan suka berfoya-foya adalah anak dari Ilmuwan yang berjasa untuk negeri. Berbagai penemuan dalam bidang pendidikan dan teknologi bersumber dari orangtuanya. Tapi, lihat tingkah Ares yang dijuluki duta have fun, sangat bertolak belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEAL
Teen FictionCinta yang telah datang semenjak mereka kecil. Tumbuh bersama hingga tau sifat satu sama lain. Dimasa remaja mereka akan kah cinta itu hilang karena datangnya sosok lain di hidup mereka? LEAL; Faithful, true, loyal Happy reading:)