Hallo semuanyaa, sengaja banget aku update tengah malam hehehe
Sebelum baca jangan lupa klik tanda '⭐' dulu yaa
Mau baca komentar di setiap paragraf👉🏻👈🏻
Gak bisa tidur makanya aku update tengah malam, wkwkwk
Happy Reading
***
"Hei! Hei! Asher tenang dulu, anjir."
"Asher anak orang bisa mati!"
Teman-teman Asher yang datang tepat waktu mulai melerai, memisahkan Asher yang masih terlihat ingin membabat habis David.
"Lepasin gue! Mau gue bunuh tuh orang!" kalimat tanpa pikir panjang itu keluar begitu saja dari mulut Asher yang masih diselimuti emosi. David didepannya sudah terlihat terkulai tak berdaya dengan napas putus-putus.
"Liat keadaan pacar lo, anjing. Dia syok," ucap Kevin tegas dengan jari yang menunjuk ke arah Lia yang masih mematung tanpa beranjak sedikit pun sedari tadi. Tangannya memegang pipi bekas kecupan dadakan dari David.
Dada Asher naik turun dengan cepat dengan deru napas yang terdengar jelas. Wajahnya penuh keringat dengan seragam yang acak-acakan.
Murid-murid mengelilingi mereka dengan tangan memegang ponsel masing-masing merekam kejadian yang terjadi di depan mata.
"Matikan semua ponsel kalian! Kalau video kejadian ini tersebar, gue cari lo satu-satu!" Damian dengan tegas mengatakan itu, matanya mengedar dengan tajam memandang murid-murid yang mulai menurunkan tangan mereka, tidak lagi merekam. Terlihat ketakutan.
Asher berjalan dengan pelan menuju ke arah Lia. "Come here," ucap Asher pelan, Lia langsung memeluk Asher dengan erat lalu suara tangisnya terdengar keras, menunjukkan seberapa traumanya ia.
Asher mengusap dengan pelan punggung Lia menenangkan. Bibirnya juga dengan lembut mengecup puncak kepala Lia dengan sayang.
"Kita pulang, yaa," ucap Asher yang dibalas anggukan kepala oleh Lia. Masih dengan berpelukan, Asher mengangkat tubuh Lia dan menggendongnya menuju ke mobil mereka.
"Bereskan." Perintah Asher terdengar mutlak ke teman-temannya.
Max dan Ares dengan cepat membawa tubuh David ke mobil Damian yang pintu belakangnya telah dibukakan oleh Kevin. Di kursi kemudi sudah ada Damian yang mulai menghidupkan mesin mobil.
"Kita kerumah sakit keluarga Asher aja, biar aman," usul Kevin bijak.
Kalau sampai keluarga David tahu anaknya sekarat karena bertengkar dengan Asher pastinya mereka akan bertindak aneh-aneh karena tidak terima. Lebih baik mereka mengumpulkan bukti terlebih dahulu baru memberitahu keluarga David kelakuan bejat anaknya.
Asher membawa mobilnya dengan Ophelia yang duduk di pangkuannya saat mengemudi. Lia tidak mau melepaskan ikatan tangannya hingga Asher dengan senang hati memangku Lia. Ini tidak menyulitkannya, badan Lia kecil dan mungil, terasa sangat ringan.
Lia hanya terdiam dengan mata terpejam, tidak tidur tapi ia hanya malas membuka mata. Pelukan Asher terasa sangat nyaman setelah kejadian tadi melanda. Jujur, ia trauma dengan orang asing kali ini, apalagi orang asingnya laki-laki.
"Sekarang udah tenang?" tanya Asher dengan lembut.
Mereka sudah memasuki komplek perumahan Ophelia, dari gerbang menuju ke dalam mansion masih ada jarak yang agak jauh. Rimbunnya pepohonan tidak membuat suasana terasa seram, melainkan membuat sejuk mata melihat dedaunan hijau tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEAL
Teen FictionCinta yang telah datang semenjak mereka kecil. Tumbuh bersama hingga tau sifat satu sama lain. Dimasa remaja mereka akan kah cinta itu hilang karena datangnya sosok lain di hidup mereka? LEAL; Faithful, true, loyal Happy reading:)