Caine mengusulkan untuk yang lainnya pulang agar tidak terlalu ramai disana. awalnya semuanya keras kepala mau tetap disana dengan papi tapi papi yang sudah lumayan tenang berusaha untuk memberikan perintah dengan nada yang sudah tidak bisa di bantah
"kenapa bantah Caine? kalo dia udah bilang demi kebaikan kalian udah gausah keras kepala. ngerti ga? pulang biar gua sama Caine yang disini"
"tapi papi udah baik baik aja?" tanya souta
"udah souta, sana ajak kakakmu pulang. nanti papi kabarin dari sini"
"yaudah, nanti langsung radio aja"
"iyaa sana pulang, hati hati okey?"
"oke pi"
semuanya pergi meninggalkan rumah sakit. tersisa hanya Rion dan Caine saja
"kamu laper ga?"
"gua ga nafsu makan Caine"
"kalo kamu sakit nanti siapa yang jagain anak anak?"
"ada key sama riji"
"iya aku tau, tapi apa ga lebih baik kamu ga bikin khawatir yang lainnya? makan ya, aku beliin"
"Lo disini aja" Rion menahan pergelangan tangan Caine lalu menyandarkan kepalanya ke bahu caine
Caine hanya diam lalu mengeluarkan ponselnya untuk menyuruh anak buahnya membeli makanan dan baju untuk dua orang
Caine menggenggam tangannya Rion menguatkan Rion agar Rion tau bahwa dia tidak sendirian
tidak lama kemudian anak buahnya Caine datang dengan membawa semua yang Caine pesan
"ayo ganti baju dulu" ajak Caine
"tapi nanti-"
"anak buah aku ada disini, kita ganti baju ga akan lama. baju kamu isinya darah semua"
Caine menarik Rion untuk pergi ke toilet dengan membawa paper bag berisi pakaian. di toiletnya Caine memberikan pakaian pada Rion
Caine juga mengganti pakaiannya. dia melihat Rion sudah ada di depan wastafel. Caine menarik lengan Rion lalu mencucinya hingga darah yang ada disana menghilang. tidak lupa menyemprotkan parfum ke tubuh Rion
mereka kembali duduk di depan ruang UGD. Caine membuka makanannya
"nih makan dulu"
"gua ga pengen"
"harus makan!! kamu mau makan sendiri atau aku suapin?"
"gua ga laper"
"pilihannya cuma mau makan sendiri atau di suapin"
Rion hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Caine "oke aku suapin"
Caine menyuapi Rion. namun Rion menutup mulutnya rapat-rapat
"Rion!!" Caine sedikit meninggikan suaranya. Rion menoleh ke arah Caine lalu membuka mulutnya
"aku tuh khawatir sama kamu, rasanya sedih banget ngeliat kamu yang tiba-tiba gemetaran apalagi ga bisa nafas kayak tadi"
"gapapa, aku udah biasa"
Caine terus menyuapi Rion hingga tersisa setengah saja "gua kenyang"
"oke" Caine berhenti menyuapi Rion lalu memberikannya air mineral
kemudahan Caine menghabiskan makanan sisa Rion agar tidak terbuang
"kenapa di makan? itu kan bekas gua"
"terus kenapa?"
"jorok Caine"
"ngga ah, biasa aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙾𝚄𝚁 𝙵𝙰𝙼𝙸𝙻𝙸𝚈 [𝚃𝙽𝙵]
Teen Fiction𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐤𝐫𝐢𝐦𝐢𝐧𝐚𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐛𝐞𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐫𝐢𝐨𝐧 𝐤𝐞𝐧𝐳𝐨 𝐝𝐢𝐤𝐞𝐧𝐚𝐥 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐩𝐞𝐦𝐚𝐬𝐨𝐤 𝐩𝐞𝐥𝐮𝐫𝐮 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐛𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐞𝐬𝐚𝐫 𝐝𝐢 𝐤𝐨𝐭𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐫𝐚𝐤𝐭𝐞𝐫 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐥𝐚 𝐤𝐞𝐥𝐮...