Pagi ini, memang nampak cerah karena panas matahari yang tidak terlalu menyengat. Tetapi, entah mengapa rasanya tetap suram baginya. Dengan langkah gontai, gadis itu terus melangkah menuju apartment milik sang pacar. Berbagai pikiran negatifnya terus menerus hadir. Sesekali, ia menghela napasnya kala mengingat ucapan Rachel kemarin malam.
"Jujur. Kalian ada hubungan apa? Hubungan kalian gak hanya sebatas "adik-kakak", 'kan? Are you both ... dating? Kamu pacaran sama kakak kamu sendiri, Kath?"
"Shel–"
"Tebakanku bener, 'kan?" tanya Rachel tegas, membuat gadis itu bungkam seribu bahasa. Kathrina benar-benar tidak dapat menjawabnya. Bagaimana jika Rachel enggan berteman dengannya lagi hanya karena ia berpacaran dengan seorang gadis? Terlebih, ia memacari kakaknya sendiri.
"Shel." Kathrina menatap gadis di hadapannya dalam. Ia tidak mengetahui apa yang harus ia katakan detik ini juga. Setelah berbagai pertimbangan, akhirnya Kathrina memutuskan untuk jujur kepada Rachel. "I-iya. Tebakan kamu bener."
"Gila! K-kok kamu bisa sih pacaran sama kakak kamu sendiri? "Kakak" loh, Kath."
Kathrina mengerucutkan bibirnya. "Ceritanya panjang, Shel. Aku gak bisa jelasin sekarang." Kedua alisnya tertaut, Kathrina bingung bagaimana cara menjelaskannya kepada Rachel. Gadis itu menarik kedua tangan Rachel, menggenggamnya erat. "Yang tau hal ini cuma Clara, Hazel, Fadel, sama Misya. Cuma mereka orang yang paling deket sama aku. M-maaf karena baru kasih tau kamu sekarang, Shel."
"Kath." Rachel tak habis pikir dengan temannya yang satu ini. "Tapi, kamu tuh gak pantes sama Dia. Mendingan cari orang baru. Dia terlalu buruk buat kamu. Kamu gak inget sama apa yang Dia omongin ke kamu siang tadi? She makes you look like a WHORE! J-just broke up!"
"Gak semudah itu untuk putus, Shel! Mau pisah kaya gimana pun, aku bakal ketemu terus sama Dia. Kamu gak ngerti! Yang butuh hubungan ini tuh aku, bukan Dia."
Tanpa sang pacar ketahui, sebenarnya Kathrina juga merindukan gadis manjanya itu. Bayi besarnya yang selalu memeluknya erat sebelum tidur, memainkan surai panjangnya, mengecupnya lembut, dan berbagai hal manis lainnya. Kathrina merindukannya. Tetapi, hanya dalam beberapa hari saja, entah mengapa Gita berubah menjadi kasar tanpa alasan.
Semenjak memasuki dunia perkuliahan, gadis itu amat mudah cemburu. Jiwa posesifnya perlahan semakin tak masuk akal bagi Kathrina. Terlebih, untuk pertama kalinya, ia melihat Gita berbohong tepat di depan wajahnya sendiri. Kemana gadis yang selalu jujur itu? Perlahan, rasa percaya Kathrina pudar. Rasa nyamannya pun berubah menjadi rasa takut saat ia mengingat Gita yang menarik, mencengkeram lengannya kuat saat di kafe siang tadi.
Melihat Kathrina yang terus bungkam, Rachel pun menariknya secara perlahan, memeluknya erat. "Sorry ya, Kath. Sorry kalo omonganku nyakitin perasaan kamu. Aku cuma gak mau kamu jatuh cinta sama orang yang salah."
Kathrina tersadar dari lamunannya. Kini, gadis itu telah berdiri tepat di depan ruang apartment milik sang pacar. Melirik jam yang melingkar pada tangannya, Kathrina menghembuskan napasnya lega. "Baru jam segini, pasti dia masih kuliah. Seingetku, Gita ada kelas hari ini."
Melangkah masuk dengan berjinjit, ia pun segera mengedarkan pandangannya berharap Gita benar-benar tak ada. Setelah selesai memastikan, Kathrina segera masuk lebih dalam untuk meletakkan seluruh barang-barang di kamarnya. Gadis itu merasa amat lega karena kini, ia bisa kembali mengistirahatkan tubuhnya di kasur yang amat ia rindukan.
Kathrina mengambil salah satu bantal, memeluknya erat, menghirup aroma khas tubuh Gita yang masih tertinggal di sana. Senyumnya terus mengembang sampai tiba-tiba, ia terkesiap saat mendengar suara dehaman. Tubuhnya membeku, jantungnya berdegup begitu cepat. Memejamkan matanya begitu kuat, gadis itu pun memutar tubuhnya secara perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed 2
Fanfiction"I'm afraid ... let me end my life, Git!" -Kathrina. "Let me burn this world then, Kath." -Gita. Menjadi sekelompok mahasiswi baru yang datang dari sebuah Sekolah Menengah Atas ternama, bukanlah hal yang mudah karena kemampuan mereka akan sangat dip...