Chapter 10 : Kematian

7 3 0
                                    

kini di ruangan tempat Cheryl menangani pasien, wajahnya begitu mirip dengan Arryan, bahkan. ia mengira bahwa itu adalah Arryan, sosok Arryan yang masih hidup? kalau benar ia masih hidup, lalu siapa yang di kuburan itu?.

"udah, tinggal nunggu dia sadar aja. namanya siapa?" tanya Cheryl kepada suster pribadi nya.

"saya ngga tau dok, karna pihak ambulans langsung ngasih pasien dengan keadaan kayak gini" jawab suster pribadi nya. Cheryl mengangguk.

jari jemari yang awalnya berada di dada, kini bergerak perlahan. Cheryl memperhatikan itu dengan mata kepalanya sendiri.

seseorang itu akhirnya membuka matanya, kemudian ia melirik ke sekitarnya. melihat sosok dokter yang sedang menangani nya di ruangan itu.

"Halo, selamat datang kembali. lo akhirnya sadar dari koma" ucap Cheryl, seseorang itu menatap Cheryl dengan tatapan yang berbeda.

"lo siapa? gue dimana?" tanya seseorang itu.

"dia bukan Arryan ternyata"

"gue Cheryl, gue yang ngerawat lo dari kejadian kena bom. oh iya, gue boleh bertanya? bulan berapa lo kena bom?" tanya Cheryl. seseorang itu terdiam.

"gue mau buat data aja. soalnya, seseorang yang membawa lo kemari" lanjut Cheryl.

"gue kurang mengingat nya, tapi seingat gue waktu u − "

"Cher? maaf ganggu. di suruh ke UGD" potong seseorang yang menyuruh nya untuk pergi ke ruangan UGD.

"oh, oke, gue kesana." jawab Cheryl.

"gue keluar sebentar ya" ucap Cheryl, seseorang itu mengangguk.

"gue hidup lagi? apa reinkarnasi?" batin cowok itu. kini dia benar benar tak mengingat apapun.

"gue di diri lain rupanya, gue kira di diri gue. berarti gue reinkarnasi? tapi bukan di tubuh gue, trus ini tubuh siapa anjir"

"gue masih Arryan kenzo smith kan? gue kok bisa masih hidup ya, kalau gue hidup, berarti Brian?"

***

"ciee, lo paparazi si Nella ya. kalau mau foto Nella tuh minta kek" ucap Cassandra yang tak sengaja melihat kalau Arlan mengambil gambar Nella dengan tanpa sepengetahuan orang lain.

"sttt, diem" jawab Arlan singkat.

"lo suka ma Nella? omgg. tapi, Nella udah mati rasa, kalau lo mau, gue bisa bantu" balas Cassandra memberi tawaran kepada cowok itu.

"kalau lo mau sih, kalau ga mau gapapa" lanjut nya.

"jangan kasih tau Nella, kalau gue paparazi dia" lanjut Arlan, Cassandra mengangguk.

"aman bro, kalau lo mau foto Nella, chat aja" Arlan mengangguk.

gadis itu pun pergi, dan menemui Nella dan sherly di bawah.
b

etapa bahagia nya Arlan, melihat gadis itu senang dengan kedua sahabatnya.

"gue kok bisa suka ma dia ya? padahal gue sama dia kalau ketemu langsung berantem gitu"

hari pun semakin larut, Nella kini pulang sekolah sendirian, gadis itu pulang pukul 6 malam, di karenakan ia mengikuti less tambahan. lumayan, jarak antara sekolah nya dengan rumah nya.

kring
suara telfon kini bergetar di ponsel nya, Nella memberhentikan perjalanan nya, kemudian ia mengangkat telfon dari Cheryl.

"iya? kenapa ryl?"
"maaf Nel, lo bisa ke rumah sakit sekarang?"
"kenapa? ada masalah apa?"
"gue kasih tau di telfon aja ya. bunda lo.. "

**
gadis itu akhirnya tiba di rumah sakit dengan cepat, ya.. ia juga belum sempat mengganti seragam sekolah nya. terlihat, Cheryl sedang menunggu Nella di ruang milik nya.

"ini bohong kan Cher? bunda gue belum meninggal kan? lo pasti bohong.." lirih gadis itu, ia tak kuat menahan semua ini. orang yang ia sayang, kini telah pergi 2 . hanya dia sendiri yang akan tinggal di rumah itu, tidak ada kehangatan dan kebahagiaan..

"maaf Nel. gue udah berusaha yang terbaik untuk bunda lo. gue bener bener minta maaf sama lo, karna gue ga bisa nyelamatin bunda lo" ucap Cheryl. ya, gadis itu sebenarnya tak ingin mengungkapkan itu, tetapi. nella harus mengetahui nya, karena kematian sang bunda menghampiri nya.

"lo ga perlu minta maaf kok, bukan lo yang salah, gue ikhlas kok bunda gue pergi. sekali lagi makasih ya udah mau ngerawat bunda gue di sini" jawab Nella, Cheryl pun mengangguk, kemudian ia membawa Nella kepelukan yang mungkin tak seberapa hangat nya milik pelukan bunda.

pemakaman.

"bundaa, ini Nella. bunda apa kabar? bunda ga ngerasa sakit lagi kan? bunda sehat sehat disana yaa, titip salam kangen Nella untuk Arryan disana. bundaa, maaf ya.. nella kurang dalam merawat bunda, Nella kira bunda bakalan sehat dan bisa pulang ke rumah hari ini karna Cheryl yang ngasih kabar kalau bunda bisa pulang hari ini, eh.. rupanya bunda pulang nya jauh banget, kira kira bunda bisa balik nemuin Nella lagu ngga ya?" ucap gadis itu, sambil memegang batu lisan yang berada disana.

"bunda tau? nella sayang sama bundaa" finish gadis itu, ia menghapus air matanya, kemudian ia pergi meninggalkan sang bunda di sebelah makam Arryan.

"yang sabar ya non, non kuat kok" ucap bi Maura yang mengelus pundak gadis itu, Nella mengangguk kemudian ia tersenyum karena masih ada satu orang yang ia punya.

"makasi ya bi, Nella sekarang hanya punya Bi Maura, jangan pernah ninggalin Nella lagi ya?" jawab Nella, bi Maura mengangguk.

kini Nella sampai di rumah setelah dari pemakaman, tak terasa.. rumah itu seketika sepi, tak ada kehangatan di dalam nya. yang awalnya, gadis itu disambut pulang oleh sang bunda, kini ia disambut oleh bi Maura.

"non mandi ya? nanti bi Maura siapkan makan malam" ucap bi Maura, nella mengangguk, gadis itu pun membersihkan dirinya.

selesai mandi, ia turun ke bawah, menghampiri bi Maura yang menunggu nya di meja makan. bi Maura kini memasakkan masakan kesukaan Nella, yaitu Nasi goreng pake ayam. siapa yang mau nolak? kalau lauk nya pakai ayam?

"bi, bibi tau ngga? rumah ini kayak nya sepi banget, udah ga ada kehangatan lagi di rumah ini, gimana caranya untuk menghangatkan rumah ini kembali bi?" tanya Nella, gadis itu bertanya kepada bi Maura yang menemani gadis itu makan.

"kalau itu saya kurang tau non. non Nella sama nyonya tinggal berdua kah? terus kemana ayah nya non?" tanya bi Maura. seketika Nella terdiam.

"ayah Nella di luar negeri bi, ntah kapan dia pulang, Nella juga gatau. mungkin, ayah juga belum tau kabar kalau bunda udah ga ada. soalnya, udah dari kelas 7 ayah Nella kerja disana dan belum balik balik. apa, Ayah udah lupa sama rumah nya? atau, dia udah punya rumah baru?" tanya Nella lagi, begitu susah dan bingung hidup ini tanpa sosok ayah.

"ayah nya non, kerja apa?" tanya bi Maura.

"kemarin itu Ayah pernah bilang, kalau dia kerja di perusahaan, tapi. masa sih, orang kerja ga pulang pulang? jujur, Nella bingung sama hidup ini bi. Nella tersesat, ga ada yang mengarahkan pandangan Nella untuk ke masa depan" ucap Nella, bi Maura paham sekarang.

"bagusan, non Telfon Ayah non aja. yaa.. walau ga ketemu, tapi kan setidaknya telfon beliau" jawab bi Maura, nella mengangguk. kemudian melanjutkan makan nya.

NELLA 2 [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang