TLS-15

1.4K 113 7
                                    

bacanya pelan-pelan :v
mat baca, sengku

༶•┈┈⛧┈♛ The Lil Servant ♛┈⛧┈┈•༶

"Kenapa? Terkejut karena aku mengetahuimu yang telah berusaha membunuh milikku?"

Kadriel menelan salivanya gugup.
Padahal bukan dirinya yang melakukan rencana pembunuhan, ya walaupun tadi ada sedikit rencana akan hal itu.

Tapi ini sepenuhnya bukan dia pelakunya loh!

"Kak! Kali Ini bukan salahku! Dia yang berusaha membunuhku!"

"Kau tak lihat ada bekas luka di lenganku? Ini lukanya!!", adunya dengan menunjuk lengan bajunya yang telah robek, dan ada bekas darah disana.

Sebastian menajamkan penglihatannya, memang benar ada luka disitu. Dia mengalihkan pandangannya ke arah Taro yang berada dibelakang tubuh adiknya itu.

Sial! Ini gue ga bakalan ketauan kan yus?, batinnya gelisah bertanya kepada Deus.

"Tenang saja, tuan utama. Bukti sudah saya hilangkan", jawabnya yang membuat Taro terkejut.

Taro yang memang dalam keadaan kedua tangannya yang berada di belakang punggungnya pun kaget karna busur yang ia pegang sudah tidak ada.

Wah! Makasih, yus! Lo jadi ganteng deh! Kalo baik, hehehe, batinnya senang memuji sistem barunya itu.

"Apakah tuan utama sedang memuji? Kalau begitu saya sangat tersanjung, tuan, padahal saya tidak menampakkan wujud. Di misi yang selanjutnya saya akan terus membantu Anda!", balasnya dengan nada yang sedikit berbeda, entah kenapa di pendengaran Taro ada sedikit nada riang pada tutur kata yang diucapkan oleh Deus.

Taro menahan raut mukanya sebisa mungkin agar tak terlalu dicurigai oleh beberapa orang didepannya.
Lo lagi bapel ya yus?, batinnya.

"Sudahlah lupakan tuan. Fokus pada target didepanmu tuan utama. Sepertinya target mulai bersimpati kepada Anda," ucapnya.

Taro cemas. Semoga aja dia percaya kalo bukan gue pelakunya, batinnya berdoa sambil menundukkan kepalanya.

Sebastian menatap lamat padanya, benar ada luka pada lengan adikku, namun mataku tidak mendeteksi aura membunuh yang sangat besar pada anak itu, bahkan tidak ada alat yang tersembunyi di balik badannya, batinnya bingung dengan apa yang ia lihat.

Mata merahnya sedaritadi menatap lamat ke arah Taro karena sedang mendeteksi tubuh itu, apakah benar ada alat semacam untuk melakukan pembunuhan atau tidak, namun ternyata tidak ada apa-apa.

Anak ini semakin menarik, batinnya yang tanpa sadar menyeringai kecil.

Sementara, Lady Valeria yang sedaritadi berada dibelakang menatap mereka bertiga tengah membatin.

Sial, apa menariknya dia sih? Apa lagi ini? Percobaan pembunuhan? Anak itu pelakunya? Tidak mungkin! Ya tapi mungkin saja jika itu termasuk triknya untuk merebut Bastian-ku! Sialan, akan ku balas kau nanti, anjing kecil!, batinnya murka.

Sebastian kembali menatap Kadriel, "Hm. Aku percaya, obati lukamu. Masalah ini akan aku urus nanti."

Kadriel menatap kakaknya itu terkejut, namun tak lama ia menganggukkan kepalanya.
"Baik."

The Lil Servant (Slow up) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang