06. Date Night

171 7 0
                                    

Halo guys, ketemu lagi di chapter 6💗

Aku minta vote dan komen di setiap paragrafnya, yaa, biar aku semangat ngetik🥹🥹

Semoga suka, Selamat membaca❣️

***

Asher melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Saat ini ia berencana menjemput Lia di bandara. Pacarnya itu habis perawatan di singapura ditemani oleh teman barunya, Aurel. (Ada di LEAL versi AU ig: yourarcane.e).

Mengendarai bmw i7 warna tanzanite blue metallic, Asher mengemudi dengan santai dengan satu tangan. Tangan satunya lagi ia tumpukan pada kaca pintu mobil yang terbuka. Semilir angin malam berhembus membuat rambutnya sedikit berantakan.

Tatapan mata Asher terhenti dan fokus pada keributan yang terjadi di tepi jalan. Mulai melambatkan laju mobil dan memperhatikan pertengkaran yang terjadi. Beberapa pengemudi lain pun juga ikut serta melambatkan laju kendaraan mereka dan ada pula pengendara yang mengumpat pada pelaku, merasa terganggu.

"Ck, kan aku dah bilang gak ada duit! Kamu kenapa jadi kasar sih?!"

"Lo pasti bohong!!! Sini dompetnya biar gue cek! Gak mungkin lo gak ada duit!" Sentak laki-laki yang berusaha mengambil tas perempuan di depannya.

Asher memperhatikan bagaimana kasarnya lelaki tersebut memperlakukan perempuan di depannya. Sepertinya mereka sepasang kekasih. Tapi sejak kapan cowok minta duit ke ceweknya? Gak modal banget.

Asher merasa kenal dengan dengan wajah perempuan yang menangis sambil mempertahankan tasnya. Oh, itu adik kelasnya yang tadi mendaftar ke ekskul basket putri. Asher hapal karena ciri khas gadis itu yang tinggi semampai, karena itu langsung di terima di tim basket putri.

Melihat laki-laki tersebut semakin kurang ajar, Asher merasa harus menolong adik kelasnya itu. Beberapa warga juga terlihat ingin menolong tetapi takut dengan badan besar laki-laki yang penuh tattoo itu, seperti preman.

"Bro, jangan kasar sama cewek," Asher menahan tangan laki-laki yang terlihat ingin menampar perempuan di depannya.

"Ck! Lu siapa njing?! Jangan ikut campur urusan gue!" Bentak lelaki tersebut sambil menepis tangan Asher.

Angel melihat si penolong yang merupakan kakak kelasnya. Langsung saja ia bersembunyi di balik punggung lebar Asher. Bukan bermaksud apa-apa. Ia hanya minta perlindungan.

"Gue bukan siapa-siapa dia, bro. Tapi gue ikut kesal liat tingkah kasar lo itu."

"Halah!! Sok-sok an jadi pahlawan kemaleman lo?!"

"Sini maju lawan gue!!!" Tantang lelaki tersebut.

"Kak, please jangan di ladenin. Dia orang jahat," keluh Angel. Entah mengapa dia mau memiliki hubungan dengan manusia kasar itu.

"Lo tenang aja, gue aman kok."

"Maju lo anjing! Mau gue hantam muka sok ganteng lo itu!!"

"Lo napa sih make urat mulu?! Gue malas berantem malam ini!" Asher lama-lama ikut kesal.

"Halah! Banyak bacot!" Laki-laki bertattoo itu pun langsung menyerang Asher dengan tinjunya.

Asher segera mengelak dan balik menyerang preman jadi-jadian itu. Berkali-berkali pukulan ia layangkan, ia hindari agar wajahnya tidak terkena pukulan. Asher tidak ingin menemui Lia dengan wajah babak belur.

Tak lama kemudian datang beberapa orang berpakaian hitam meringkus laki-laki yang bertengkar dengan Asher. Mereka adalah bodyguard Asher.

"Bawa dia ke kantor polisi," tengas Asher ke pengawalnya.

LEALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang