4. Hari Libur!

306 62 7
                                    

Hari minggu, hari yang sangat disukai oleh anak sekolah termasuk Gio. Dia masih asik dengan mimpi indah nya, padahal jam sudah menunjukkan pukul 08.00 pagi. Dia memang selalu seperti ini kalau hari libur, setelah melakukan sholat subuh dia langsung tidur lagi.

Namun, tidurnya terusik ketika dia merasa ada sesuatu yang sedang menghimpitnya. Tak berat, tapi dia cukup terusik dengan hal itu. Lily yang sepertinya kesal karena Gio tak kunjung bangun dari tidurnya itu pun mulai menepuk-nepuk muka Gio.

Gio yang sudah terbiasa dengan ini masih setia memejamkan matanya, tapi dia memindahkan adiknya itu dan sekarang Lily dia peluk bak bantal guling mini. Lily masih memukul muka Gio disertai ocehan yang tak jelas darinya. "Bentar lagi dek, abang masih ngantuk" Ujarnya masih setia dengan mata terpejam.

Gio yang sedari tadi masih mendengar ocehan tak jelas dari Lily dibuat heran, karena dia masih merasakan kalau adiknya itu ada di pelukannya, tapi kemana ocehan tak jelasnya itu dan kenapa tangan mungil itu tak mengusiknya lagi. Dia membuka matanya, saat dia melihat ke arah Lily rupanya bocah kesayangannya itu tidur dalam pelukannya. Dia yang tak ingin membangunkan adiknya itu memilih untuk tak banyak membuat bergerak, dia secara perlahan turun dari kasurnya, menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya. Setelah kegiatan itu selesai dia memberi pembatas untuk Lily agak dia tak jatuh saat dirinya tak ada dikamar, dia berniat untuk menghampiri bundanya.

Gio berjalan ke dapur untuk minum karena botol minum yang selalu dia bawa ke kamarnya sudah kosong, setelah itu dia pergi mencari bundanya ke halaman belakang "Bun, ada yang bisa Vano bantu gak?" tanyanya pada Melody, Melody hanya menunjuk tumpukan sampah yang tak jauh darinya. Lantas Gio membawa sampah itu ke tempat pembakaran yang memang sudah menyala.

"Adek mu mana bang?" Tanya Melody, karena dia lah si pelaku yang membawa Lily masuk kedalam kamar Gio.

"Tidur lagi bun, kayaknya dia kesal deh karena Vano gak bangun dari tadi, Jadi ikutan tidur dianya" Melody yang mendengar itu pun hanya mengangguk dan melanjutkan pekerjaannya.

"Bun, ayah mana?"

"Katanya sih mau mancing" Jawabnya sambil masih asik membersihkan halaman belakang dari rumput liar. Dia berniat akan menanam beberapa sayur, atau tomat di halaman belakang ini.

"Yahhh, kok gak bangunin Vano sih, kan Vano juga mau ikut?" rengeknya.

"Makanya, kalau hari minggu itu jangan tidur lagi abis sholat!"

Gio yang mendengar itu hanya cengengesan saja, dia memang paling malas bangun cepat kalau di hari libur. "Masih ada lagi gak bun, kalau gak ada Gio mau cek adek dulu takutnya udah bangun" Melody hanya menjawab dengan gelengan tanda sudah tak ada yang perlu dibantu.

Gio melangkahkan kakinya ke dalam rumah, dia mendengar suara tangisan Lily. "Hay adek abang, kok nangis sih" dia menggendong adiknya itu "Kalau udah bangun itu turun dari kasur terus jalan cari bunda bukan nangis gini dek" dia dengan telaten menenangkan Lily sampai adiknya itu berhenti menangis, dia tak perlu mengantarkan Lily ke Melody karena dia tau adiknya itu bukan kehausan tapi dia menangis karena tak menemukan siapapun di sekitarnya. Gio mengajak Lily bermain di ruangan tengah rumahnya, karena dia juga sedikit bingung harus apa sekarang ini.

Melody yang sudah selesai dengan aktivitasnya pun berjalan ke arah kedua anaknya. Lily yang melihat bundanya datang seketika langsung saja merangkak ke arah Melody, merengek minta digendong "Bunda baru selesai kerja sayang, nanti ya bunda mandi dulu, habis itu baru sama bunda ya" ujar Melody, setelah ucapnya pada Lily, dia meminta bantuan pada Gio untuk menjaga adiknya selama dirinya mandi. Lagian tanpa dia minta juga pasti Gio akan menjaga Lily.

"Dede, main sama abang dulu ya" Gio langsung saja mengangkat Lily dan membawanya kembali ke tumpukan mainan yang memang sedari tadi mereka mainkan, Lily tentu saja tak tenang begitu saja dia menangis sejadi-jadinya saat melihat Melody menghilang dari penglihatannya.

Jejak RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang