12

2.1K 321 58
                                    

beberapa hari kemudian semuanya sudah berada di rumah. mereka semua merayakan pesta penyambutan gin yang sudah kembali ke rumah

"yaampun pake repot repot segala" ucap gin

"ngga lahh, kita juga seneng tau ngadain pesta kayak gini. tau sendiri si papi kan ga ngebolehin"

"kata siapa? boleh kok"

"apa, kalo ga di pelototin si mami pasti ga boleh"

"mami?" gin bingung siapa yang di maksud dengan mami

"itu si Caine" Rion menjawab

"hah? Lo pacaran?"

"ngga, dia temen gua masa kecil"

"yang kecelakaan itu?" gin memegang kedua lengan Rion

"iyaa"

"sumpah yonn??" gin sedikit mengguncangkan badan Rion. Rion mengangguk meyakinkan gin

"akhirnya ketemu juga anjirr" gin memeluk Rion

"Lo harus sembuhh"

"iyaa gua lagi berobat rutin kok"

"tapi kata lo namanya dia Harris?"

"dia ganti identitas"

"pantesan aja nyari ga ketemu"

"kalian ini ngobrol tuh ga ngajak ngajak heran"

"lah kalian juga dengerin kan?" tanya gin

"tapi kita ga ngerti, bunda key aja juga kayaknya ga ngerti"

"iya makanya aku diem aja berusaha mencerna setiap kata nya"

"ceritain pi" paksa Mia

Rion menarik nafasnya dahulu lalu baru menjelaskan secara detail tentang traumanya. semuanya terkejut karena baru mengetahui hal ini

"papi kenapa ga cerita ke kita?" tanya selia

"papi ga mau buat kalian khawatir"

"kita ini anak papi bukan sih? atau cuma gin aja?" ucap echi meninggikan suaranya

"bukan gitu, kalian semua anak papi. papi ga mau kalian khawatir aja"

"papi kita ini keluarga, mau hal sekecil apapun tuh semua harus tau. keluarga itu saling menjaga pi" ucap mia

"iya dek, maafin papi"

"kayak waktu itu kalo ga ada mami kita ga tau harus ngapain. sakit banget pi ngeliat papi kayak gitu"

"iyaa maaf"

"betul tuh kata cucu, kamu ini kepala keluarga Yon. dimana anak anak pasti membutuhkan kamu. walaupun ada grandpa sekalipun, grandpa ga bisa bertindak sejauh yang kamu lakuin"

"iyaa mo, gua ngerti kok"

"udah, sekarang gimana kita lanjutin pesta penyambutannya gin? lagian juga kalian udah pada tau kan?"

"iya mami"

souta yang dari tadi diam, hanya duduk di ujung sofa tanpa berinteraksi dengan yang lain

papi menghampiri souta lalu mensejajarkan dirinya di hadapan souta "marah sama papi?"

"iyalahh, pake nanya"

"maaf ya?"

"ngga, kita udahan aja jadi kriminalnya dari pada papi kenapa napa"

"ga gitu souta"

"ya terus?"

"papi masih punya list sebelum kita keluar dari dunia kriminal ini"

𝙾𝚄𝚁 𝙵𝙰𝙼𝙸𝙻𝙸𝚈 [𝚃𝙽𝙵]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang