PROLOG#

52 20 12
                                    

"Bagaimana semua berawal?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana semua berawal?"

***

Dalam kesunyian mencekam malam itu, cahaya rembulan memantul lembut di wajah seorang wanita muda yang berjuang melawan kontraksi hebat. Peluh membanjiri dahinya, nafasnya tersengal-sengal. Di tengah rasa sakit yang menyiksa, bayangan samar masa lalu melintas di benaknya—sebuah kehidupan yang terasa begitu nyata, namun begitu asing.

Di luar jendela kamar bersalin, jam dinding berdetak nyaring, menandai detik-detik kelahiran seorang nyawa baru. Cahaya lampu di dalam ruangan itu menerangi wajah seorang dokter muda yang tampak tegang. Tangannya cekatan menjalankan prosedur persalinan.

Di sudut ruangan, sebuah keajaiban kecil sedang berlangsung. Sekuntum bunga udumbara putih murni—bunga langka yang konon hanya mekar setiap tiga ribu tahun sekali—mekar sempurna di sela-sela retakan dinding.

Seorang perawat yang tengah mengatur peralatan medis tak sengaja melihatnya. Matanya membulat tak percaya, mengingat dongeng kuno tentang bunga mistis itu dan kaitannya dengan kelahiran seorang bayi istimewa.

Tepat pukul 03.17 dini hari, tanggal 23 September, tangisan bayi perempuan memecah keheningan malam. Kelahiran seorang bayi memang hal biasa, namun kehadiran bunga udumbara di ruangan itu membuat peristiwa ini terasa begitu istimewa.

Para perawat saling berbisik, mata mereka berkilau penuh rasa takjub. Mereka tak dapat melupakan mitos kuno yang mengatakan bahwa bayi yang lahir bersamaan dengan bunga udumbara memiliki takdir yang luar biasa dan mungkin membawa perubahan besar dalam dunia.

🖤🖤🖤

Suka dengan ceritanya? Jangan lupa tekan like sebagai bentuk dukungan dan tinggalkan jejak dengan komentar manis kalian✨

UDUMBARA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang