Hello semuanya, ini Arcane🫶🏻🫶🏻
maaf karena malam minggu kemaren gak bisa menemani karena aku sibuk dan belum bisa update..Thank you so much untuk semuanya yang telah menambahkan cerita ini ke library kalian💗💗💗
Sebelum baca ayo klik tanda '⭐' terlebih dahulu, yaa
Ditunggu komentar di setiap paragrafnya🫡
Happy Reading
***
Deringan ponsel mengganggu Asher yang tengah mengganti seragam olahraga dengan jersey basket, mencoba membiarkan tapi deringan tersebut silih berganti berbunyi.
Menutup pintu loker, Asher melihat siapa manusia yang mengusiknya sebelum pertandingan dimulai. Awas saja kalau tidak penting.
Ditto is calling...
Nama salah satu anggota team basketnya terpampang di layar. Langsung saja Asher angkat karena ia rasa ini penting.
"Bro! Lo dari mana aja, sih? Dari tadi gue telfon kagak lu angkat-angkat."
"Sorry, gue masih di ruang ganti. Ngapain lo nelfon gue?"
"Ini, gimana, yaa. Boleh gak gue minta tolong? Tapi please, ini demi team basket putri kita."
"Apaan, dah? To the point."
"Si Angel, katanya bakalan datang telat padahal sebentar lagi tanding. Rantai sepedanya pisah, gitu. Gak paham juga gue kenapa. Jarak dia juga masih jauh sama sekolah. Gue gak bisa jemput karena lagi ngarahin anak-anak lainnya. Lo bisa gak, bro?"
Asher mengerutkan keningnya, Angel, ya? Anak basket putri yang paling di andalkan diteamnya.
"Oke."
Satu kata yang tak Ditto sangka akan keluar dari mulut Asher. Ia pikir Asher akan menolak mentah-mentah.
"Okey, bro. Thank you so much, yaa."
Asher tak membalas lagi, ia akhiri telfonnya dan langsung keluar dari ruang ganti.
Karena itulah Asher sekarang ada di dalam mobil dengan Angel yang berada di samping bangku pengemudi.
"Gue turunin lo sebelum gerbang, gue gak mau ada gosip yang enggak-enggak tentang lo dan gue." Dengan dingin Asher berucap demikian.
Angel yang sedari tadi memainkan jarinya karena gugup tersengak kaget. "Iya, Kak. Gapapa, kakak jemput gue aja udah syukur banget."
Akhirnya suasana canggung karena tidak ada percakapan diantara mereka akhirnya mulai mereda.
"Kalau boleh tau, sepeda lo gapapa kita tinggal di sana?" Tanya Asher kembali membuka topik pembicaraan.
"Ya gimana, ya Kak. Sepeda jelek kayak gitu mah gak ada yang bakalan mau ngangkut, boro-boro diangkut, dilirik aja orang-orang pada males," jawab Angel sambil tersenyum kecut.
Asher hanya dapat menganggukkan kepalanya paham. Tak lama ia hentikan laju kendaraan di tempat sepi, tidak terlalu jauh dari gerbang.
"Makasih banyak, ya Kak buat tumpangannya," Angel tersenyum manis menghadap ke arah Asher sebelum membuka pintu mobil.
"No problem," balas Asher santai dan kembali melajukan mobilnya memasuki kawasan sekolah.
Asher sedikit berlari menuju gimnasium, sepuluh menit lagi pertandingan basket akan dimulai. Dapat ia lihat tribun penonton sudah ramai dengan kebisingan yang sangat keras. Tiupan terompet dan properti sorak lainnya juga ikut meramaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEAL
Teen FictionCinta yang telah datang semenjak mereka kecil. Tumbuh bersama hingga tau sifat satu sama lain. Dimasa remaja mereka akan kah cinta itu hilang karena datangnya sosok lain di hidup mereka? LEAL; Faithful, true, loyal Happy reading:)