Vote and comment, yaa💘🫶🏻
***
Para peserta didik baru dibagi atas beberapa kelompok yang akan dipimpin oleh dua orang panitia yang bertugas sebagai pemandu untuk menjelaskan setiap inci sekolah.
Alasan dibagi atas beberapa kelompok karena tidak mungkin mereka langsung dibawa berkeliling dengan jumlah sebanyak ini. Maka dari itu, perkelompok akan di bawa ke jalur yang berbeda tetapi tetap menunjukkan tempat yang sama.
Ophelia berada di kelompok no 1. Anak donatur dan orang berpengaruh lainnya memang di letakkan pada kelompok satu. Agar dapat berbaur satu sama lain.
"Hai! lo Ophelia kan? Kenalin gue Aurel," ujar salah satu gadis dengan rambut kuncir kuda. Wajah blasteran itu terlihat berseri-seri saat mendekati dirinya.
"Ah, ya. Salam kenal ya," Ophelia berusaha ramah kepada orang yang mengajaknya kenalan. Nama baik keluarganya di pertaruhkan disini.
"Nah, adek-adek semuanya. Kalian ikutin Kakak, yaa. Dan dengerin semua penjelasan yang akan Kakak jelasin sewaktu kita school tour."
"Tapi sebelum itu, kenalin nama Kakak Azalea Putri dan bisa adek-adek panggil Aza. Dan ini rekan Kakak Mayang Sari. Salam kenal adek-adek semua." Aza dan Mayang berusaha menciptakan suasana menyenangkan di kelompok yang ia bina.
"Salam kenal, Kak," ujaran penuh semangat pun terdengar dari semua anggota kelompok.
"Nah. Ayo ikutin langkah aku, yaa."
Mereka semua mulai melangkahkan kakinya ke tempat pertama yang akan di tuju.
School tour terasa sangat menyenangkan. Berbagai ruangan telah mereka masuki. Berbagai ekstrakulikuler penunjang minat dan bakat siswa juga dipertontonkan ke peserta didik baru agar mereka juga tertarik ikut dan bergabung.
Mereka di ajak ke berbagai gedung, taman, dan sekitar lingkungan sekolah.
Ruangan-ruangan mewah dan juga berkelas penunjang kegiatan pembelajaran juga di perlihatkan. Bagaimana bentuk laboratorium ipa, ruangan komputer untuk pembelajaran IT, kolam renang beserta gymnasium, dan lain sebagainya.
Ophelia merasa tidak buruk jika dia bersekolah disini. Tidak sia-sia ia bersusah payah meminta izin orang tuanya untuk bersekolah di sekolah milik keluarga Asher.
"Kayaknya aku bakalan ikut cheerleader ama kelas seni deh," guman Ophelia merasa tertarik di kedua bidang tersebut. Semoga orang tuanya mengizinkan, oh, ya, jangan lupa izin Asher.
"Oke adik-adik sekalian, tour-nya sampai di sini dulu, yaa. Sudah waktunya jadwal istirahat. Adik-adik sekalian boleh ke kantin atau ke mana saja, asal tidak mengganggu sesi pembelajaran."
Melihat teman-teman kelompoknya yang juga telah membubarkan diri, Ophelia pun ikut berjalan tak tentu arah. Ia harus kemana?
Ketika sudah melangkah terlalu jauh, Ophelia mendengar suara yang memanggilnya.
"Ophelia!" teriak Aurel sembari berlari menuju Lia.
"Hosh..ekhm! itu..anu-lo mau kemana kalo boleh tau?" tanya Aurel sedikit gugup.
Ophelia menaikkan alisnya sekilas, sedikit heran. Yah, walaupun mereka beberapa kali terlihat mengobrol saat tour tadi, tapi sepertinya Aurel mau mengakrabkan dirinya.
"Gak tau," balas Lia sedikit datar. Ya, memang dia tidak tau mau kemana.
Ke tempat Asher pun, ternyata Asher masih dalam jam pembelajaran dan juga berada di gedung yang berbeda. Ia tidak mau mengganggu.
"Kita ke kantin aja, yuk! Aku udah lapar banget, kamu mau gak?" Ajak Aurel memberanikan diri. Agak segan dengan anak donatur dan pacar pemilik sekolah, mana Ayahnya berpengaruh lagi di bisnis keluarga mereka.
Setelah menimbang-nimbang, Ophelia akhirnya memutuskan untuk ikut dengan Aurel. Selagi gadis itu masih berperilaku baik, Ophelia tidak masalah.
"Kamu mau apa?" Tanya Aurel sesampainya mereka di kantin. Mereka duduk di bangku bagian tengah sehingga semua dapat dilihat. Aurel telah memegang tablet untuk memilih menu-menu yang ada di kantin.
"Croissant ada gak?" Tanya Ophelia balik.
"Ohh...ada kok, kamu mau itu, yaa? Trus minumnya apa?"
"Lychee ice tea."
"Hm, okedeh. Udah aku konfirmasi pesanannya," ujar Aurel semangat. Satu meja dengan pewaris Abraham group adalah salah satu kebanggaan baginya.
"Ohh, okedeh. Thank you."
Sembari menunggu pesanan mereka datang. Ophelia memainkan ponselnya karena tidak ada topik pembicaraan di antara mereka. Sedangkan otak Aurel memikirkan topik pembicaraan yang bisa mereka bahas. Aishh, masalahnya ia tidak tau apa yang Ophelia suka dan tidak suka.
Tak lama kemudian, gerombolan siswa maupun siswi semakin memadati ruangan kantin. Sepertinya sudah jam istirahat. Mereka terlihat saling sapa dan berinteraksi dengan teman sekumpulannya. Masa SMA yang indah.
Lalu jeritan penuh kekaguman pun mulai terdengar. Beberapa orang yang tengah berdiri langsung menepi memberi jalan. Gerombolan most wanted telah datang.
Asher beserta dengan temannya memasuki kantin dengan santainya. Mengabaikan berbagai tatapan orang lain dan tetap sesekali bersenda gurau seperti mereka memiliki dunia tersendiri.
"Mana cewek lu, bro?" Tanya teman Asher, Ares.
Asher juga tengah mengitari kantin dengan tatapannya hingga matanya tertuju di meja tengah. Si cantik disana ternyata.
"Sebelah sana," tunjuk Asher ke meja dimana Ophelia berada. Asher berserta ketiga temannya langsung menuju tempat Ophelia. Makan bareng.
Cup
"Hai, beb! Gimana tadi?" Tanya Asher setelah mengecup kening Ophelia lembut.
"Hi, lumayan lah. Ada asiknya juga ternyata."
"Hahahaha, kan aku udah bilang. Sekolah memang seru," tandas Asher.
"Yeah, not bad."
Dengan gemas Asher mengacak rambut hitam kecoklatan milik pacarnya yang di hadiahi tamparan kecil. Ophelia tidak suka tatanan rambutnya berantakan.
"Eh, pada pesan apa nih? Diam-diam bae ngeliatin Asher ama Pacarnya." Kevin, salah satu teman Asher bersuara.
"Pesan weh pesan! Samain aja semuanya. Si Max yang bakalan traktir." Seru Ares tengil.
"Anjir, enak aja. Kagak mau. Bayar sendiri-sendiri!" Geram Max kesal. Selalu saja dia yang membayar makanan teman-temannya.
"Gue bayarin. Pilih semau kalian." Asher pun mulai mengeluarkan suara. Di tetap merangkul Ophelia mesra dan sesekali mengecupnya. Benar-benar membuat penghuni kantin menjerit melihatnya.
Mereka pun bersorak riang mendengar ucapan Asher. Berebutan tablet untuk memesan makanan yang ingin mereka makan.
"Eh, kita belum kenalan ama nih cewek satu," ujar Max sambil menoleh ke Aurel.
Yaps, daritadi Aurel terkacangi. Mereka sibuk dengan dunia masing.
"Hey, kamu temannya Ophelia, yaa? Kenalin gue Max." Max yang pertama kali memperkenalkan diri.
"Hai kak, Aku Aurel. Siswa baru sama kayak Ophelia." Aurel membalas uluran tangan Max dengan ramah.
Barulah setelahnya teman-teman Asher lainnya berkenalan dengan Aurel. Ophelia dan Asher jangan ditanya. Mereka berdua sibuk bermesraan, saling menyuapi satu sama lain. Benar-benar definisi dunia milik berdua, yang lain ngontrak.
—To be Continued—
IG : yourarcane.e (LEAL versi AU
KAMU SEDANG MEMBACA
LEAL
Roman pour AdolescentsCinta yang telah datang semenjak mereka kecil. Tumbuh bersama hingga tau sifat satu sama lain. Dimasa remaja mereka akan kah cinta itu hilang karena datangnya sosok lain di hidup mereka? LEAL; Faithful, true, loyal Happy reading:)