13. Lunch bersama

131 18 2
                                    

***

"Akhirnya yang di tunggu datang juga." sambut pak Prananda.

Helena tersenyum mendengar sambutan dari sang menteri yang menyambut nya dengan sangat lah baik.

"Haha, Selamat siang pak. Maaf saya sedikit terlambat." ucap Helena.

"Santai saja, Silahkan duduk Mbak Helena." titah pak Prananda.

Helena beserta Pak Prananda dan staff lainnya membahas mengenai kampanye yang akan dilakukan sang menteri pertahanan nanti, Semua nya berjalan lancar hingga jam menunjukkan pukul 12 siang dini hari.

"Baik, Itu saja yang bisa saya sampaikan kepada pak Prananda beserta yang lainnya. Mungkin jika bapak ingin menambahkan sesuatu atau mencurahkan ide ide silahkan." tutur helena.

"Menurut saya sudah cukup mbak len, Terimakasih atas kerjasama dan waktu nya. Mbak Helena mau makan siang bersama? atau ada hal lain yang harus di kerjakan saat ini juga?." tanya sang menteri.

Helena terdiam sejenak dirinya melirik teddy yang kini menatap nya lekat.

"ah, saya sudah memiliki janji siang ini pak, Mungkin lain kali mohon maaf sekali." tolak helena dengan halus.

Pak Prananda tersenyum, "Tidak apa apa, Lain kali saya undang untuk makan bersama atau kunjungan lain ya mbak. Salam untuk Pak Baskara dan lainnya, Saya kedalam dulu ya." pamit pak Prananda.

Baru beberapa langkah pak Prananda berjalan, dirinya menengok ke arah helena, " Ted, kamu antar mbak Helena. Saya sama rajif dan rizky saja." tukas pak Prananda.

Teddy yang berada di depan sang menteri sontak menoleh, "Ya pak?, Saya antar mbak helena?." tanya nya memastikan.

"Iya, Sana antar mbak helena. Saya sama Rajif dan Rizky, Lagipula ini jam istirahat kamu kan."

"Siap, iya pak! baik kalau begitu saya izin mengantar mbak helena pak." Ucap teddy memberikan hormat pada sang menteri lalu pergi menghampiri helena yang masih duduk disana bersama rajif.

Teddy kini berdiri di hadapan Helena dan Rajif yang tengah berbincang, Rajif menyadari bahwa Teddy berdiri di antara dirinya.

"Ada apa bang? butuh sesuatu?." tanya Rajif.

"Tidak, Saya di tugaskan bapak untuk mengantar mbak Helena, Dan kamu jif di panggil bapak untuk menemani beliau." jawab Teddy.

Rajif menatap Helena sejenak lalu berdiri, "Yaudah bang, gue ke bapak dulu. Len, Saya ke bapak dulu ya, Hati hati di jalan." pamit Rajif.

Rajif berlari menyusul Pak Prananda dan Rizky yang sudah jalan lebih dulu dari dirinya. Sedangkan Teddy dan Helena, keduanya tengah duduk bersama di sofa.

"Kita jadi lunch bareng?." tanya Teddy.

"emmm, Boleh mas. Saya juga lagi senggang si, Mas juga udah ngajakin kan kemarin." jawab Helena.

"Hahaha, iya saya udah ajakin kamu kemarin. Mau lunch dimana? Saya ikut kamu aja, Itung itung buat balas budi."

"Balas budi apa sih mas, Begitu doang kok. Oh iya, Mobil mas Teddy udah ada di bengkel langganan aku sama papah." Ucap Helena.

"Terimakasih banyak El, So.... sekarang kita mau lunch dimana?." tanya Teddy.

Keduanya kini tengah berjalan menuju tempat dimana mereka parkir, Di depan sana masih saja ramai dengan wanita wanita yang menunggu Teddy atau entah siapa itu.

"Tuhan...." gumam helena saat dirinya dan Teddy keluar bersama.

"El, kamu lewat gerbang samping aja biar saya lewat gerbang utama. Kalau kamu lewat gerbang utama bareng saya yang ada kamu ngilang nanti." titah Teddy.

Major be my lover.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang