Rion dan Caine pergi ke rumah orang tuanya Rion seperti rencana awal. Caine membelikan kue coklat sebagai buah tangan agar tidak datang dengan tangan kosong
"memang kamu ada urusan apa? tumben banget ngajak aku?"
"ngasih tau mereka kalo kamu Harris"
"tapi yonn.."
"bercanda sayang, aku cuma mau mampir aja. katanya mereka besok bakal ke luar negeri selama beberapa bulan"
"oh okey, tapi tunggu.. tadi kamu manggil aku apa?"
"Caine?"
"bukan deh kayaknya"
"kamu salah denger kali"
"iya kali ya"
"yaudah yuk masuk"
mereka masuk kedalam rumah sudah ada mamah dan papahnya Rion. Caine memberikan bawaannya ke pada mamahnya Rion
Rion dan Caine duduk di ruang tamu. papahnya Rion terlihat seperti penasaran akan Caine yang terlihat asing di matanya
"siapa dia?"
"temen aku, maminya anak anak"
"mami? dia perempuan?"
"no, dia laki-laki tapi kata anak anak dia sangat lembut seperti sosok ibu"
"halo om, saya Caine atau mungkin om kenal saya dengan nama Harris" Rion menoleh kearah Caine yang dengan tiba-tiba memperkenalkan diri seperti itu
"Harris? temen kecilnya Rion?"
"iya"
"kenapa baru muncul sekarang? om, tante, Rion nyari kamu kemana mana tapi ga ketemu"
"saya hilang ingatan om, terus orang saya ngegantiin identitas diri saya"
"terus ngapain kamu balik lagi ke sini?" ucap mamahnya Rion dengan ketus
"mamahh" Rion menegur mamahnya
"sebenarnya saya bukan kembali lagi karena ingat. tapi saya ada disini karena Rion ngebantu saya saat hampir terbunuh. saya sama sekali ga ada maksud lain, saya tau identitas asli saya saat melihat foto kecil saya dirumah Rion"
"kemarilah" papahnya Rion menyuruh Caine untuk mendekat kearahnya namun Rion menahan Caine dengan sedikit menggelengkan kepalanya
"gapapa yon" ucap Caine yang bergerak mendekat kearah papahnya Rion
Caine di suruh duduk di antara papah dan mamahnya Rion. situasi saat ini sangat canggung sekali, Caine hanya diam menatap kearah Rion
papahnya Rion melihat dari ujung rambut hingga kaki "maaf om apa ada yang salah?"
"kamu masih sakit? bagian mana yang masih sakit?"
Caine merasa lega karena papahnya Rion tidak terlihat marah sama sekali "aku baik baik aja om"
"panggil papah aja riss, dulu kamu juga gitu kok" ucap papahnya Rion
"emangnya boleh?" tanya Caine
"boleh, kamu itu udah kita anggep anak sendiri. terimakasih ya sudah kembali dan membuat Rion sedikit lebih ceria dari sebelumnya"
Caine sangat tidak percaya akan di terima dengan sangat baik oleh keluarga Rion
"mamah juga minta maaf ya Harris, mamah ga bermaksud buat ngomong kasar kayak tadi. mamah cuma kaget aja"
Caine mengangguk sambil tersenyum
"boleh mamah peluk kamu?"
"boleh mah" mamahnya Rion memeluk Caine dengan sangat erat seolah telah menemukan anak kandung setelah sekian lama menghilang
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙾𝚄𝚁 𝙵𝙰𝙼𝙸𝙻𝙸𝚈 [𝚃𝙽𝙵]
Teen Fiction𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐤𝐫𝐢𝐦𝐢𝐧𝐚𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐛𝐞𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐫𝐢𝐨𝐧 𝐤𝐞𝐧𝐳𝐨 𝐝𝐢𝐤𝐞𝐧𝐚𝐥 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐩𝐞𝐦𝐚𝐬𝐨𝐤 𝐩𝐞𝐥𝐮𝐫𝐮 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐛𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐞𝐬𝐚𝐫 𝐝𝐢 𝐤𝐨𝐭𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐫𝐚𝐤𝐭𝐞𝐫 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐥𝐚 𝐤𝐞𝐥𝐮...