Chapter 12 : Rumah?

7 3 0
                                    

Kini Arryan masih di rawat di rumah sakit tempat Cheryl bekerja, namanya rumah sakit Nehemia, cowo itu masih terbaring lemas dengan infus yang masih berjalan untuk mengembalikan kondisi Arryan seperti semula.

bukannya malah membaik, tapi malah memburuk, cowo itu dari tadi geser ke kanan dan ke kiri karena tidak nyaman dengan alat yang menempel di tangan nya.

"gue bosen anjir, ponsel gue kemana?" batin nya, ia merogoh saku celana nya untuk menemukan ponsel milik nya.

"oh iya, gue lupa. ponsel gue kan, udah kena bom njir, napa bisa lupa pula"

kini ia lasak di atas brankar tersebut, sehingga mengeluarkan darah dari selang infus, cowo itu tak merasa sedikit pun.

"Heh, lo ngapain cok. tengok, infus lo berdarah. mampus mati lo" cetus Cheryl ketika gadis itu kembali ke rumah sakit untuk menjenguk cowo itu.

"tapi lo ke markas? kok udah balik?" tanya Arryan alias mengalihkan pembicaraan dengan gadis itu.

"lo lasak amat sih, bisa ngga ga usah lasak?! " tanya Cheryl, kesabaran nya kini setipis tisu melihat keadaan Arryan.

"gue ga nyaman disini, gue mau balik" ucap cowok itu, ia duduk di atas brankar itu.

"ni anak lasak bet dah, ada ga sih sapu atau apa gitu?"  batin Cheryl.

"tunggu disini, gue manggil suster. jangan kemana mana lo" ucap Cheryl, cowo itu hanya menatap wajah gadis itu yang kini keluar dari ruang Arryan.

kesempatan emas bagi cowok itu untuk keluar dari rumah sakit ini tanpa sepengetahuan Gadis itu. ia melepaskan infus yang menempel di tangan nya, kemudian ia berlari keluar dari ruangan milik nya sebelum Cheryl kembali.

cowok itu berlari menghampiri lift menggunakan baju tidur rumah sakit, banyak mata memandang cowok itu yang sedang berlarian.

"Akhirnya, gue bisa keluar dari sini" batin nya, kemudian ia tersenyum smirk ketika ia hampir mendekat pintu keluar rumah sakit.

cowok itu berjalan ketika jarak dirinya dari rumah sakit hampir jauh, ia memperlambat langkah nya, kini dia harus mencari rumah untuk ia tinggal sementara. Rencana, cowok itu bakalan ke rumah sang Abang, tetapi ia masih mengurungkan niat nya.

bugh
Arryan ga sengaja menabrak seseorang, ia meminta maaf kemudian ia pergi begitu saja. dasar, keadaan nya masih terlihat lemas, cowok itu masih nekat untuk melarikan diri.

"Arryan? itu lo kan?"

***

kini Nella masih mengurungkan diri nya di kamar, begitu nyaman dan dingin kamar milik nya. ia memeluk boneka beruang yang di belikan oleh sang Ayah ketika masih kecil, Dia ga akan pernah melupakan boneka ini, walau yang membelikan sudah punya keluarga baru.

"Ayah kenapa sengaja ngelakuin itu? Nella butuh penjelasan dari Ayah, kenapa Ayah ngelakuin itu Sama Nella dan Bunda? Ayah ga sayang lagi kah sama Nella?" batin nya, terus memikirkan itu.

kringgg
suara telfon kini berbunyi di ponsel gadis itu, Nella menghapus air mata yang masih tersisa di kelopak matanya, ia melihat kontak yang menelfon diri nya.

Ayah...

ayah nya menelfon, Nella tidak menyangka. gadis itu langsung mengangkat panggilan itu.

"Halo nak, ada apa Nelpon Ayah tadi malam?"
"Ayah kapan pulang? Nella kangen sama Ayah"
"Ayah masih belum bisa pulang Sayang, nanti Ayah pulang jumpai kamu dan Bunda ya"
"Bunda udah ga ada Yah, tinggal Nella sama bi Maura"
"Bunda kenapa ngga ada? bunda udah meninggal? kenapa?! kenapa kamu tidak menelpon Ayah?"
"Nella tadi malam Nelpon Ayah, tapi Ayah sibuk sama keluarga baru. Ayah beneran lupa sama keluarga lama nya?"
"Nella ga nyangka, kalau Ayah bakalan ninggalin Nella. bahkan, Nella disini sendiri Yah, Nella butuh sosok Ayah disini"
"Maaf sayang, Ayah terpaksa.. Ayah ga bermaksud untuk ninggalin kalian berdua. kemarin, katanya kamu mau jumpa sama Ayah, Ayah tunggu tapi kamu nya ga datang, kenapa?"
"Kemarin Bunda sempat di culik, makannya jam terbang terlewat. dan hal itu juga yang menyebabkan Bunda meninggal. Ayah, Nella mohon kembali ke rumah. Nella butuh sosok Ayah, Nella udah hilang Arah, Nella ga punya siapa siapa lagi disini. Ayah selalu sibuk kerja, dan waktu untuk mengobrol sama Nella ga ada."
"Ayah tau? Nella menanggung beban yang seharusnya ngga Nella tanggung. Nella disini sendiri loh Ayah, Ayah tega ninggalin Nella sendiri? Ayah juga ga pernah bilang, kalau Nella punya abang Kandung, katanya Nella anak pertama, tapii kenapa di bingkai coklat di simpan sama bunda, Nella punya sosok Abang? Ayah sembunyiin Abang dimana?"
"maaf sayang anak Ayah. Ayah rahasiakan ini dari kamu, Ayah juga ga mau kamu nanggung beban ini Sendiri, tapi kamu cari tau aja soal Abang kamu. kamu udah tau kan? kejadian waktu Abang kamu hilang?"
"dimana Ayah sembunyiin Abang? dia beneran Abang nya Nella kan?"
"Iya sayang, dia Abang kamu. Abang kamu itu, adalah orang terdekat temannya pacar kamu, kamu udah punya pacar kan?"
"Ayah tau dari mana? tapi dia udah di tanah.."
"Iya kah? maaf ya, Ayah gatau. pokok nya, dia teman dekat Abang kamu. kamu cari tau aja deh"
"iya deh, nanti Nella cari tau. Sering sering Ayah nelpon Nella ya"
"iya sayang. Ayah tutup telfon nya ya?"
"ok"

panggilan itu baru saja terputus, merasa lega sekarang, gadis itu merasa berkurang beban yang ia tanggung.

"Teman dekat nya Arryan kah? tapi siapa..?"

***

Seorang Arryan kini telah sampai di rumah Arkan − Abang dari cowok yang ia tinggalin bersama sang Ayah waktu itu. cowok itu masih menatap pintu yang tertutup itu, ia mengetuk apa tidak?

"Abang gue masih hidup ngga ya?" batin nya sebelum ia mengetuk pintu itu.

tok tok
pintu itu telah ia ketuk, tinggal seseorang yang dari dalam untuk membuka nya. munculah seseorang yang kini membuka pintu nya, seseorang yang tinggi menggunakan kaos biru serta celana pendek menatap Arryan yang berada di depan pintu.

"Bang Arkan? ini lo kan?" tanya Arryan tak percaya, kalau seseorang itu udah lebih tinggi melebihi nya.

"iya, ini siapa?" tanya Arkan balik. apakah sosok Arkan tidak mengenali adik nya?

"ini gue bang, Arryan. gue udah meninggal, tapi gue balik ke dunia lagi, gue sekarang di tubuh seseorang. Gue balik bang" ucap Arryan, sosok Arkan terdiam menatap wajah lelaki yang di depannya.

"Arryan? bukannya lo udah meninggal? kenapa lo bisa balik? lo hantu?" tanya Arkan lagi.

"gue masih hidup bang, cuman gue salah di tubuh aja. lo masih nerima gue kan? maaf, kalau gue hilang selama ini, gue bener bener minta maaf sama lo dan Ayah. gue udah ninggalin kalian berdua, lo masih mau nerima gue kan?" ucap Arryan lagi, berharap cowok itu memaafkan nya, dan menerima nya kembali di keluarga itu

NELLA 2 [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang